Berani Bersaksi bagi Yesus

Minggu, 4 Juni 2023

Baca: Yohanes 13:36-38; 21:18-19

13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.”

13:37 Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!”

13:38 Jawab Yesus: “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. —Matius 10:38

Pada tahun 155 m, bapa gereja mula-mula Polikarpus diancam akan dibakar hidup-hidup karena imannya kepada Kristus. Ia menjawab, “Selama delapan puluh enam tahun aku menjadi hamba-Nya, Dia tidak pernah berbuat salah kepadaku. Bagaimana mungkin sekarang aku menghujat Rajaku yang telah menyelamatkanku?” Respons Polikarpus dapat menjadi inspirasi bagi kita saat menghadapi ujian ekstrem karena iman kita kepada Tuhan Yesus, Raja kita.

Hanya beberapa jam sebelum kematian Yesus, Petrus dengan berani berjanji setia kepada Kristus: “Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” (Yoh. 13:37). Yesus, yang mengenal Petrus lebih daripada Petrus mengenal dirinya sendiri, menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali” (ay.38). Namun, setelah kebangkitan Yesus, pribadi yang pernah menyangkal-Nya kembali melayani Dia dengan berani dan akhirnya memuliakan Dia melalui kematiannya sendiri (lihat 21:16-19).

Apakah kamu seorang Polikarpus atau Petrus? Kebanyakan dari kita, jika mau jujur, lebih mirip Petrus dengan “keberanian yang mudah padam”. Kita gagal berbicara atau bertindak selayaknya orang yang percaya kepada Yesus. Peristiwa-peristiwa tersebut—baik terjadi dalam ruang kelas, kantor, atau pembicaraan dengan orang lain—tidak perlu menjadi penentu identitas kita selamanya. Setelah gagal, kita harus bangkit kembali dengan sungguh-sungguh berpaling kepada Tuhan Yesus, yang telah mati dan bangkit bagi kita. Dia akan menolong kita untuk setia kepada-Nya dan berani menjalani hidup bagi-Nya, hari demi hari di dalam keadaan-keadaan yang sulit sekalipun. —Arthur Jackson

WAWASAN
Perkataan Petrus kepada Yesus di Yohanes 13:37 menunjukkan kesalahpahamannya tentang sosok sejati sang Guru. Petrus memang tulus berniat untuk menyerahkan nyawanya bagi rajanya, tetapi ia tidak mau melakukannya jika sang raja mati secara sukarela. Petrus siap melawan para penjajah Romawi, dan ia memang melakukannya. Setidak-tidaknya, ia berusaha melakukannya.

Dalam Yohanes 18, tidak lama setelah Yesus memberi tahu Petrus bahwa ia akan menyangkal-Nya, mereka berdiri di sebuah taman yang dikepung serdadu Romawi. Seakan ingin membuktikan kerelaannya untuk mati bagi Yesus, Petrus langsung beraksi, menghunus pedangnya, dan menyerang salah seorang serdadu.

Para murid—dan banyak orang percaya setelah mereka—tidak memahami misi Yesus. Dia datang bukan untuk meraih kekuasaan, dominasi, dan kendali, tetapi untuk mengesampingkan semua itu. Sebagaimana ditulis Yohanes bertahun-tahun kemudian di kitab terakhir dalam Alkitab, Raja kita bukanlah singa yang jaya, melainkan domba yang telah disembelih (Wahyu 5:5-6). —Jed Ostoich

Berani Bersaksi bagi Yesus

Kapan kamu membutuhkan keberanian ekstra untuk bersaksi bagi Yesus? Menurut kamu, hal apa yang mendukung atau memperkuat kesaksian kamu bagi-Nya?

Bapa Surgawi, ampuni aku jika aku pernah takut dan mengkhianati-Mu dengan perkataan atau tindakanku. Aku membutuhkan kekuatan dari-Mu untuk hidup berani sebagai orang percaya.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 21-22; Yohanes 14

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    naaf blm selesai respon dah kekirim amin ya bpk ajar kami untk tetap hdp perc kepdmu dlm situasi susah maupun senang ujtk kami tetap percaya dan beriman kepdmu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *