Kasihilah Sesama

Senin, 3 Juli 2023

Baca: Imamat 19:9-18

19:9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.

19:10 Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.

19:11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.

19:12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.

19:13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.

19:14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.

19:15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.

19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.

19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.

19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. —Imamat 19:18

Ini hanyalah permainan yang seru di persekutuan kaum muda. Namun, permainan tersebut memberikan sebuah pelajaran bagi kami: daripada menukar tetangga kamu, lebih baik berusaha menyayangi mereka. Cara permainannya: semua orang duduk melingkar, sementara satu orang berdiri di tengah-tengah lingkaran besar itu. Orang di tengah itu akan bertanya kepada salah satu orang yang duduk melingkar, “Apakah kamu mengasihi tetangga Anda?” Orang yang ditanya itu boleh menjawab ya atau tidak. Dengan kata lain, ia harus memutuskan apakah ia ingin menukar tetangganya dengan orang lain.

Bukankah terkadang kita juga berharap dapat memilih “tetangga” kita di kehidupan nyata? Apalagi kalau itu rekan kerja yang tidak cocok dengan kita, atau tetangga sebelah rumah yang kurang bersahabat. Meski demikian, sering kali kita harus berusaha hidup bersama sesama kita yang sulit.

Ketika bangsa Israel akan tinggal di tanah perjanjian, Allah memberikan sejumlah petunjuk penting tentang bagaimana mereka harus hidup sebagai umat kepunyaan-Nya. Mereka diperintahkan Allah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Im. 19:18), dan itu termasuk tidak menyebarkan gosip atau menggunjingkan kabar burung, tidak memanfaatkan orang lain, dan terus terang menegur orang yang bersalah kepada kita (ay.9-18).

Meskipun tidak mudah untuk mengasihi semua orang, kita tetap dapat memperlakukan sesama dengan penuh kasih, karena Yesus bekerja di dalam dan melalui diri kita. Allah akan memberikan hikmat dan kemampuan yang kita butuhkan untuk melakukannya dalam upaya kita menghidupi identitas kita sebagai umat-Nya. —Poh Fang Chia

WAWASAN
Imamat 19 adalah satu-satunya tempat di Perjanjian Lama yang memuat perkataan “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ay.18), sebuah ajaran mendasar dalam Alkitab. Di Perjanjian Baru, ketika seorang ahli Taurat bertanya, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" (Matius 22:36), Yesus menjawab: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Dia melanjutkan, “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi" (ay.37-40). Paulus berkata bahwa perintah-perintah itu “sudah tersimpul dalam firman ini” (Roma 13:9) dan “seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini" (Galatia 5:14). Kasih kita kepada Allah dibuktikan lewat perilaku kita yang penuh kasih kepada sesama. —Alyson Kieda

Kasihilah Sesama

Siapakah “tetangga” yang sulit dan tidak cocok dengan kamu? Bagaimana kamu dapat mengasihi mereka dengan lebih sungguh?

Ya Bapa, tolonglah aku untuk mencerminkan kasih-Mu kepada sesama di sekitarku, bahkan kepada orang-orang yang sulit sekalipun.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 25-27; Kisah Para Rasul 12

Bagikan Konten Ini
45 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk beri kami ke mampuan untk kami dpt bisa mengasihi sesama manusia swperti diri sendiri jadi kan kami untk bisa hdp seturut kehdk dan rencanamu untk kemulyaan namamu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *