Menceritakan Kebaikan Allah

Kamis, 16 November 2023

Baca: Mazmur 66:5-12,16-20

66:5 Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:

66:6 Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,

66:7 yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri. Sela

66:8 Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!

66:9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.

66:10 Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.

66:11 Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami;

66:12 Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menempuh api dan air; tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.

66:16 Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.

66:17 Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

66:18 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.

66:19 Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.

66:20 Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku. —Mazmur 66:16

Salah satu bagian dari ibadah di gereja kami adalah ruang kesaksian, yaitu waktu bagi jemaat bersaksi tentang karya Allah dalam hidup mereka. Seorang anggota jemaat yang akrab dipanggil Tante Langford selalu mengisi kesaksiannya dengan puji-pujian. Ketika ia menceritakan kisah pertobatan pribadinya, dapat dipastikan ia akan menyita sebagian besar waktu ibadah. Hatinya begitu meluap-luap dengan pujian kepada Allah yang telah mengubah hidupnya!

Demikian pula kesaksian penulis Mazmur 66 dipenuhi dengan puji-pujian ketika ia menceritakan apa yang telah Allah perbuat bagi umat-Nya. “Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia” (ay.5). Perbuatan Allah mencakup karya penyelamatan-Nya yang ajaib (ay.6), pemeliharaan-Nya (ay.9), serta ujian dan pendisiplinan-Nya yang membawa umat-Nya ke tempat yang lebih baik (ay.10-12). Meski ada dari pengalaman kita bersama Allah yang mungkin sama dengan yang dialami saudara-saudari seiman lainnya, ada pula hal-hal unik yang kita alami dalam perjalanan pribadi kita dengan Tuhan.

Adakah masa-masa dalam hidup kamu ketika Allah menyatakan diri-Nya secara khusus kepada kamu? Pengalaman tersebut layak untuk diceritakan kepada orang lain yang mungkin butuh untuk mendengar bagaimana Allah telah berkarya dalam hidup kamu. “Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku” (ay.16). —Arthur Jackson

WAWASAN
Mazmur 66 adalah nyanyian yang memuji Allah karena telah membebaskan umat-Nya dari ancaman musuh. Meski situasi dan nama penulisnya tidak disebutkan, sejumlah ahli Alkitab berpendapat bahwa Raja Hizkia menuliskan lagu ucapan syukur ini setelah Allah secara ajaib mengalahkan bangsa Asyur sebagai tanggapan atas doa memohon pembebasan yang dinaikkan sang raja (2 Tawarikh 32:1-22; Yesaya 36–37). Korban bakaran dari domba-domba jantan, lembu-lembu, dan kambing-kambing jantan (Mazmur 66:15) adalah jenis hewan yang biasa dipersembahkan seorang raja bagi Allah (lihat 2 Tawarikh 30:24). Sang pemazmur mengingat pembebasan ajaib dalam sejarah mereka—bagaimana Allah memimpin mereka keluar dari Mesir, menyeberangi Laut Merah, melewati padang gurun, dan masuk ke dalam tanah perjanjian (Mazmur 66:1-12). Bagian kedua dari nyanyian ini berisi ucapan syukur pribadi kepada Allah karena telah menjawab doa-doanya (ay. 13-20). Pemazmur berbicara tentang syarat penting bagi sebuah doa untuk dijawab: “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar” (ay. 18). —K.T. Sim

Menceritakan Kebaikan Allah

Bagaimana kamu dapat lebih siap menceritakan kebaikan Allah kepada orang lain? Bagaimana kamu terdorong untuk semakin mempercayai Allah ketika mendengar kesaksian orang lain tentang perbuatan-Nya yang luar biasa dalam hidupnya?

Ya Bapa, aku bersukacita atas berbagai bentuk kebaikan-Mu kepadaku. Tolonglah aku untuk senang menceritakannya kepada orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 3-4; Ibrani 11:20-40

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *