Iman Timbul dari Pendengaran

Kamis, 22 Juni 2023

Baca: Roma 10:8-17

10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan.

10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

10:11 Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”

10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.

10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”

10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?”

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. —Roma 10:17

Ketika Pendeta Bob mengalami cedera yang mempengaruhi suaranya, ia pun memasuki masa lima belas tahun yang penuh krisis dan depresi. Apa yang dapat dilakukan seorang pendeta yang tidak dapat berbicara? begitu pikirnya. Ia terus berkutat dengan pertanyaan itu, sambil mencurahkan kesedihan dan kebingungannya kepada Allah. Ia pun merenung, “Hanya satu yang aku tahu harus kulakukan—mencari firman Tuhan.” Setelah beberapa saat lamanya ia mengambil waktu membaca Alkitab, kasihnya kepada Allah semakin bertumbuh: “Saya telah menyerahkan hidup saya untuk menyerap dan memenuhi diri saya dengan Kitab Suci, karena iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Allah.”

Kita menemukan frasa “iman timbul dari pendengaran” dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Paulus rindu agar seluruh saudara sebangsanya, orang-orang Yahudi, percaya kepada Kristus dan diselamatkan (Rm. 10:9). Bagaimana mereka dapat percaya? Melalui iman yang “timbul dari pendengaran . . . oleh firman Kristus” (ay.17).

Pendeta Bob rindu menerima dan mempercayai pesan dari Kristus, terutama saat ia membaca Alkitab. Ia hanya dapat berbicara selama satu jam sehari, bahkan merasa kesakitan saat melakukannya, tetapi ia senantiasa mengalami damai sejahtera dan kepuasan dari Allah selama ia memenuhi dirinya dengan firman Tuhan. Demikian pula kita dapat meyakini bahwa Yesus akan menyatakan diri-Nya kepada kita di tengah segala kesulitan yang kita alami. Dia akan menambah-nambahkan iman kita saat kita mendengar firman-Nya, apa pun kesulitan yang kita hadapi. —Amy Boucher Pye

WAWASAN
Dalam Roma 10, Paulus menjelaskan mengapa bangsa Yahudi masih belum juga diselamatkan. Bagi bangsa Yahudi, cara untuk hidup benar di hadapan Allah adalah dengan menaati Hukum Taurat secara terperinci. Namun, cara Allah menetapkan bahwa seseorang harus percaya kepada Yesus (Roma 10:3-4). Paulus menyatakan jalan keselamatan Allah: “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (ay.9). Itu berlaku bagi setiap orang, baik orang Yahudi maupun bukan, karena Kristus “adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya” (ay.12). Paulus menegaskan perlunya seseorang percaya kepada Yesus dengan mengatakan, “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan” (ay.13). —K.T. Sim

Iman Timbul dari Pendengaran

Bagaimana memenuhi diri kamu dengan firman Tuhan dapat menguatkan iman kamu? Bagaimana kamu telah mengalami kepuasan di tengah berbagai tantangan hidup?

Allah Mahakasih, saat aku merasa terjebak dan menderita, Engkau tetap memberiku pengharapan. Kumohon, bentuklah aku menjadi pribadi yang Engkau inginkan.

Bacaan Alkitab Setahun: Ester 6-8; Kisah Para Rasul 6

Bagikan Konten Ini
44 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. Rachel Priska Kandou
    Rachel Priska Kandou says:

    hanya iman yg buat aku sekuat dan setegar ini hingha saat ini. makasih Tuhan Yesus

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *