Aku Bisa Melihat-Mu!

Selasa, 3 Oktober 2023

Baca: 1 Korintus 13:4-13

13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. —1 Korintus 13:12

Ahli kacamata membantu Andreas yang berusia tiga tahun memasang kacamata pertamanya. “Coba lihat ke cermin,” katanya. Andreas memandang pantulan dirinya di cermin, kemudian menoleh ke arah ayahnya dengan wajah gembira dan senyuman lebar. Lalu sang ayah menyeka air mata yang membasahi pipi putranya dan bertanya, “Apa ada masalah?” Andreas memeluk leher ayahnya, sambil berkata, “Aku bisa melihat Ayah.” Ia menarik tubuhnya, mendongak, dan menatap mata ayahnya. “Aku bisa melihat Ayah!”

Ketika kita sungguh-sungguh mempelajari Alkitab, Roh Kudus memberi kita mata iman untuk dapat melihat Yesus, “gambar Allah yang tidak kelihatan” (Kol. 1:15). Namun, meskipun Roh Kudus telah mencelikkan mata kita sembari kita bertumbuh dalam pengenalan akan Allah melalui Kitab Suci, di dunia ini kita hanya dapat melihat sekilas kebesaran-Nya yang tak terbatas. Kita baru akan melihat Dia dengan sempurna ketika masa hidup kita di dunia telah selesai atau ketika Yesus memenuhi janji-Nya untuk datang kembali (1Kor. 13:12).

Kita tidak akan membutuhkan kacamata khusus pada momen penuh sukacita itu—momen ketika kita bertemu Kristus muka dengan muka, dan mengenal Dia seutuhnya, sebagaimana Dia mengenal kita masing-masing, sebagai anggota tubuh Kristus yang terkasih, yaitu gereja. Roh Kudus akan memenuhi kita dengan iman, pengharapan, dan kasih yang kita butuhkan untuk tetap berdiri teguh, hingga saatnya kita menatap Juruselamat kita yang hidup, sambil berkata: “Aku bisa melihat-Mu, Tuhan Yesus. Aku bisa melihat-Mu!” —XOCHITL DIXON

WAWASAN
Dalam Alkitab Terjemahan Baru, 1 Korintus 13:12 menyatakan: “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.” Perhatikan ungkapan suatu gambaran yang samar-samar, yang di dalam Terjemahan Lama dipakai kata kelam. Dalam bahasa Yunani, kata tersebut adalah ainigma (hanya dipakai di sini di dalam Perjanjian Baru), asal kata enigma, yang berarti “teka-teki; tidak jelas (tentang ucapan); misterius” (KBBI). Ada yang meyakini bahwa Paulus sedang mengacu kepada Bilangan 12 ketika ia menggunakan istilah itu. Allah meneguhkan Musa dan pelayanannya dengan perkataan berikut: “Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hamba-Ku Musa . . . Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN” (ay. 6-8). —Arthur Jackson

Aku Bisa Melihat-Mu!

Apa yang telah diungkapkan Roh Kudus kepada kamu baru-baru ini saat membaca Alkitab? Bagaimana pertumbuhan kamu dalam pengenalan akan Allah telah mengubah kamu?

Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk melihat-Mu dengan lebih jelas dan mengenal-Mu dengan lebih intim, saat aku setia melangkah bersama-Mu di dunia ini dan hingga tiba saatnya Engkau memanggilku pulang atau Engkau datang kembali.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 17-19; Efesus 5:17-33

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. Tia Imransyah
    Tia Imransyah says:

    Dalam nama Tuhan Yesus, apa yg aku jalani akhir2 ini kiranya akan menjadi kesaksian suatu hari nanti, tentang bagaimana cara pertolongan Tuhan atas segala pergumulan dalam hidupku, Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *