Kasih Karunia dan Perubahan

Jumat, 5 Mei 2023

Baca: Keluaran 2:11-15

2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.

2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.

2:13 Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: “Mengapa engkau pukul temanmu?”

2:14 Tetapi jawabnya: “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi takut, sebab pikirnya: “Tentulah perkara itu telah ketahuan.”

2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.

Musa menjadi takut, sebab pikirnya: “Tentulah perkara itu telah ketahuan.” —Keluaran 2:14

Peristiwa kriminal itu begitu mengagetkan, dan pelakunya pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dalam tahun-tahun sesudahnya, si pelaku—dalam kesendiriannya dipenjara di sel yang terpisah dengan napi-napi lain—mengalami suatu proses penyembuhan jiwa dan rohani. Ia bertobat dan hubungannya dengan Tuhan dipulihkan. Hari-hari ini, ia sudah diizinkan berinteraksi dengan sesama napi, meskipun masih dibatasi. Oleh anugerah Allah, dan lewat kesaksiannya, beberapa narapidana telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, dan menemukan pengampunan dalam Dia.

Meski sekarang dikenal sebagai tokoh iman yang besar, Musa juga pernah melakukan tindakan kriminal yang mengejutkan. Setelah menyaksikan “seorang Mesir memukul seorang Ibrani”, ia menoleh “ke sana sini” dan “dibunuhnya orang Mesir itu” (Kel. 2:11-12). Meski Musa telah berbuat dosa, dalam anugerah-Nya, Allah belum selesai berurusan dengan sang hamba yang tidak sempurna itu. Dia kemudian memilih Musa untuk membebaskan bangsa-Nya dari penindasan mereka (3:10). Di Roma 5:14, kita membaca, “Maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama.” Namun, dalam ayat-ayat selanjutnya, Paulus menyatakan bahwa “kasih karunia Allah” memungkinkan kita, tanpa memandang dosa-dosa kita di masa lalu, untuk diubah dan dibenarkan di hadapan-Nya (ay.15-16).

Kita mungkin berpikir bahwa apa yang pernah kita lakukan menghalangi kita untuk menerima pengampunan Allah dan dipakai demi kemuliaan-Nya. Namun, berkat kasih karunia-Nya, kita dapat diubah dan dibebaskan dalam Yesus untuk menolong orang lain juga diubahkan selamanya. —TOM FELTEN

WAWASAN
Musa, anak Amram dan Yokhebed (Bilangan 26:59), dilahirkan menjelang berakhirnya masa empat ratus tahun bangsa Israel ditawan di Mesir. Dalam Keluaran 1, kita membaca tentang keadaan sulit yang dialami orang-orang sebangsa Musa di bawah penindasan kejam “seorang raja baru . . . yang tidak mengenal Yusuf” (ay.8). Firaun ini melihat bertambah banyaknya orang Israel, sehingga dalam ketakutannya ia meningkatkan beban kerja mereka dan memerintahkan para bidan untuk membunuh bayi laki-laki yang mereka bantu lahirkan (ay.8-19). Di dalam perikop hari ini kita membaca tentang tindakan Musa yang impulsif dengan membunuh orang Mesir, dan pelariannya yang tergesa-gesa ke Midian, tempat ia bekerja sebagai gembala selama empat puluh tahun. Dalam pasal 3, Musa menerima panggilannya dari Allah: “Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir" (ay.10). Musa menolak keras, tetapi dalam kekurangan dan keragu-raguannya, ia dipakai Allah untuk memimpin bangsa Israel menuju gerbang tanah perjanjian. —Alyson Kieda

Kasih Karunia dan Perubahan

Bagaimana Allah dan anugerah-Nya telah mengubah kamu? Perubahan apa saja yang Allah inginkan dalam hidup kamu sekarang?

Bapa Surgawi, terima kasih atas kasih karunia-Mu yang mengubahkan hidupku.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 19-20; Lukas 23:1-25

Bagikan Konten Ini
53 replies
« Older Comments
« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *