Ketaatan yang Membebaskan

Senin, 12 Juni 2023

Baca: Kejadian 2:15-25

2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

2:23 Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

 

Semua . . . boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya.
—Kejadian 2:16-17
</strong >

Raut wajah gadis muda itu mencerminkan kecemasan dan rasa malu. Memasuki
Olimpiade Musim Dingin 2022, kesuksesannya sebagai atlet seluncur indah tak
tertandingi—serangkaian gelar juara seakan telah memastikan bahwa ia bakal
meraih medali emas. Namun kemudian, hasil tes doping menunjukkan keberadaan
zat terlarang dalam tubuhnya. Ekspektasi dan kecaman membebaninya begitu
rupa, sehingga ia terjatuh beberapa kali di nomor free skate dan membuatnya
gagal naik podium. Tidak ada medali yang berhasil diperolehnya. Sebelum
skandal terjadi, gadis muda itu pernah mempertunjukkan kebebasan dan
kreativitas artistiknya di atas es, tetapi sekarang tuduhan bahwa ia
melanggar aturan telah menghancurkan mimpinya.

Sejak awal
manusia diciptakan, Allah sudah menyatakan pentingnya ketaatan saat kita
menerapkan kehendak bebas yang kita miliki. Ketidaktaatan telah membawa
kerusakan yang luar biasa kepada Adam, Hawa, dan kita semua, karena dosa
mendatangkan kehancuran dan kematian ke dalam dunia (Kej. 3:6-19). Namun,
itu bukanlah rancangan-Nya yang semula. Allah telah memberi tahu Adam,
“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas” kecuali
buah dari satu pohon (2:16-17). Ketika mengira “mata [mereka] akan terbuka,
dan [mereka] akan menjadi seperti Allah,” Adam dan Hawa pun memakan buah
dari “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat” (3:5; 2:17).
Akibatnya, timbullah dosa, rasa malu, dan kematian.

Dalam
kemurahan hati-Nya, Allah memberi kita kebebasan dan begitu banyak hal baik
untuk kita nikmati (Yoh. 10:10). Dalam kasih-Nya, Dia juga memanggil kita
untuk menaati-Nya demi kebaikan kita. Kiranya Dia menolong kita untuk
memilih ketaatan, agar kita menemukan kehidupan yang penuh sukacita dan
bebas dari rasa malu. —Tom Felten

WAWASAN Frasa “penolong baginya, yang sepadan dengan
dia” (Kejadian 2:18) adalah pernyataan yang dinamik. Secara harfiah
itu berarti “penolong yang cocok baginya” atau “penolong
yang memenuhi kekurangannya”. Mungkin ini untuk mengakui apa yang Adam
ketahui ketika ia menamai binatang-binatang: binatang-binatang itu bukan
teman yang sepadan baginya, karena yang ia butuhkan adalah seorang penolong.
Tidak seperti binatang, Adam merasa dirinya belum lengkap. Namun, kata
penolong tidak mengacu kepada kelemahan. Bahkan, kata Ibrani yang
dipakai di sini (‘ezer) berulang kali dipakai dalam
Perjanjian Lama untuk mengacu kepada Allah itu sendiri (lihat Mazmur 33:20;
70:6; 115:9)! Alih-alih suatu istilah yang merendahkan,
pertolongan atau penolong dipakai untuk menggambarkan
kekuatan Allah yang datang membantu kita dengan segenap kuasa-Nya.
—Bill Crowder


Ketaatan yang Membebaskan

Bagaimana dunia memandang kebebasan? Mengapa menaati Allah dan kehendak-Nya
pada akhirnya akan mendatangkan kebebasan?

Ya Bapa, terima kasih atas kebebasan dan kehidupan sejati yang kutemukan
saat aku memilih taat kepada-Mu.</strong >

Bacaan Alkitab Setahun:
Ezra 3-5</a >;
Yohanes 20</a >

Bagikan Konten Ini
43 replies
  1. Ando Sihotang
    Ando Sihotang says:

    semoga aku bisa bertemu jodoh dan menikah udah kutunggu dari tahun 2020 belum ada momen yang pas untuk cari jodoh

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. Anonymous
    Anonymous says:

    Amin ya Tuhan. Terimakasih Tuhan Engkau sudah mempertemukan aku dengan dia untuk selamanya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *