Menyatukan Bangsa-Bangsa

Jumat, 2 Juni 2023

Baca: Yesaya 2:1-5

2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.

2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

2:5 Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!

Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa. —Yesaya 2:4

Garis perbatasan internasional terpanjang di dunia terbentang antara Amerika Serikat dan Kanada, dengan melintasi daratan dan perairan sepanjang 8.891 km. Agar garis perbatasan terlihat jelas, para pekerja secara teratur menebang pepohonan setinggi tiga meter di kedua sisi perbatasan. Jalur tanah terbuka yang disebut “the Slash” (Tebasan) itu dihiasi oleh lebih dari delapan ribu batu penanda sehingga para pengunjung selalu tahu di mana letak garis perbatasannya.

Deforestasi fisik dari “the Slash” menunjukkan terpisahnya pemerintahan dan budaya yang berbeda. Sebagai orang percaya, kita menantikan saatnya Allah membalikkan hal itu dan menyatukan semua bangsa di dunia di bawah pemerintahan-Nya. Nabi Yesaya berbicara tentang masa depan ketika Bait suci-Nya berdiri tegak dan ditinggikan (Yes. 2:2). Orang-orang dari segala bangsa akan berkumpul untuk belajar tentang jalan-jalan-Nya dan “mengikuti jalan-Nya” (ay.3 BIS). Kita tidak lagi mengandalkan kekuatan manusia yang gagal menjaga perdamaian. Sebagai Raja kita yang sejati, Allah akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan menuntaskan semua pertikaian (ay.4).

Dapatkah kamu bayangkan sebuah dunia tanpa perpecahan dan konflik? Itulah yang Allah janjikan akan terjadi! Terlepas dari perpecahan yang ada di sekitar kita, kita dapat “berjalan di dalam terang Tuhan” (ay.5) dan memilih untuk memberikan kesetiaan kita kepada-Nya sekarang. Kita tahu bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan suatu hari kelak Dia akan menyatukan seluruh umat-Nya di bawah pemerintahan-Nya. —Karen Pimpo

WAWASAN
Nabi Yesaya dikenal luas karena menulis tentang dua tema: sifat dan karya Mesias yang akan datang, serta tulisan nubuat yang bukan hanya memperingatkan pembaca, tetapi juga menawarkan penguatan melalui penglihatan akan masa depan yang penuh harapan.

Bacaan Alkitab hari ini, Yesaya 2:1-5, termasuk dalam tulisan nubuat. Ayat 2 dimulai dengan frasa “pada hari-hari yang terakhir,” atau ketika rencana keselamatan Allah sudah mendekati puncak penggenapannya. Yesaya menempatkan semua yang akan dibahasnya dalam konteks masa mendatang. Dalam ayat 3-5, muncul tiga gagasan: keunggulan gunung TUHAN (ay.3), yakni Bait Allah di Yerusalem—di sini digunakan sebagai simbol kuasa dan kehadiran Allah; kerinduan banyak bangsa untuk pergi ke gunung itu dan belajar dari Allah sendiri (ay.3); dan hubungan Allah dengan bangsa-bangsa serta perselisihan di antara mereka (ay.4). Tulisan Yesaya menantang bangsa-bangsa untuk ikut serta dalam karya Allah dan mengambil bagian dari apa yang akan datang. —J.R. Hudberg

Menyatukan Bangsa-Bangsa

Perpecahan apa di dunia yang membebani hati dan pikiran kamu hari ini? Bagaimana kamu dikuatkan dengan menantikan datangnya Kerajaan Allah yang kekal?

Ya Allah, aku mengakui kedaulatan-Mu atas segala kuasa di dunia saat ini! Engkau berkuasa atas semuanya itu.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 17-18; Yohanes 13:1-20

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Tommy Manalu
    Tommy Manalu says:

    perpecahan us, rusia n china, 3 negera raksasa yg bersaing dgn perang fisik n juga perang ekonomi. semakin kaya bukan makin memberkati, malah menjadi ancaman bagi negara lain. dan kabar terakhir, semua kekayaan US rupanya hutang belaka n tinggal menunggu ambruk. Ambrukanlah Tuhan. Sehingga dunia bertobat n berbalik kepadaMu

  2. Sarianto Sinambela
    Sarianto Sinambela says:

    wahhh….puji tuhan renungan pagi ini sangat memuaskan hati saya,gbu .

  3. Nicholas Tambunan
    Nicholas Tambunan says:

    Kiranya renungan hari ini menjadi pengingat untuk kita untuk menyatukan umatNya membawa bangsa kita terus di dalam doa agar Indonesia damai dan tdk terjadi perpecahan khususnya menjelang pemilu tahun depan.

  4. Maria Meliala
    Maria Meliala says:

    Tuhan sanggup melakukan hal yg mustahil sekalipun buat manusia lakukan. Nothing is impossible with God.
    Haleluya, Amen.

  5. Juan Ignasius
    Juan Ignasius says:

    𝘈𝘮𝘪𝘯𝘯, 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘠𝘦𝘴𝘶𝘴 𝘔𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘪

  6. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  7. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk kami rindu untk hdp kami berkarya dan berdaulat untk kemulyaan namamu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *