Cara yang Baru dan Berbeda

Minggu, 13 Agustus 2023

Baca: 1 Korintus 9:19-23

9:19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.

9:20 Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.

9:21 Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.

9:22 Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.

9:23 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. —1 Korintus 9:22

Menjelang akhir abad ke-19, Mary Slessor berlayar menuju Calabar (sekarang Nigeria) di Afrika. Ia sangat antusias melanjutkan pekerjaan misi yang telah dirintis oleh almarhum David Livingstone. Tugas pertama Mary adalah mengajar di sekolah dan tinggal bersama sesama misionaris. Namun, ia terbeban untuk melayani dengan cara yang berbeda. Mary pun melakukan sesuatu yang jarang dilakukan di daerah itu. Ia memilih tinggal bersama orang-orang yang dilayaninya. Mary mempelajari bahasa setempat, hidup seperti penduduk setempat, dan makan makanan mereka. Mary bahkan menampung puluhan anak telantar. Selama hampir 40 tahun, Mary membawa pengharapan dan kabar baik Injil kepada orang-orang yang membutuhkan keduanya.

Rasul Paulus memahami pentingnya memenuhi kebutuhan orang-orang di sekitar kita. Dalam 1 Korintus 12:4-5, ia menegaskan, “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.” Karena itu ia pun melayani orang-orang menurut kebutuhan mereka. Misalnya, “bagi orang-orang yang lemah, [ia] menjadi seperti orang yang lemah” (1Kor. 9:22).

Saya mengenal satu gereja yang baru-baru ini meluncurkan program pelayanan yang mencakup siapa saja, termasuk mereka yang mengalami disabilitas. Fasilitas gereja itu pun dibuat ramah bagi kaum difabel, sehingga mereka dapat ikut beribadah di dalamnya. Keputusan yang selaras dengan pemikiran Paulus itu berhasil menarik simpati orang dan memungkinkan Injil untuk terus tersebar di tengah komunitas tersebut.

Dalam upaya kita menghidupi iman di hadapan sesama, kiranya Allah menuntun kita kepada cara-cara yang baru dan berbeda untuk memperkenalkan mereka kepada Tuhan Yesus. —Dave Branon

WAWASAN
Prinsip yang ditegaskan Paulus dalam 1 Korintus 9:19-23, yaitu memperkenalkan Injil kepada orang-orang dalam keadaan mereka sendiri, dapat terlihat lewat perjalanan misi Paulus di Kitab Kisah Para Rasul. Di kota Tesalonika, ia berkhotbah di dalam rumah ibadat orang Yahudi, dan di sana “ia membicarakan dengan [orang-orang Yahudi] bagian-bagian dari Kitab Suci” (Kisah Para Rasul 17:2) sembari berusaha meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Mesias (ay.3). Paulus juga berkhotbah kepada orang non-Yahudi, dan mereka pun “berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar” (1 Tesalonika 1:9). Di Atena, setelah berkhotbah kepada orang-orang Yahudi di rumah ibadat mereka, Paulus juga bertukar pikiran dengan orang-orang non-Yahudi di pasar, sambil mengutip ucapan para filsuf dan pujangga mereka (Kisah Para Rasul 17:17-22,28). Paulus memang memiliki pendekatan tertentu ketika bertukar pendapat dengan kelompok yang berbeda-beda, tetapi pesan yang disampaikan selalu sama, yakni Injil yang berisi kesaksian tentang kebangkitan Yesus (ay.29-31). —Arthur Jackson

Cara yang Baru dan Berbeda

Apa cara unik yang diilhami Allah bagi kamu untuk dapat menjangkau orang lain? Bagaimana kamu akan menerapkannya?

Bapa Surgawi, berilah aku hikmat untuk menemukan cara yang tepat untuk menolong orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 87-88; Roma 13

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. Rina Sihombing
    Rina Sihombing says:

    Tuhan mengajari kita utk melayani sesama kita sesuai kebutuhan mrka yg ingin mengenal Allah

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *