Kuasa Kristus

Sabtu, 19 Agustus 2023

Baca: Markus 4:35-41

4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”

4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.

4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”

4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”

4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”

Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya? —Markus 4:41

Pada tahun 2013, sekitar enam ratus orang saksi mata menyaksikan Nik Wallenda, seorang pemain akrobat udara, berjalan di atas tali yang membentang untuk melintasi ngarai selebar hampir 425 meter di dekat Grand Canyon. Wallenda menapakkan kaki-kakinya ke atas kabel baja setebal 5 cm dan mengucap syukur kepada Tuhan Yesus untuk pemandangan yang indah sementara kamera pada kepalanya terarah ke lembah di bawahnya. Ia berdoa dan memuji Tuhan sambil melangkah melintasi ngarai dengan tenang, seolah-olah sedang berjalan santai di atas trotoar. Ketika angin bertiup kencang, ia berhenti dan berjongkok sejenak. Lalu ia bangkit lagi dan mengembalikan keseimbangannya, bersyukur kepada Allah yang “menenangkan kabel itu”. Dalam setiap langkah di atas rentangan kabel itu ia menunjukkan ketergantungannya kepada kuasa Kristus di hadapan semua orang yang mendengarkannya saat itu, dan juga sekarang ketika videonya ditonton di seluruh dunia.

Saat angin ribut menimbulkan gelombang yang membuat murid-murid kewalahan di Danau Galilea, teriakan mereka minta tolong dipenuhi rasa takut (Mrk. 4:35-38). Setelah Yesus menenangkan badai itu, mereka sadar bahwa Dia berkuasa atas angin dan segala sesuatu (ay.39-41). Perlahan-lahan murid-murid belajar menumbuhkan kepercayaan mereka kepada-Nya. Pengalaman pribadi mereka dapat menolong orang lain mengenali kehadiran Yesus yang dekat dan kuasa-Nya yang luar biasa.

Sewaktu kita mengalami badai kehidupan atau merasa seperti berjalan di atas tali iman yang terbentang di atas lembah kesulitan yang begitu dalam, kita dapat menunjukkan iman yang teguh kepada kuasa Kristus. Allah akan menggunakan langkah-langkah iman kita untuk menginspirasi orang lain agar juga berharap kepada-Nya. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Banyak dari murid Yesus adalah nelayan berpengalaman yang sudah pernah menghadapi begitu banyak badai. Namun, Markus menggambarkan badai yang satu ini sangatlah menakutkan dan mengancam nyawa (Markus 4:37-38). Dalam kepercayaan Yahudi, laut dikaitkan dengan kekuatan jahat yang mengacau dan merusak, dan ini menambah intensitas kengerian yang dirasakan para murid. Yesus dan murid-murid-Nya dikepung oleh kekuatan-kekuatan jahat.

 

Namun, kepercayaan Yahudi juga menggambarkan Allah sebagai Pencipta yang menghadirkan keteraturan dari tengah kekacauan (Kejadian 1:2-3,6-9), yang tidak hanya “meredakan deru lautan” tetapi juga “kegemparan bangsa-bangsa” (Mazmur 65:8). Hardikan Yesus terhadap angin dan gelombang menjadi bukti yang jelas bahwa kuasa Allah bekerja di dalam diri-Nya. Melalui Kristus, Kerajaan Allah hadir, dan kekuatan jahat tidak akan berdaya untuk melawan-Nya. Hal itu belum dapat dipahami para murid pada saat itu sehingga mereka menjadi “sangat takut” akan kuasa Yesus (Markus 4:41). —Monica La Rose

Kuasa Kristus

Bagaimana iman kamu dikuatkan saat menyaksikan kuasa Kristus dalam kehidupan orang lain? Bagaimana doa dapat menolong kamu melangkah dengan iman yang penuh keyakinan?

Terima kasih, Bapa, karena Engkau telah menenangkan hatiku saat aku mempercayai-Mu dalam mengarungi badai kehidupan.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 103-104; 1 Korintus 2

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *