Kata-Kata Perpisahan
Jumat, 30 Juni 2023
Baca: 1 Samuel 12:1,19-24
12:1 Berkatalah Samuel kepada seluruh orang Israel: “Telah kudengarkan segala permintaanmu yang kamu sampaikan kepadaku, dan seorang raja telah kuangkat atasmu.
12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: “Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini.”
12:20 Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: “Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.
12:21 Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka.
12:22 Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah TUHAN telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya?
12:23 Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.
12:24 Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.
12:25 Tetapi jika kamu terus berbuat jahat, maka kamu akan dilenyapkan, baik kamu maupun rajamu itu.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Tuhan tidak lalai . . . Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa. —2 Petrus 3:9
Menjelang akhir hidupnya, John M. Perkins menitipkan satu pesan untuk orang-orang yang akan ia tinggalkan. Perkins, yang terkenal karena seruannya tentang rekonsiliasi rasial, berkata, “Pertobatan adalah satu-satunya jalan untuk kembali kepada Allah. Jika tidak bertobat, kalian semua akan binasa.”
Ucapan tersebut mirip yang dikatakan oleh Yesus dan banyak tokoh lain dalam Alkitab. Kristus berkata, “Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa” (Luk. 13:3). Rasul Petrus berkata, “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan” (Kis. 3:19).
Jauh sebelumnya dalam Alkitab, kita membaca juga perkataan seseorang yang merindukan bangsanya kembali kepada Allah. Dalam kata-kata perpisahannya “kepada seluruh orang Israel” (1Sam. 12:1), nabi, imam, dan hakim bernama Samuel berkata, “Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti Tuhan, melainkan beribadahlah kepada Tuhan dengan segenap hatimu” (ay.20). Itulah pesannya mengenai pertobatan—agar bangsa itu berbalik dari kejahatan dan mengikuti Allah dengan sepenuh hati.
Kita semua telah berdosa dan gagal memenuhi standar Allah. Karena itu, kita perlu bertobat, yang berarti berpaling dari dosa dan berbalik kepada Yesus, yang mengampuni dan memampukan kita untuk mengikut Dia. Mari dengarkan kata-kata dari dua pria tadi, John Perkins dan Samuel, yang menyadari bahwa Allah sanggup menggunakan kuasa pertobatan untuk mengubah kita menjadi pribadi-pribadi yang akan Dia pakai demi kemuliaan-Nya. —Dave Branon
WAWASAN
Ketika Allah membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir untuk menjadikan mereka “kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (Keluaran 19:6), Dia secara khusus memerintahkan mereka untuk tidak mengikuti cara hidup para tetangga mereka yang menyembah berhala atau memuja ilah-ilah mereka (23:32; Ulangan 7:1-6). Israel adalah kerajaan teokratis, yang berarti bahwa Allah adalah Hakim dan Raja mereka (Yesaya 33:22; 43:15), dan mereka harus hidup menurut ketetapan-ketetapan-Nya (Ulangan 26:16-19). Allah telah mengantisipasi hari ketika bangsa Israel akan meminta seorang raja (17:14-19), supaya mereka menjadi sama “seperti segala bangsa-bangsa lain” (1 Samuel 8:5,20). Dengan menolak menjadi “bangsa yang kudus” (Keluaran 19:6), bangsa Israel menolak jalan Allah dan kekuasaan-Nya atas mereka, demi mengikuti jalan bangsa-bangsa penyembah berhala dan allah-allah lain (1 Samuel 8:7-8). Allah memperingatkan bangsa Israel mengenai konsekuensi dari meminta raja yang mereka kehendaki (ay.10-21). —K.T. Sim

Mengapa sangat penting bagi kita untuk berpaling dari dosa dan memohon Kristus mengampuni kita? Apa artinya bagi kamu untuk mengikut Allah sepenuh hati?
Ya Allah, bimbinglah aku kepada pertobatan sejati. Tolonglah aku menyadari dosaku dan percaya sepenuhnya pada Tuhan Yesus yang sanggup menyelamatkanku.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 17-19; Kisah Para Rasul 10:1-23
amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
AMEN TUHAN
amin
Amin
Aminnnn
Amen
Amin 🙏
Amin
amin
amin
amin…
Amen😇🥰ðŸ™
Amin
Tuhan Yesus baik🤍
Amen
Amin
firman yang sungguh ajaib
Amin
Amin.
Amien 🙏
aminnnn
Aminn
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
Amen
.AmiN.
Amin
Gbus
Terima kasih Juni, kalo sampai saat ini Tuhan tolong, ke depannya Tuhan pasti tolong, lakukan yg menurut kamu baik, perpisahan bukan akhir dari segalanya, Tuhan Yesus berkati
Amin
terima kasih kak atas renungannya 🙏🏻
amenn
Amin
amin
Amin, all out untuk menjadi pengikut kristus
Tuhan maha pengampun, Ampunilah aku
Terpujilah nama Tuhan
Amin
Amin
aminðŸ™