Kepemimpinan yang Mengasihi

Minggu, 14 Mei 2023

Baca: 1 Tesalonika 2:7-12

2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

2:8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.

2:9 Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.

2:10 Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya.

2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

2:12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.

Seperti bapa terhadap anak-anaknya, [kami] telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang. —1 Tesalonika 2:11

Sebuah video viral yang memperlihatkan usaha induk beruang membawa empat anaknya yang lincah-lincah menyeberang jalan raya yang ramai membuat saya tersenyum. Sungguh lucu dan mengena melihat sang induk mengangkat dan menyeberangkan anaknya satu demi satu—tetapi kemudian anak-anak beruang itu kembali lagi ke tempat semula. Setelah berulang kali mencoba, induk beruang itu akhirnya langsung mengumpulkan keempat anaknya, dan mereka pun berhasil menyeberang dengan selamat.

Upaya tanpa lelah orangtua dalam mengasuh anak seperti yang tergambar dalam video tersebut sesuai dengan gambaran yang digunakan Paulus untuk menjelaskan kepeduliannya pada jemaat di Tesalonika. Alih-alih menegaskan otoritasnya, sang rasul menyamakan pelayanannya di antara jemaat seperti seorang ibu dan ayah yang peduli pada anak-anaknya (1Tes. 2:7,11). Kasih yang mendalam terhadap jemaat di Tesalonika (ay.8) memotivasi Paulus untuk terus mencoba menguatkan, menghibur, dan mendorong mereka untuk “hidup sesuai dengan kehendak Allah” (ay.12). Seruan Paulus yang bergelora agar jemaat menjalani hidup saleh berasal dari kerinduannya untuk menyaksikan mereka memuliakan Allah dalam segala aspek kehidupan mereka.

Teladan Paulus dapat menjadi panduan dalam setiap tanggung jawab kepemimpinan yang kita emban, terutama saat semua itu membuat kita kelelahan. Dengan dikuatkan oleh Roh Allah, kita akan mampu dengan lembut dan tekun mengasihi orang-orang yang dipercayakan kepada kita, sembari terus mendorong dan mendekatkan mereka kepada Tuhan Yesus. —Lisa M. Samra

WAWASAN
Sebagai orang Yahudi dan warga negara Romawi, Paulus paham bagaimana hidup di dalam lingkungan budaya yang berbeda-beda, dengan maksud membawa pesan Yesus kepada sebanyak mungkin orang. Dalam 1 Tesalonika, ia menyebutkan bagaimana ia dan rekan-rekan sepelayanannya berusaha keras untuk tidak terbelit dalam beragam tuntutan budaya yang mungkin merugikan pelayanan mereka atau jemaat Tuhan yang baru berkembang. Mereka tidak memanfaatkan keadaan dengan membuat orang-orang yang baru percaya itu merasa berutang kepada Paulus (2:3-5). Namun, mereka juga tidak meminta jemaat untuk mendukung mereka dari segi dana (ay.9), yang, pada masa-masa itu, berarti bebannya akan ditanggung oleh Paulus sendiri.

Dalam kedua keadaan tersebut, Paulus berusaha keras mempertahankan kebebasan jemaat baru itu untuk berkembang tanpa halangan, sambil mempertahankan kebebasannya sendiri dalam pelayanan. Demikian juga, kita patut memfokuskan usaha-usaha kita, baik pribadi maupun kelompok, pada perluasan misi pelayanan Tuhan. —Jed Ostoich

Kepemimpinan yang Mengasihi

Pernahkah kamu merasakan kepemimpinan yang dimotivasi oleh kasih? Bagaimana kini kamu dapat menguatkan orang-orang yang dipercayakan kepada kamu?

Bapa Surgawi, tolonglah aku meneruskan kepada sesamaku kasih dan perhatian seperti yang Engkau tunjukkan kepadaku.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 19-21; Yohanes 4:1-30

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. Hendrik Hutabarat
    Hendrik Hutabarat says:

    amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk beri kami kemampuan untk bisa menujukan kasih mu seperti engkau bpk sdh mengasihi kami anak2 sehinga kasiihmu bpk boleh di rasakan oleh org banyak dan menjadikan berkat bagi semua org dan kasihmu bpk bisa di rasakan bagi bnyk orang haleluyah amin

  4. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Terima kasih atas Renungan Firman Tuhan, Tuhan Yesus Memberkati kita semua Aminnnn 😇🙏✨

  5. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Terima kasih atas Renungan Firman Tuhan, Tuhan Yesus Memberkati kita semua Aminnnn 😇🙏✨

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *