Menyewa Teman?

Rabu, 19 April 2023

Baca: Pengkhotbah 4:7-12

4:7 Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:

4:8 ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; –untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? –Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.

4:9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

4:10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!

4:11 Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? —Pengkhotbah 4:8

Bagi banyak orang di dunia, hidup terasa semakin sepi. Jumlah warga Amerika Serikat yang tidak memiliki teman meningkat empat kali lipat sejak tahun 1990. Di beberapa negara Eropa, persentase penduduk yang kesepian naik 20%, sedangkan di Jepang sejumlah lansia sampai melakukan kejahatan agar dapat memiliki teman—sesama narapidana di sel penjara.

Para pengusaha muncul dengan “solusi” untuk mengatasi epidemi kesepian ini—penyewaan teman. Orang-orang yang disewa per jam itu akan bertemu dengan kamu di kafe untuk mengobrol atau menemani kamu ke pesta. Salah seorang “teman sewaan” ini ditanya tentang identitas kliennya. “Pekerja kantoran usia 30-40 tahun yang kesepian,” katanya, “yang bekerja sampai malam dan tidak sempat menjalin banyak pertemanan.”

Pengkhotbah pasal 4 menggambarkan seseorang yang sendirian, tanpa “anak laki-laki atau saudara laki-laki.” “Tidak henti-hentinya” ia bekerja, tetapi hatinya tak pernah puas dengan keberhasilannya (ay.8). “Untuk siapa aku berlelah-lelah?” ia bertanya, seakan tersadar dari keadaannya yang malang. Jauh lebih baik menjalin hubungan dengan orang lain—mereka dapat meringankan beban pekerjaan dan memberi pertolongan saat kita berada dalam masalah (ay.9-12). Karena, pada akhirnya, keberhasilan tanpa persahabatan adalah “kesia-siaan” (ay.8).

Pengkhotbah memberi tahu kita bahwa “tali tiga lembar tak mudah diputuskan” (ay.12). Namun, tali seperti itu juga tidak dapat dijalin dalam waktu singkat. Karena sahabat sejati tidak bisa disewa, marilah kita menginvestasikan waktu yang dibutuhkan untuk menjalin hubungan persahabatan, dengan Allah sebagai lembar ketiga yang merajut erat persahabatan kita. —Sheridan Voysey

WAWASAN
Sebagian besar ahli Alkitab meyakini Kitab Pengkhotbah ditulis oleh Raja Salomo. Kitab itu dimulai dengan: “Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem” (1:1). Para ahli yang meyakini Salomo sebagai penulis kitab ini memperkirakan kitab Pengkhotbah ditulis pada tahun-tahun terakhirnya sebagai raja (sekitar 940 SM), yaitu pada "era keemasan dari kebijaksanaan orang Israel", menurut istilah yang digunakan dalam Baker Encyclopedia of the Bible. Kitab ini menunjukkan betapa sia-sia atau hampanya cara pandang dunia yang tidak menyertakan Allah. Sang penulis menyimpulkan kitabnya, “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (12:13-14). Mengasihi dan menaati Allah adalah sasaran dan tujuan hidup orang percaya. Seperti yang diperlihatkan perikop hari ini, jika kita memiliki Allah sebagai lembar ketiga kita dalam setiap tali yang mengikat semua persahabatan dan hubungan kita, kita akan dapat berdiri teguh (4:12). —Alyson Kieda

Menyewa Teman?

Bagaimana selama ini kamu menginvestasikan waktu dan upaya dalam menjalin persahabatan? Siapa yang dapat kamu sambut dalam lingkaran persahabatan kamu sekarang?

Bapa, tolong aku menjadi sahabat yang baik dan setia bagi sesamaku.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 6-8; Lukas 15:1-10

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. soenarjo harijan
    soenarjo harijan says:

    saya sendirian tak punya teman tapi saya punya yg rohani yg bisa saya ajak ngobrol yaitu Yesus

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk yg baik saya herskr kodmu ya bpk karna saya sdh memiliki pershbtan yg erat bersamamu karna engkau lah kekutan dan hdp kami sehingga kami boleh ada saat ini karna engkau bpk yg baik amin ajar kami untk kami tetap beriman dan percaya selamanya bersamamu ya bpk sampai garis akhir hersamamu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *