Taman Milik Allah

Minggu, 11 Juni 2023

Baca: 1 Petrus 1:17-25

1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

1:20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.

1:21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

1:24 Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

[Dia] telah melahirkan kita kembali . . . kepada suatu hidup yang penuh pengharapan. —1 Petrus 1:3

Di depan rumah saya tumbuh tanaman yang mengingatkan saya tentang betapa indah dan singkatnya hidup manusia. Musim semi lalu, istri saya menanam moonflower (bunga terulak), tanaman yang dinamakan demikian karena bunganya yang besar dan bundar berwarna putih mirip bulan purnama. Bunganya hanya mekar satu malam lalu layu di bawah cahaya matahari pagi dan tidak akan berbunga lagi. Namun, tanaman itu subur, sehingga setiap malam tersaji bunga-bunga baru. Kami menikmatinya saat berangkat atau pulang setiap hari, sambil membayangkan seperti apa keindahan baru yang akan menyambut kami saat kembali ke rumah.

Bunga-bunga rapuh itu mengingatkan saya akan kebenaran penting yang tertulis dalam Kitab Suci. Dengan mengutip perkataan Nabi Yesaya, Rasul Petrus menulis, “Kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Sebab: ‘Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur’” (1Ptr. 1:23-24). Namun, sang rasul meyakinkan kita bahwa Allah menepati janji-janji-Nya untuk selama-lamanya! (ay.25).

Seperti bunga-bunga di taman, hidup kita di muka bumi begitu singkat jika dibandingkan dengan kekekalan. Namun, Allah telah menaruh keindahan ke dalam hidup kita yang singkat. Melalui kabar baik tentang Yesus Kristus, kita mendapatkan awal yang baru bersama Allah dan menerima janji-Nya tentang hidup yang tak berkesudahan dalam hadirat-Nya yang penuh kasih. Ketika matahari dan bulan tinggal kenangan, kita akan tetap memuji Dia. —James Banks

WAWASAN
Pendamaian adalah suatu tindakan yang terjadi ketika Allah dan manusia (yang telah terasing atau terpisah dari Allah karena dosa-dosa kita) dipertemukan dalam sebuah hubungan pribadi melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Menurut Baker’s Encyclopedia of the Bible, istilah pendamaian dalam bahasa Inggris “atonement” berasal dari bahasa Anglo-Saxon yang berarti “menjadikan satu.” Dalam Perjanjian Lama, binatang “tidak bercela” (Imamat 14:10) dikorbankan setiap tahun sebagai pendamaian atas dosa (16:34). Ketika Kristus datang, sistem persembahan korban itu menjadi usang berkat “darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat,” yang “seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian” (1 Petrus 1:19; Yesaya 53:7). Yesus, "Anak domba Allah, . . . menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Semua yang percaya kepada-Nya menerima pengampunan dan hidup baru (Efesus 1:7). Suatu hari, para pengikut-Nya akan bersama-Nya di Yerusalem Baru merayakan “perjamuan kawin Anak Domba” (Wahyu 19:9). —Alyson Kieda

Taman Milik Allah

Apa yang paling kamu nanti-nantikan mengenai kekekalan bersama Allah? Dari semua janji-Nya, manakah yang paling berharga bagi kamu?

Tuhan Yesus, Juruselamat yang indah, aku memuji-Mu atas anugerah keselamatanku. Kasih-Mu kekal, karena itu aku mengasihi-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 1-2; Yohanes 19:23-42

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. Anonymous
    Anonymous says:

    Semoga apa yang kita perbuat dunia ini selalu yang terbaik bukan untuk kita tetapi untuk Tuhan dan sesama kita.Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *