Tidak Kehilangan Kontak

Sabtu, 20 Mei 2023

Baca: Matius 6:5-9

6:5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.

6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Berdoalah kepada Bapamu. —Matius 6:6

Penulis rohani, Madeleine L’Engle, membiasakan diri menelepon ibunya seminggu sekali. Beberapa tahun kemudian, setelah ibunya makin lanjut usia, Madeleine lebih sering lagi menelepon, “supaya tidak kehilangan kontak.” Karena alasan yang sama, Madeleine senang jika anak-anaknya menelepon dan tetap menjaga hubungan dengannya. Kadang-kadang, obrolan mereka panjang dan berisi percakapan penting. Di lain waktu, mereka menelepon hanya untuk memastikan bahwa nomor yang digunakan masih aktif. Seperti yang Madeleine tulis dalam bukunya, Walking on Water, “Sungguh baik bila anak-anak tidak kehilangan kontak dengan kita. Begitu juga kita semua, anak-anak Allah. Sungguh baik bila kita tidak kehilangan kontak dengan Bapa kita.”

Sebagian besar dari kita mengenal dengan baik Doa Bapa Kami dalam Matius 6:9-13. Namun, ayat-ayat yang mendahuluinya juga sama pentingnya, karena menjadi dasar untuk kalimat-kalimat doa yang mengikutinya. Kita berdoa bukan untuk pamer, supaya “dilihat orang” (ay.5). Meski tidak ada batasan mengenai panjang doa kita, “banyaknya kata” (ay.7) tidak serta-merta menjadikan sebuah doa berkualitas. Penekanannya terletak pada upaya kita memelihara hubungan yang teratur dengan Bapa kita, yang sudah mengetahui apa yang kita perlukan “sebelum [kita] minta kepada-Nya” (ay.8). Yesus menekankan bahwa sungguh baik bagi kita untuk tetap terhubung dengan Bapa kita. Jadi, Dia memerintahkan kita: “Karena itu, berdoalah demikian . . .” (ay.9).

Doa adalah pilihan yang baik dan penting, karena dengan doa, kita tidak kehilangan kontak dengan Allah Bapa kita. —John Blase

WAWASAN
Dalam Matius 6:1-8, Yesus menekankan bahwa hidup bagi Allah harus dilakukan dengan rendah hati, tanpa berusaha untuk menarik perhatian kepada diri sendiri atau memperoleh pujian. Umat Tuhan harus bersikap rendah hati ketika mereka memberi untuk menolong orang yang berkebutuhan (ay.1-4) dan ketika mereka berdoa (ay.5-8). Sepintas lalu, hal itu tampaknya berkontradiksi dengan 5:14-16, yang menekankan bahwa hidup murid-murid Yesus haruslah “bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (ay.16). Namun, sebenarnya tidak ada kontradiksi, karena ketika orang percaya melayani Allah dengan kerendahan hati yang keluar dari kasih kepada-Nya dan kepada sesama, terang-Nya yang menyinari dunia akan timbul secara alamiah. Namun, ketika pelayanan dan doa dimotivasi oleh hasrat untuk memperoleh perhatian dan pujian, bisa jadi akan timbul dampak yang berlawanan—kita ditolak orang karena mereka bisa merasakan adanya motivasi kita yang egois dan munafik (6:5). —Monica La Rose

Tidak Kehilangan Kontak

Bagaimana cara kamu untuk tidak kehilangan kontak dengan orang lain? Bagaimana pengalaman kamu mengupayakan diri agar tetap terhubung dengan Allah Bapa?

Ya Bapa, terima kasih, Engkau telah mengetahui kebutuhanku bahkan sebelum aku mengucapkannya di hadapan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 10-12; Yohanes 6:45-71

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. Hendrik Hutabarat
    Hendrik Hutabarat says:

    amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. rico art
    rico art says:

    Doa adalah pilihan yang baik dan penting, karena dengan doa, kita tidak kehilangan kontak dengan Allah Bapa kita. —John Blase
    ———————————————————-

    6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
    Matius 6 : 9

    Selamat beraktifitas , TYM🙏🏻

  4. Stoner Manno
    Stoner Manno says:

    AMEN UNTUK FIRMAN TUHAN, DIKATAKAN BERBAHAGIA BUKAN HANYA YG MAU MENDENGAR DAN MERENUNGKAN TETAPI MAU MELAKUKAN DALAM KEHIDUPAN SETIAP HARINYA

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk kami rindu ujtk hdp selalu bersamamu ajar kami bpk dlm keadaan senang mau pun sukar bpk untk tetap bersamamu ajar kani bpk untk kami berskr karna kemurahan mu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *