Pekerjaan Impian Tak Selalu Datang di Awal

Oleh Chia Poh Fang

Artikel asli dalam bahasa Inggris: 3 Things I Learned When I Couldn’t Find a Job

Setelah lulus kuliah, aku memutuskan untuk mendedikasikan satu tahunku melayani di organisasi nirlaba yang menjangkau anak-anak muda. Kupikir, Hei! Aku kan masih muda. Aku punya gelar dari universitas yang bagus. Pastinya aku gak akan susah buat dapetin kerja.” 

Tapi, aku salah.

Setahun kemudian, krisis ekonomi melanda kawasan Asia pada tahun 1997. Atau di Indonesia dikenal dengan sebutan “krismon”. Jumlah pencari kerja jauh lebih banyak dibandingkan lapangan kerjanya sendiri. Butuh waktu sembilan bulan sampai akhirnya aku mendapatkan pekerjaan full-time. 

Meski tahun perjuangan kita berbeda, mungkin ada salah satu di antara kita yang pernah mengalami hal yang sama sepertiku—merasa muda, yakin akan masa depan cerah, tapi kemudian ketika dihadapkan pada keadaan yang sulit, kamu merasa ingin menyerah saja. Tapi, kuharap apa yang kubagikan dalam tulisan ini dapat menolongmu melewati masa-masa sulitmu. 

Tak peduli seoptimis apa pun kamu, akan ada saatnya ketika kamu meragukan dirimu sendiri… dan itu wajar

Waktu kamu mengirimkan lamaran yang jumlahnya mungkin tak terhitung, ikut wawancara, lalu menunggu hasilnya, mungkin kamu berharap banyak pada momen itu, tapi kemudian malah kecewa. Ketika perjuanganmu seperti jalan di tempat, mungkin kamu akan jadi sepertiku yang meragukan kemampuan sendiri. Apakah aku tidak cukup baik? 

Aku telah melewati dua masa berbeda. Jika dulu aku yang diwawancara, sekarang akulah yang mewawancarai orang. Izinkan aku meyakinkanmu bahwa kalau kamu sudah masuk ke tahapan wawancara, artinya kamu punya keterampilan yang diperlukan. Tapi, proses rekrutmen kerja itu sangat subjektif dan bergantung pada banyak faktor. Jadi, kalau kamu gagal mendapat pekerjaan setelah proses yang panjang, itu bukan berarti kamu gagal.

Selama berbulan-bulan menganggur, Mazmur 139:14-18 jadi ayat yang menyemangatiku. “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya… Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam Alkitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.”

Ketika aku meragukan diri sendiri, aku diingatkan bahwa Tuhan menciptakanku dengan begitu indah, dan hidupku ada dalam kendali-Nya. Aku senantiasa ada dalam pikiran-Nya dan Dia selalu bersamaku. Tuhan tahu apa yang aku dan kamu alami. Dia peduli pada segala ketakutan dan kekhawatiranmu. Karena Dialah yang menciptakan dan memegang tangan kita, Dia jugalah yang akan memimpinmu pada pekerjaan yang tepat untukmu, pada waktu yang tepat juga.

Kamu pun mungkin akan meragukan Tuhan…

Selama masa menanti pekerjaan tetap, aku membuat jurnal dan menulis dalam satu catatan: “Apakah aku menjadi batu sandungan bagi orang tuaku? Ayahku membuang-buang waktu setelah lulus dengan bekerja di organisasi nirlaba. Aku tidak ingin jadi beban bagi siapa pun, tapi aku merasa kalau sekarang akulah beban itu. Alih-alih bisa memberi gajiku buat orang tuaku, aku malah masih menerima uang dari mereka.”

Waktu itu aku bertanya-tanya tentang janji Tuhan di Matius 6:33, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.” Apakah janji ini benar? Aku sudah melakukan perintah ini dengan melayani di lembagai nirlaba, tapi sepertinya Tuhan tidak memenuhi janji-Nya untuk memberikanku “semua yang kuingini.” 

Bisakah aku benar-benar mempercayai firman-Nya? Bahkan, apakah mengikut Tuhan itu memberi manfaat buatku? Saat itu, sebuah buklet dari Our Daily Bread Ministries yang berjudul “Mengapa Orang Kristen Ragu?” memberiku banyak dorongan. Buku itu meyakinkanku bahwa aku dapat menyampaikan keraguanku kepada Tuhan dengan jujur, dan Dia bersedia membantu kita mempercayai-Nya.

Kehidupan nabi Habakuk menggemakan kebenaran ini karena dia sulit memahami karakter Tuhan dengan perbuatan-Nya. Habakuk meratap (Habakuk 1:1), dan Tuhan tidak menolaknya. Dengan sabar Tuhan menjelaskan rencana-Nya, sehingga di akhir kitab, Habakuk dapat mengumandangkan dengan yakin, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga… aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (3:17-19).

Saat aku bergumul dengan Tuhan melalui keraguanku, Dia membawaku ke tingkatan iman dan pengenalan yang lebih dalam akan Pribadi-Nya. Semua ini kudapatkan lewat berdoa dan mempelajari firman-Nya. Aku belajar melihat sifat Allah yang tetap, alih-alih membiarkan keadaanku sendiri yang berubah-ubah untuk menentukan penilaianku akan karakter-Nya. 

Selanjutnya, aku menulis ini di jurnalku: “Hidup oleh iman, bukan karena melihat” mengharuskan kita untuk melepas kecenderungan kita menebak-nebak masa depan kita sendiri. Kita harus percaya dan patuh sepenuhnya pada firman Tuhan sekalipun jalan di depan kita terasa suram.

Tuhan mengundang kita untuk percaya, yaitu dengan bersandar kepada-Nya. Tuhan dapat kita andalkan sepenuhnya. Saat kamu menyiapkan berkas lamaran, bersiap ikut tes seleksi, dan menghadiri wawancara, percayakanlah prosesnya kepada Tuhan. Proses ini ada dalam kedaulatan Tuhan. Lolos atau tidaknya kita, Tuhan selalu menyertai dan memberikan jalan keluar. 

Hidupmu seperti naik roller-coaster, tapi kamu tidak naik sendirian. Ada Tuhan menemanimu. 

Masa-masa mencari kerja bisa jadi masa yang menyenangkan untuk kita mengalami perjalanan iman, tapi bisa juga jadi seperti naik roller-coaster yang menguji adrenalinmu. Ada hari ketika kamu penuh iman dan harapan, tapi ada juga hari ketika kamu ragu dan putus asa. Aku ingat bagaimana antusiasnya aku menanti panggilan wawancara, tapi pernah juga aku putus asa saat tak ada jawaban pasti. Namun dalam segalanya, Tuhan tetap beserta. 

Mungkin kamu khawatir tabunganmu akan habis atau kamu tidak punya cukup uang untuk membiayai diri sendiri kalau belum juga dapat kerja. Naluri kita sebagai manusia lebih suka jika Tuhan seketika memberi dengan berlimpah, alih-alih memberi kita “jatah” hari demi hari. Tetapi, Bapa kita yang pengasih berbisik, Percayalah kepada-Ku. Sama seperti Dia menggunakan gagak dan janda untuk memelihara Elia (1 Raja-raja 17:1-9), tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kita dapat mengandalkan kasih dan kuasa-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.

Kembali pada pengalamanku dulu, setelah sembilan bulan mencari pekerjaan, akhirnya aku diterima sebagai staf marketing. Sejujurnya, posisi itu tidak persis seperti yang kucari, dan itu bukanlah karier yang kuimpikan. Tapi aku menerimanya karena aku mengikuti saran penulis Kristen, Elizabeth Elliot, untuk Do the next thing yang bagiku saat itu adalah mencari penghasilan.

Tetapi, Tuhan tidak membuat kesalahan, dan rencana-Nya sempurna. Kalau melihat ke belakang, aku menyadari bahwa itu adalah pekerjaan yang tepat untukku karena aku mempelajari keterampilan penting, seperti etika berkirim email dan bagaimana bekerjasama dengan berbagai departemen dalam organisasi besar untuk mencapai suatu tujuan, yang pada gilirannya mempersiapkanku pada pekerjaan impianku yang sebenarnya—peranku saat ini, sebagai redaktur pelaksana di Our Daily Bread Ministries.

Jadi, jika kamu sedang mencari pekerjaan, inilah pesanku untukmu: Tetaplah dekat pada Tuhan dan Firman-Nya, Dia akan memimpinmu. Di akhir perjalanan, kamu tidak hanya akan menemukan pekerjaan, tetapi juga keintiman yang lebih dalam dengan Tuhan. Percayalah kepada-Nya!

Kamu diberkati oleh artikel ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu ♥

Bagikan Konten Ini
14 replies
  1. Ein Mitchel
    Ein Mitchel says:

    bru bgt abs doa blg ” TUHAN SMOGA DLM WWKTU DKT INI BISA KERJA DITEMPAT KERJA IMPIAN” ps slesai brdoa buka sate dlu ahh eh ini muncul di atas wahh smoga psn dri TUHAN yahh buat aku GOD BLESS YOU GUYS💖

  2. Candra Lase
    Candra Lase says:

    lagi bimbang nyari kerja lagi apa netap dulu dikerjakan yg lama eh malah ketemu sama artikel ini 🙏🏻😭

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *