Bukan Mimpi

Selasa, 23 Mei 2023

Baca: Kisah Para Rasul 12:1-11

12:1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.

12:2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.

12:3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

12:4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

12:5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

12:7 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.

12:8 Lalu kata malaikat itu kepadanya: “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!”

12:9 Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.

12:10 Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.

12:11 Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”

Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. —Efesus 5:14

Rasanya seperti sedang bermimpi tetapi kamu tidak bisa bangun dari mimpi itu. Mereka yang bergumul dengan apa yang terkadang disebut sebagai “derealisasi” atau “depersonalisasi” sering merasa bahwa tidak ada yang nyata di sekitar mereka. Orang-orang yang merasakan hal itu untuk waktu yang lama bisa didiagnosis mengidap gangguan serius. Meski demikian, perasaan itu diyakini merupakan masalah kesehatan mental yang umum terjadi, terutama dalam masa-masa sulit. Namun, kadang kala perasaan itu tetap muncul meski hidup tampak baik-baik saja. Seolah-olah pikiran kita tidak bisa percaya bahwa hal-hal baik sungguh terjadi.

Kitab Suci menggambarkan pergumulan serupa dari umat Allah. Kadang-kadang saat mengalami kuasa dan pembebasan-Nya, sulit bagi mereka untuk menganggap hal itu nyata dan bukan mimpi. Dalam Kisah Para Rasul 12, ketika Petrus dibebaskan malaikat dari penjara—dan dari kemungkinan hukuman mati (ay.2,4)—ia digambarkan bingung, tidak yakin dengan apa yang terjadi (ay.9-10). Saat malaikat meninggalkannya di luar penjara, Petrus baru “sadar akan dirinya” dan menyadari bahwa semua itu sungguh nyata (ay.11).

Dalam keadaan baik atau buruk, terkadang sulit untuk sepenuhnya percaya atau mengalami bahwa Allah sungguh-sungguh bekerja dalam hidup kita. Namun, kita dapat percaya bahwa ketika kita menantikan-Nya, kuasa kebangkitan-Nya kelak akan menjadi nyata dan tak dapat dipungkiri. Terang Allah akan membangkitkan kita dari tidur kepada kehidupan yang nyata bersama-Nya (Ef. 5:14). —Monica La Rose

WAWASAN
Setelah dipenjara secara tidak adil selama delapan hari oleh Raja Herodes, Petrus akan segera diadili. Seperti Yakobus, sesama rasul, ia pun akan dihukum mati (Kisah Para Rasul 12:1-3). Namun, Petrus tidak khawatir tentang kematiannya yang sudah di depan mata: “Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur” (ay.6). Petrus mengalami damai sejahtera yang Yesus janjikan: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu” (Yohanes 14:27). Kita diberi tahu bahwa “jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah” (Kisah Para Rasul 12:5), dan malam itu juga “banyak orang berkumpul dan berdoa” (ay.12). —K.T. Sim

Bukan Mimpi

Mengapa terkadang sulit bagi kamu untuk merasakan kuasa dan kasih Allah? Bagaimana kamu dapat mengalami kasih-Nya dengan lebih nyata lagi?

Ya Allah, terima kasih bahwa di saat baik maupun buruk, saat aku dapat merasakannya atau tidak, Engkau sungguh nyata, menciptakan kehidupan dan pengharapan baru.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 19-21; Yohanes 8:1-27

Bagikan Konten Ini
53 replies
« Older Comments
  1. Pak Pinok
    Pak Pinok says:

    Firman Allah adalah kekuatan baru dalam hidup kita asal kita sungguh2 percaya bahwa mukjizat itu masih ada,,,Tuhan Yesus baik

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *