Allah atas Hidup Kita

Kamis, 10 Agustus 2023

Baca: Yesaya 46:4-7

46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

46:5 Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?

46:6 Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!

46:7 Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.

Aku tetap Dia . . . [yang] menggendong kamu. —Yesaya 46:4

Setelah operasi yang dijalaninya tidak membawa pemulihan yang diharapkan, Joan menerima kabar bahwa ia perlu dioperasi lagi dalam waktu lima minggu. Dalam masa-masa penantian itu, Joan mulai merasa cemas. Ia dan suaminya sudah lanjut usia, dan keluarga mereka tinggal di tempat yang jauh. Joan dan suaminya harus berkendara ke kota yang asing, menjalani prosedur rumah sakit yang rumit, dan akan ditangani oleh dokter spesialis yang baru.

Meski kenyataan tersebut tampak mengkhawatirkan, Allah menjaga mereka. Ketika dalam perjalanan sistem navigasi kendaraan mereka rusak, mereka dapat tiba tepat waktu dengan pertolongan peta. Allah memberi mereka hikmat. Di rumah sakit, seorang pendeta berdoa bersama mereka dan menawarkan bantuannya hari itu. Allah juga menyediakan dukungan yang mereka butuhkan. Selepas operasi, Joan mendapat kabar baik bahwa operasinya berhasil.

Meski kita tidak selalu mengalami kesembuhan atau pertolongan dari masalah, Allah selalu setia dan dekat dengan orang-orang yang rentan—baik yang masih muda, lanjut usia, atau kurang beruntung. Berabad-abad lalu, ketika umat Israel digoyahkan oleh pembuangan di Babel, Nabi Yesaya mengingatkan bahwa Allah telah menopang mereka sejak lahir dan akan terus memelihara mereka. Melalui sang nabi, Allah berfirman, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu” (Yes. 46:4).

Allah tidak akan meninggalkan kita di saat kita paling membutuhkan-Nya. Dia sanggup menyediakan kebutuhan kita dan mengingatkan kita akan penyertaan-Nya dalam setiap aspek hidup kita. Dialah Allah di sepanjang kehidupan kita. —Jennifer Benson Schuldt

WAWASAN
Secara sederhana, kitab nubuat Yesaya terbagi dua: pasal 1–39 dan 40–66. Sejumlah teolog dan pakar melihat dua bagian tersebut sebagai tulisan dari dua orang yang berbeda. Menurut mereka, bagian pertama benar-benar ditulis oleh Nabi Yesaya yang hidup dalam sejarah, sementara bagian kedua ditambahkan oleh orang lain yang menuliskannya sekitar dua abad kemudian. Namun, pandangan tradisional menyatakan bahwa Yesaya sajalah yang menulis seluruh kitab itu, tetapi pada dua masa yang berbeda. Bagian pertama diyakini ditulis sekitar 15 tahun sebelum penulisan bagian kedua. Buku tafsiran The Bible Knowledge Commentary menyatakan, “Pasal 1–39 menekankan penghakiman atas dosa, sementara pasal 40–66 membahas penebusan atas dosa itu dan perubahan yang dihasilkan dalam diri manusia dan sistem dunia. Jadi, penghakiman harus terjadi sebelum berkat dapat dicurahkan.” Namun, di sepanjang Kitab Yesaya, terdapat penekanan yang kuat pada sosok dan peran Mesias yang dijanjikan. —Bill Crowder

Allah atas Hidup Kita

Bagaimana cara Allah menopang kamu dalam masa-masa sulit kamu di masa lalu? Bagaimana Dia dapat bekerja melalui diri kamu untuk mendukung sesama yang membutuhkan?

Ya Allah, Engkau baik dan layak kami andalkan. Saat aku menghadapi ketidakpastian, tolonglah aku untuk bersandar kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 79-80; Roma 11:1-18

Bagikan Konten Ini
44 replies
  1. Santa Simatupang
    Santa Simatupang says:

    sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku 🤗

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  3. Velyana Tamba
    Velyana Tamba says:

    diteguhkan kembali bahwa hanya Tuhan satu2nya sumber pengharapan di dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *