Perkasa dan Baik

Rabu, 26 April 2023

Baca: Mazmur 118:13-14,22-29

118:13 Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku.

118:14 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.

118:22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.

118:23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!

118:25 Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!

118:26 Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.

118:27 Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.

118:28 Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.

118:29 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. —Mazmur 118:22

Pembina mahasiswa yang masih muda itu sedang resah. Namun, ia tampak bimbang ketika saya memberanikan diri untuk bertanya apakah ia sudah berdoa, untuk meminta tuntunan Allah dan memohon pertolongan dari-Nya. Berdoa tanpa henti, seperti anjuran Paulus. Namun, ia mengaku, “Aku tidak yakin apakah aku masih mempercayai kuasa doa.” Ia mengernyit. “Aku juga tidak yakin Allah mendengarkan doa. Lihat saja keadaan dunia ini.” Si pemimpin muda itu sedang “membangun” pelayanan dengan kekuatannya sendiri, dan sayangnya, ia gagal. Mengapa? Karena ia menolak Allah.

Yesus, sebagai batu penjuru gereja, selalu mengalami penolakan—bahkan dimulai dari umat-Nya sendiri (Yoh. 1:11). Banyak orang masih menolak Dia sekarang, dengan berjuang membangun hidup, pekerjaan, bahkan gereja mereka di atas fondasi yang rapuh, yakni rencana dan mimpi mereka sendiri, serta dasar lain yang tak dapat diandalkan. Akan tetapi, Juruselamat kita yang baik adalah satu-satunya kekuatan dan keselamatan kita (Mzm. 118:14). Benarlah, “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru” (ay.22).

Ketika Yesus menjadi batu penjuru kehidupan kita, Dia menyediakan satu-satunya penyelaras yang tepat untuk segala sesuatu yang ingin dicapai oleh orang-orang percaya bagi-Nya. Oleh sebab itu, kepada Dialah kita berdoa, “Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran!” (ay.25). Hasilnya? “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!” (ay.26). Karena Dia perkasa dan baik, marilah kita bersyukur kepada-Nya. —Patricia Raybon

WAWASAN
Apa itu “batu penjuru” (Mazmur 118:22)? Sejak dulu, batu penjuru merupakan batu utama yang diletakkan di sudut bangunan sebagai fondasi. Setelah diletakkan, batu penjuru menentukan setiap ukuran dalam pembangunan sebuah gedung. Semua diselaraskan dengan batu itu. Sebagai batu penjuru utama, Yesus adalah fondasi yang menjadi dasar gereja dibangun, dan umat-Nya harus diselaraskan dengan Dia. Dialah “batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh” (Yesaya 28:16). Bersama Dia, kita menjadi “kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” kita (Efesus 2:19-20). Kita adalah bait suci-Nya, dan Roh-Nya tinggal di dalam kita (ay.21-22). Jika kita percaya kepada-Nya, “[kita] tidak akan dipermalukan” (1 Petrus 2:6). —Alyson Kieda

Perkasa dan Baik

Impian atau rencana apa yang kamu miliki saat membangun untuk Allah? Bagaimana kamu dapat menempatkan Kristus sebagai batu penjuru rencana kamu, dan membangun rencana itu bagi-Nya?

Aku memuji-Mu, Tuhan Yesus, karena Engkaulah batu penjuru utama. Hanya Engkaulah fondasi gereja dan hidup kami.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27

Bagikan Konten Ini
41 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. Diana Sasmita
    Diana Sasmita says:

    Aku memuji-Mu, Tuhan Yesus, karena Engkaulah batu penjuru utama.
    Hanya Engkaulah fondasi gereja dan hidup kami.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *