Yesus Saudara Kita
Selasa, 15 Agustus 2023
Baca: Ibrani 2:10-18
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah–yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan–,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
2:12 kata-Nya: “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,”
2:13 dan lagi: “Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,” dan lagi: “Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.”
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
[Yesus] tidak malu menyebut mereka saudara. —Ibrani 2:11
Bridger Walker baru berumur enam tahun ketika seekor anjing menyerang adik perempuannya. Bridger langsung melompat ke depan si adik untuk melindunginya dari serangan ganas anjing itu. Setelah mendapatkan perawatan darurat dan sembilan puluh jahitan di wajahnya, Bridger menerangkan alasan di balik tindakannya itu. “Kalau ada yang harus mati, biar aku saja.” Bersyukur, para ahli bedah plastik berhasil memulihkan wajah Bridger. Kasihnya sebagai seorang kakak tetap kuat, terbukti dari foto-foto yang memperlihatkan ia sedang memeluk adiknya.
Idealnya, kita dijaga dan diperhatikan oleh anggota keluarga kita. Saudara sejati akan turun tangan manakala kita berada dalam masalah, dan mendampingi saat kita merasa takut dan kesepian. Kenyataannya, saudara kita yang paling dekat pun tidak sempurna. Bahkan mungkin ada yang menyakiti hati kita. Namun, kita mempunyai satu saudara yang selalu menyertai kita—Yesus. Kitab Ibrani menyatakan bahwa sebagai tindakan perendahan diri dalam kasih, Kristus datang menjadi bagian dari umat manusia, hidup dalam “darah dan daging” dan “dalam segala hal . . . disamakan” dengan kita (Ibr. 2:14,17). Alhasil, Yesus menjadi Saudara kita yang sungguh-sungguh sejati, dan Dia tidak malu menyebut kita “saudara” (ay.11).
Kita menyebut Yesus sebagai Juruselamat, Sahabat, dan Raja kita. Semua itu benar adanya. Akan tetapi, Yesus juga adalah Saudara kita yang pernah mengalami ketakutan, godaan, penderitaan, dan kesedihan yang juga dialami setiap manusia. Sebagai Saudara, Dia menyertai kita senantiasa. —Winn Collier
WAWASAN
Ibrani 2:5-18 menjelaskan pentingnya keberadaan Yesus sebagai manusia sejati. Penulis Kitab Ibrani mengutip Mazmur 8 untuk menunjukkan bahwa sejak awal Allah merencanakan agar manusia memerintah atas ciptaan-Nya. Kita memang belum sepenuhnya memerintah sebagaimana yang Allah kehendaki, tetapi Kristus yang bangkit telah dimahkotai menjadi raja atas ciptaan, dan kelak, kita pun akan memerintah bersama-Nya. Ibrani 2:12 mengutip Mazmur 22:23, yang menggambarkan Yesus menaikkan pujian syukur bersama saudara-saudara-Nya. Karena Yesus bukan hanya Tuhan kita, tetapi juga “saudara” kita dalam keberadaan-Nya sebagai manusia sejati, suatu hari kelak kita akan memerintah bersama-Nya. —Monica La Rose

Jika kamu mempunyai saudara kandung, bagaimana pengalaman hidup kamu bersama mereka? Bagaimana kamu memandang Yesus sebagai Saudara kamu yang sungguh-sungguh sejati?
Tuhan Yesus, aku takjub karena Engkau menerimaku sebagai saudara. Kumohon, berjalanlah bersamaku. Kasihilah aku. Ajarlah aku, dan tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 91-93; Roma 15:1-13
Yesus adalah saudaraku, sahabatku, penolongku dan Bapaku yang baik
amin
amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Amin
Amin
Amin 🙏
Amin
Terimakasih Tuhan selalu bersama kami
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
Amin
amin
Amin
Amiiinnnn
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
Amen
amin…
Amin
Amin
Amin
💞
amin
Amien 🙏
amin
aminn
Amin…. Tuhan Yesus memberkati
Amin
.AmiN.
Amin
haleluya 🙏
Amin
Amin, terima kasih Bacaannya🙏🏻
Amin
Yesus saudara yang sejati. Amin.
amin
amin