Para Saksi
Rabu, 23 Agustus 2023
Baca: Kejadian 4:2-11
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
4:9 Firman TUHAN kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”
4:10 Firman-Nya: “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
4:11 Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. —Kejadian 4:10
Dalam puisi “The Witnesses” (Para Saksi), Henry Wadsworth Longfellow (1807–1882) menggambarkan sebuah kapal budak yang karam. “Kerangka yang terbelenggu,” demikian Longfellow meratapi para korban, yakni budak-budak tanpa nama yang tak terhitung jumlahnya. Bait penutup puisi itu berbunyi demikian, “Itulah duka para Budak, / Mereka membelalak dari jurang yang dalam; / Berseru dari makam tak dikenal, / Kami adalah para Saksi!”
Namun, kepada siapakah para saksi itu berbicara? Akankah kesaksian dalam diam seperti itu sia-sia belaka?
Ada satu Saksi yang melihat segalanya. Setelah membunuh Habel, Kain berpura-pura tidak terjadi apa-apa. “Apakah aku penjaga adikku?” jawabnya meremehkan Allah. Namun, Allah berkata, “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu” (Kej. 4:9-11).
Nama Kain terus hidup sebagai sebuah peringatan. “[Jangan] seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya,” demikian peringatan Yohanes, murid Yesus (1Yoh. 3:12). Nama Habel juga terus hidup, tetapi dengan cara yang sangat berbeda. “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain,” kata penulis Kitab Ibrani. “Karena iman ia masih berbicara” (Ibr. 11:4).
Habel masih berbicara! Begitu pula tulang-tulang para budak yang telah lama dilupakan tadi. Baiklah kita mengingat para korban tersebut, dan berupaya menentang penindasan di mana pun kita melihatnya. Allah melihat segalanya. Keadilan-Nya pasti akan berjaya. —TIM GUSTAFSON
WAWASAN
Nama Kitab Kejadian dalam bahasa Inggris, Genesis, berarti “asal mula”, dan memang kitab itu berisi tentang asal-usul. Kejadian 1 menceritakan bagaimana Allah menciptakan alam semesta dan manusia pertama, laki-laki dan perempuan. Kejadian 2 mengisahkan pernikahan pertama. Kejadian 3 menceritakan bagaimana manusia yang sempurna menjadi manusia berdosa. Kejadian 4 mengisahkan keluarga pertama—orangtua pertama, yaitu Adam dan Hawa; anak-anak pertama, yaitu Kain dan Habil. Adam dan Hawa diciptakan oleh Allah, tetapi Kain adalah manusia pertama yang dikandung dan dilahirkan oleh seorang perempuan. Kita juga melihat anak-anak yang beribadah. Kain dan Habil tidak datang dengan tangan kosong, tetapi membawa persembahan untuk menyembah Allah. Kemungkinan besar mereka telah diajari tentang Allah dan cara beribadah kepada-Nya (ay.3-4). —K.T. Sim

Situasi ketidakadilan atau penindasan apa yang kamu ketahui? Apa yang dikehendaki Allah untuk kamu lakukan hari ini?
Ya Bapa, Engkau Allah yang melihat segalanya. Tolonglah kami untuk peka melihat penindasan yang terjadi, dan tunjukkanlah kepada kami apa yang dapat kami lakukan untuk menentangnya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 113-115; 1 Korintus 6
tunjukkanlah keadilanMu kpd kmi yg mengalami ketidakadilan ini
Amin
amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Amin
amin
Amin
haleluya
😇
Amin 🙏
Amin..
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
Amen
Amin
Amin
Tuhan Memberkati
Amin
kiranya Tuhan memberikan hikmat buat kita semua ketika kita melihat adanya penindasan di depan kita. terimakasih buat renungannya
Amin
Amin
amin
Amin
Amen
Amin
Amien 🙏
Amin
.AmiN.
amin
Amin
AMIN
amin
amin
terima kasih, amin
Amin 🙏
Amin