Pilihan Kita Berarti

Minggu, 21 Mei 2023

Baca: Kejadian 39:1-12

39:1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.

39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,

39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: “Marilah tidur dengan aku.”

39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: “Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,

39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”

39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.

39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: “Marilah tidur dengan aku.” Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.

Tetapi Yusuf menolak. —Kejadian 39:8

Suatu hari, seorang instruktur renang di New Jersey melihat sebuah mobil tenggelam di Teluk Newark. Ia mendengar si pengemudi berteriak, “Tolong, saya tidak bisa berenang!” di saat mobilnya terus tenggelam dalam air yang keruh. Sementara orang banyak menonton dari pinggir, Anthony berlari ke arah bebatuan di sepanjang tepian, melepaskan kaki palsunya, dan melompat ke air untuk menyelamatkan pengemudi berusia enam puluh delapan tahun serta menolongnya sampai ke pantai dengan selamat. Berkat keputusan Anthony yang penting, nyawa seseorang pun terselamatkan.

Pilihan-pilihan yang kita ambil sungguh berarti. Lihatlah kisah Yakub, ayah dari banyak putra, yang terang-terangan lebih mengasihi Yusuf, putranya yang berusia tujuh belas tahun. Dengan naif ia membuatkan Yusuf “jubah yang maha indah” (Kej. 37:3). Akibatnya? Saudara-saudara Yusuf membencinya (ay.4). Lalu, saat ada kesempatan, mereka menjual Yusuf sebagai budak (ay.28). Namun, karena Yusuf akhirnya berada di Mesir, Allah memakainya untuk melindungi keluarga Yakub dan bangsanya selama tujuh tahun masa kelaparan—terlepas dari niat saudara-saudara Yusuf yang ingin menyakitinya (lihat 50:20). Pilihan yang memicu semua itu adalah keputusan Yusuf untuk menjaga kehormatannya dengan lari dari godaan istri Potifar (39:1-12). Akibatnya, Yusuf dipenjara (39:20) dan akhirnya dipertemukan dengan Firaun (pasal 41).

Anthony mungkin memiliki kelebihan dari pelatihannya, tetapi ia tetap harus mengambil pilihan. Ketika kita mengasihi Allah dan berusaha mengabdi kepada-Nya, Dia akan menolong kita mengambil pilihan-pilihan yang meneguhkan hidup dan menghormati Allah. Bila kita belum melakukannya, kita dapat memulainya dengan mempercayai Yesus. —Alyson Kieda

WAWASAN
Ketika kita menghadapi godaan seksual, Kitab Suci menyerukan kita untuk melakukan tindakan yang tegas dan segera. Yusuf “lari ke luar” (Kejadian 39:12) ketika digoda istri Potifar. Dalam Perjanjian Baru, Paulus memerintahkan kita, “matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu” (Kolose 3:5). Ia juga mendesak kita, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan” (1 Korintus 6:18). Kita harus menolak semua dosa seksual karena itu serangan langsung terhadap tubuh kita yang adalah “bait Roh Kudus” (ay.19), dan hal itu mencemari kediaman serta kehadiran Allah yang kudus (ay.19-20; lihat 1 Korintus 3:16; 1 Tesalonika 4:3-4). —K.T. Sim

Pilihan Kita Berarti

Apa hasil dari sebuah pilihan yang kamu ambil? Bagaimana Roh Allah telah menuntun kamu untuk mengambil pilihan-pilihan yang bijaksana?

Bapa terkasih, tolonglah aku untuk mengambil keputusan-keputusan bijak yang menghormati Engkau.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 13-15; Yohanes 7:1-27

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Hendrik Hutabarat
    Hendrik Hutabarat says:

    amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. David Silitonga
    David Silitonga says:

    Bapa terkasih, tolonglah aku untuk mengambil keputusan-keputusan bijak yang menghormati Engkau.

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk teguh iman di dlm setiap pergumulan hdpl untk kami tetap hdp memperoleh kemenagan di dlm setiap pencobaan untk kami tetap hdp lebih dekat bersamamu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *