Kebebasan di Jalan yang Benar

Rabu, 30 Agustus 2023

Baca: Yesaya 26:1-13

26:1 Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: “Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng.

26:2 Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!

26:3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

26:4 Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.

26:5 Sebab Ia sudah menundukkan penduduk tempat tinggi; kota yang berbenteng telah direndahkan-Nya, direndahkan-Nya sampai ke tanah dan dicampakkan-Nya sampai ke debu.

26:6 Kaki orang-orang sengsara, telapak kaki orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”

26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

26:8 Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau.

26:9 Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.

26:10 Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak akan belajar apa yang benar; ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak akan melihat kemuliaan TUHAN.

26:11 Ya TUHAN, tangan-Mu dinaikkan, tetapi mereka tidak melihatnya. Biarlah mereka melihat kecemburuan-Mu karena umat-Mu dan biarlah mereka mendapat malu! Biarlah api yang memusnahkan lawan-Mu memakan mereka habis!

26:12 Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami.

26:13 Ya TUHAN, Allah kami, tuan-tuan lain pernah berkuasa atas kami, tetapi hanya nama-Mu saja kami masyhurkan.

Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya. —Yesaya 26:7

Dalam Beep Baseball, permainan bisbol untuk kaum tunanetra, para pemain perlu mendengarkan bola yang berbunyi “beep” atau base yang berdengung untuk tahu apa yang harus dilakukan dan arah mana yang harus dituju. Pemukul yang ditutup matanya (karena para pemain memiliki derajat kebutaan yang beragam) dan pengumpan yang dapat melihat berada dalam tim yang sama. Ketika pemukul mengayunkan tongkat dan berhasil memukul bola yang berbunyi, ia akan berlari ke arah base yang berdengung. Si pemukul harus keluar jika ada pemain lapangan yang menangkap bola sebelum si pemukul tiba di base. Bila itu tidak terjadi, si pemukul akan mendapat angka. Salah seorang pemainnya berkomentar bahwa bagian terbaik dari permainan itu adalah ketika ia merasakan “kebebasan besar saat berlari”, karena mengetahui adanya arah dan jalan yang jelas.

Kitab Yesaya memberi tahu kita bahwa “Jejak orang benar adalah lurus, sebab [Allah] yang merintis jalan lurus baginya” (Yes. 26:7). Ketika ini ditulis, jalan orang Israel sama sekali tidak lurus. Mereka mengalami penghakiman ilahi atas pemberontakan mereka. Yesaya menasihati mereka untuk berjalan dalam iman dan ketaatan—jalan yang sering kali sulit tetapi lurus. Fokus hati mereka haruslah kepada “Nama-[Nya] dan kemasyhuran-[Nya]” (ay.8 ayt).

Sebagai orang percaya, kita akan lebih mengenal Allah dan semakin mempercayai karakter-Nya yang setia, ketika kita mengikut Dia dengan taat. Jalan hidup kita mungkin tidak selalu terasa atau terlihat lurus. Namun, kiranya kita diyakinkan bahwa ketika kita percaya kepada-Nya, Allah menyertai kita dan membuka jalan bagi kita. Kita juga dapat merasakan kebebasan saat berlari dalam ketaatan di jalan terbaik yang Allah sediakan bagi kita. —Anne Cetas

WAWASAN
Yesaya 26 adalah bagian dari Kitab Yesaya yang berisi pesan penghakiman sekaligus pengharapan bagi semua bangsa (pasal 13–27). Pasal 24–27 membandingkan dua kota: “tempat tinggi” (26:5) yang menggambarkan pemberontakan, penindasan, dan ketidakadilan manusia; dan Yerusalem baru. Yesaya 26 menjanjikan bahwa Allah akan merendahkan “tempat inggi” dan menggantikannya dengan Yerusalem baru, sebuah “kota yang kuat” (ay.1) dan tempat yang penuh kedamaian, keadilan, dan kesetiaan. Hanya Allah yang dapat menciptakan kota itu (ay.12) dan “penduduk dunia akan belajar apa yang benar.” (ay.9). —Monica La Rose

Kebebasan di Jalan yang Benar

Langkah ketaatan apa yang perlu kamu ambil saat ini? Kapan dan bagaimana kamu dapat melakukannya?

Allah Bapa, aku bersyukur untuk kebebasan yang kualami di jalan-Mu yang baik dan benar. Kumohon, tunjukkanlah terus jalan-Mu kepadaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 129-131; 1 Korintus 11:1-16

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.

    Amen

  2. Joko Hardiyanto Gunawan
    Joko Hardiyanto Gunawan says:

    langkah ketaatan yang perlu saya ambil hari ini adalah tetap berpengharapan hanya kepada Tuhan, sandarkan segala kelelahan yang kita jalani, terus melihat kedepan kepada jalan yang dipersiapkan Tuhan buat kita, Tuhan akan memberikan kelegaan buat kita dan memerdekakan kita. Amin.🙏

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *