Lebih Berharga daripada Emas

Sabtu, 28 Oktober 2023

Baca: 1 Petrus 2:4-10

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.”

2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.”

2:8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Datanglah kepada [Yesus]. Ia bagaikan batu yang hidup, batu yang dibuang oleh manusia . . . ; tetapi yang dipilih oleh Allah sebagai batu yang berharga. —1 Petrus 2:4

Pernahkah kamu melihat-lihat barang-barang murah yang dijajakan tukang loak dan berharap menemukan benda yang sangat berharga di sana? Peristiwa seperti itu pernah terjadi di Connecticut, Amerika Serikat. Sebuah periuk antik China bercorak bunga yang dibeli dengan harga 35 dolar di tukang loak kemudian terjual dengan harga lebih dari 700 ribu dolar dalam sebuah lelang pada tahun 2021. Ternyata periuk itu adalah sebuah artefak penting yang langka dan bersejarah dari abad ke-15. Ini menjadi pengingat bahwa sesuatu yang dianggap kurang berharga oleh beberapa orang ternyata dapat bernilai sangat besar.

Saat menulis kepada umat Tuhan yang tersebar di berbagai tempat pada masa itu, Petrus menjelaskan bahwa iman kepada Yesus adalah kepercayaan di dalam Dia yang telah ditolak oleh masyarakat luas. Kristus, yang dipandang rendah oleh kebanyakan pemimpin agama Yahudi dan disalibkan oleh pemerintah Romawi, dianggap tidak berharga oleh banyak orang karena Dia tidak memenuhi harapan dan keinginan mereka. Namun, meski orang-orang menolak Yesus, Dia telah “dipilih oleh Allah sebagai batu yang berharga” (1Ptr. 2:4). Bagi kita, Dia begitu berharga, jauh melebihi perak atau emas (1:18-19). Kita juga memiliki jaminan bahwa siapa pun yang memilih untuk percaya kepada Yesus tidak akan dipermalukan karena pilihan tersebut (2:6).

Di saat orang-orang menolak Yesus karena menganggap Dia tidak berharga, marilah kita kembali memandang Dia. Roh Allah sanggup menolong kita untuk melihat Kristus sebagai karunia tak ternilai, yang menawarkan kepada semua orang undangan yang tak terhingga nilainya untuk menjadi bagian dari keluarga Allah (ay.10). —Lisa M. Samra

WAWASAN
Secara tradisional, batu penjuru adalah batu pertama yang diletakkan pada sudut terbawah suatu bangunan. Semua batu berikutnya diletakkan dengan berpatokan pada batu pertama tadi. Nubuat Perjanjian Lama menyebut Kristus sebagai “batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh” (Yesaya 28:16). Meski demikian, Dia adalah “batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel” (8:14). Pemazmur menulis, “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru” (Mazmur 118:22). Yesus mengutip dari mazmur tersebut untuk menjelaskan bagaimana umat-Nya sendiri akan menolak-Nya sebagai Mesias (Matius 21:42; Markus 12:10; Lukas 20:17) dan menunjuk diri-Nya sebagai bagian terpenting dari jemaat. Dialah “batu penjuru” (Efesus 2:20). Dalam 1 Petrus 2:4-10, sang rasul mengutip ketiga ayat Perjanjian Lama tadi untuk menekankan pilihan kita: menolak Dia atau memilih Dia sebagai Juruselamat. —Alyson Kieda

Lebih Berharga daripada Emas

Mengapa orang gagal melihat Yesus sebagai yang paling berharga? Bagaimana kamu dapat membagikan berkat yang kamu terima karena beriman kepada-Nya?

Tuhan Yesus, terima kasih karena berkat ketaatan-Mu, aku dapat menjadi bagian dari keluarga Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 15-17; 2 Timotius 2

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *