Bukan Duta Biasa

Kamis, 17 Agustus 2023

Baca: 2 Korintus 5:11-20

5:11 Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu.

5:12 Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.

5:13 Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu.

5:14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.

5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

5:16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Kami ini adalah utusan-utusan Kristus, . . . dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. —2 Korintus 5:20

Persaingan di era internet semakin keras. Perusahaan-perusahaan menempuh cara-cara yang makin kreatif untuk menarik pelanggan. Contohnya merek mobil Subaru. Pemilik mobil Subaru terkenal setia dengan mereknya, sehingga perusahaan mengundang para penggemar berat Subaru yang disebut “Subbie” untuk menjadi “duta” kendaraan tersebut.

Dalam situs web Subaru disebutkan, “Para Duta Subaru adalah kelompok eksklusif yang terdiri dari individu-individu energik yang dengan sukarela membagikan hasrat dan antusiasme mereka untuk menyebarkan berita mengenai Subaru dan membantu membentuk masa depan merek kita.” Perusahaan tersebut ingin agar kepemilikan Subaru menjadi bagian dari identitas seseorang—sesuatu yang sangat mereka gemari sehingga mereka rela membagikannya kepada orang lain dengan gembira.

Dalam 2 Korintus 5, Paulus menyebutkan adanya program “duta” yang berbeda, dalam hal ini mengundang orang untuk percaya kepada Yesus. “Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang” (ay.11). Paulus kemudian menambahkan, “Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (ay.19-20).

Banyak produk menjanjikan dapat memenuhi kebutuhan terbesar kita, memberi kita perasaan bahagia, utuh, dan bermakna. Namun, hanya satu kabar, yaitu kabar pendamaian yang dipercayakan kepada kita sebagai orang percaya dalam Yesus, yang benar-benar merupakan kabar baik. Kitalah yang diberi hak istimewa untuk menyampaikan kabar itu ke dunia yang putus asa. —ADAM R.HOLZ

WAWASAN
2 Korintus 5:18-19 berbicara mengenai karya Yesus yang mendamaikan kita dengan Allah melalui kematian dan kebangkitan-Nya, serta tugas kita sebagai utusan pendamaian-Nya. Allah mengambil dosa-dosa kita dan menanggungkannya pada Kristus yang tidak berdosa, serta memperhitungkan kebenaran-Nya kepada kita (ay.21; lihat Roma 3:23-26; 4:22-25). Paulus berkata bahwa tugas kita didasarkan pada karya Yesus tersebut. Allah telah memberi kita “pelayanan pendamaian” (2 Korintus 5:18). Dia “telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada [kita]. Jadi [kita] ini adalah utusan-utusan Kristus” (ay.19-20). Tugas kita disebut Amanat Agung (Markus 16:15), yaitu menjadi saksi Kristus “sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8). —K.T. Sim

Bukan Duta Biasa

Apa pendapat kamu mengenai gagasan bahwa kita adalah utusan-utusan Kristus? Bagaimana kamu dapat menjalankan panggilan itu dalam hidup sehari-hari?

Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau telah memanggilku untuk menjadi utusan-Mu. 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 97-99; Roma 16

Bagikan Konten Ini
32 replies
  1. Evanderhez
    Evanderhez says:

    Saya sangat merasa bersalah dan berdosa kepada Kristus, atas segala kesalahan yang saya perbuat. Tapi TUHAN tidak membenci saya, TUHAN malah memberi teguran keras agar saya bisa berubah. Atas cinta TUHAN yang luar biasa saya terima salib saya, dan saya akan berusaha menjadi Duta TUHAN, menjadi Duta yang baik.
    Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *