Sahabat yang Luar Biasa

Jumat, 25 Agustus 2023

Baca: Yohanes 11:25-36

11:25 Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”

11:27 Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”

11:28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: “Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.”

11:29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.

11:30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.

11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.

11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”

11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:

11:34 “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!”

11:35 Maka menangislah Yesus.

11:36 Kata orang-orang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!”

Maka orang-orang Yahudi itu berkata, “Lihat, bukan main kasih-Nya kepada Lazarus!” —Yohanes 11:36 bis

Setelah beberapa tahun tidak bertemu seorang teman lama, saya mendapat kabar bahwa ia didiagnosis menderita kanker dan mulai menjalani perawatan. Secara tidak terduga, saya perlu mengunjungi kota tempat tinggalnya, sehingga saya berkesempatan untuk bertemu lagi dengannya. Ketika saya memasuki restoran tempat pertemuan kami, kami sama-sama tak kuasa menahan air mata. Sudah lama sekali kami tidak bertemu, dan sekarang kematian terasa dekat, mengingatkan kami betapa singkatnya hidup ini. Air mata kami berasal dari persahabatan panjang yang dipenuhi petualangan, canda gurau, suka duka—dan kasih. Kasih yang teramat besar itu meluap keluar dari sudut mata kami masing-masing.

Yesus juga pernah menangis. Injil Yohanes mencatat momen itu, setelah orang-orang Yahudi berkata, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” (11:34), dan Yesus berdiri di depan kubur sahabat-Nya, Lazarus. Lalu kita membaca tiga kata yang menunjukkan kepada kita betapa dalamnya sisi kemanusiaan Kristus: “Maka menangislah Yesus” (ay.35). Apakah ada banyak hal yang terjadi pada saat itu, baik dicatat maupun tidak dicatat oleh Yohanes? Ya. Namun, saya yakin reaksi orang-orang Yahudi terhadap Yesus juga mengesankan: “Lihat, bukan main kasih-Nya kepada Lazarus!” (ay.36). Kalimat itu sudah sepantasnya membuat kita tertegun dan menyembah Sahabat kita, Dia yang mengetahui setiap kelemahan kita. Yesus adalah darah dan daging yang dapat menangis seperti kita. Tuhan Yesus adalah Juruselamat yang mengasihi dan memahami kita. —JOHN BLASÉ

WAWASAN
Kebangkitan merupakan keyakinan yang dipegang orang Yahudi sejak zaman lampau. Ayub berkata, “Meskipun kulitku luka-luka dan pecah, tapi selama aku bertubuh, akan kupandang Allah” (Ayub 19:26 BIS). Yesus berbicara mengenai suatu hari di masa datang ketika “semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka . . . akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal” (Yohanes 5:28-29). Marta menegaskan pengharapan orang Yahudi bahwa Lazarus “akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman" (11:24). Namun, ketika Yesus berkata bahwa Lazarus “akan bangkit” (ay.23), Dia tidak hanya mengacu pada masa mendatang. Dia sedang menjanjikan kebangkitan yang segera terjadi (ay.43-44). —K.T. Sim

Sahabat yang Luar Biasa

Kapan terakhir kali kamu terpikir tentang sisi kemanusiaan Yesus? Bagaimana kamu dapat dikuatkan hari ini dengan mengetahui bahwa Yesus mengerti dan merasakan air mata kamu?

Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau tidak saja menyelamatkanku tetapi juga ikut merasakan air mataku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 119:1-88; 1 Korintus 7:20-40

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. Rina Sihombing
    Rina Sihombing says:

    betapa luar biasa kasih Tuhan Yesus kpd kita, Dia mengasihi tpi Dia ikut serta ketika kita sdg menangis

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *