Tertawa Terbahak-bahak

Jumat, 28 April 2023

Baca: Kejadian 21:1-7

21:1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.

21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.

21:3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.

21:4 Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.

21:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.

21:6 Berkatalah Sara: “Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku.”

21:7 Lagi katanya: “Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya.”

Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku. —Kejadian 21:6

Komedian John Branyan pernah berkata, “Tawa bukanlah hasil pemikiran manusia; itu bukan ide kita. Tawa diberikan kepada kita [oleh Allah] yang tahu bahwa kita akan membutuhkannya dalam menjalani kehidupan. [Karena] Dia tahu kita akan menanggung penderitaan, Dia tahu kita akan menghadapi berbagai pergumulan, Dia tahu . . . banyak hal akan terjadi. . . . Tawa adalah anugerah.”

Tawa dapat muncul ketika kita melihat makhluk-makhluk ciptaan Allah, baik dari keunikannya (seperti platipus berparuh mirip bebek) maupun kejenakaannya (seperti berang-berang yang ceria). Allah menciptakan mamalia yang hidup di dalam laut dan burung-burung berkaki panjang yang tidak dapat terbang. Allah jelas memiliki selera humor; dan karena kita diciptakan menurut gambar-Nya, kita pun dapat menikmati kebahagiaan dari tawa.

Pertama kalinya kita melihat kata tawa dalam Alkitab adalah pada kisah Abraham dan Sara. Allah menjanjikan seorang anak bagi pasangan lansia ini: “Anak kandungmu . . . akan menjadi ahli warismu” (Kej. 15:4). Lalu, Allah berkata, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang . . . Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu” (ay.5). Ketika Sara akhirnya melahirkan pada usia sembilan puluh tahun, Abraham menamai anak mereka Ishak, yang berarti “tertawa”. Sara pun berseru, “Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku” (21:6). Sara kagum dapat merawat seorang anak pada usianya yang telah lanjut! Allah mengubah tawa Sara yang skeptis ketika mendengar dirinya akan memiliki anak (18:12) menjadi tawa lepas karena bahagia.

Terpujilah Allah atas anugerah berupa tawa! —Alyson Kieda

WAWASAN
Kejadian 17:17 adalah pertama kalinya “tertawa” disebutkan dalam Kitab Kejadian, yaitu ketika Abraham menertawakan kabar bahwa istrinya bisa memiliki anak pada usia sembilan puluh tahun. Beberapa penafsir berpendapat bahwa tawa Abraham adalah tawa kegembiraan; sementara yang lain percaya itu adalah tawa tanda skeptis. Sara juga digambarkan menertawakan kabar itu setelah mendengar tamu yang dikirim oleh Allah bernubuat bahwa ia dan Abraham akan memiliki seorang putra (18:12-15). Belakangan, kata Ibrani yang sama digunakan untuk mengungkapkan reaksi Ismail, putra Abraham dan Hagar. Kata “main” dalam versi TB (21:9) diterjemahkan sebagai "mengolok-olok" dalam versi TL, sementara versi AVB menerjemahkannya sebagai "tertawa". Kita tidak mendapat kejelasan mengapa Sara bereaksi dengan sangat marah, dan ini menjadi perdebatan di antara para ahli. Beberapa berpendapat bahwa tawa Ismail bersifat mengejek atau mempermainkan Ishak, sementara yang lain berpendapat bahwa tawa Ismail dianggap oleh Sara sebagai ancaman terhadap peran Ishak dalam keluarga. —Monica La Rose

Tertawa Terbahak-bahak

Kapan tawa menjadi “obat mujarab” bagi kesusahan hidup kamu? Bagaimana menemukan humor dalam hidup sehari-hari dapat membantu kamu melewati masa-masa yang sulit?

Ya Allah, terima kasih untuk anugerah tawa yang kuterima dari-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 3-5; Lukas 20:1-26

Bagikan Konten Ini
47 replies
  1. Cliff Richard
    Cliff Richard says:

    Tuhan, lagi sakit hati dan kecewa banget Tuhan, trimakasih buat renungan nya. God is Good

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. Margeth Fernandita
    Margeth Fernandita says:

    Tuhan Terima kasih untuk Anugerah yang berharga yang sudah Tuhan Berikan lewat Tawa 😊

  4. adam
    adam says:

    biar sudah tua, kalau selalu bersekutu dengan dia maka, kamu akan terbahak-bahak di masa senja. jarang orang mengalami itu tapi inilah keuntungan bercanda dengan Tuhan.

  5. IkaRatri Mutia
    IkaRatri Mutia says:

    Tawa adalah anugerah Tuhan…
    apakah aku pernah tertawa skeptis?
    #sebuahperenungan,…
    kiranya Tuhan ubahkan tawa skeptis yg mungkin pernah ada…menjadi tawa lepas bahagia…aminn

  6. Lestari Pasaribu
    Lestari Pasaribu says:

    Amin
    aku percaya kakakku yang sudah lama menantikan kehadiran seorang anak akan menerimanya 😇

  7. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk trimksh untk kasih setia dan mujijatmu yg kau beri bagi setiap ke hdpan anak2 mu ya bpk engkau sungguh baik bpk sehingga saya sangat bahagia dan dan bangga bpk untk kebaikan yg kau beri bagi anak 2 mu yg taat melakukan hdp yg kau beri haleluyah ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *