Menemukan Kekuatan di Dalam Allah

Senin, 3 April 2023

Baca: 2 Korintus 12:9-10

12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

 

Terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. —2 Korintus 12:9

Pemain sepakbola Christian Pulisic menderita sejumlah cedera yang mempengaruhi kariernya. Setelah mengetahui dirinya tidak akan masuk dalam tim inti untuk pertandingan semifinal Liga Champions, ia merasa kecewa, tetapi ia menceritakan bagaimana Allah telah menyatakan diri kepadanya. “Seperti biasa, aku datang kepada Allah, dan Dia memberiku kekuatan,” katanya. “Aku merasa selalu memiliki satu Pribadi yang menyertaiku. Aku tidak tahu bagaimana aku dapat melakukan semua itu tanpa perasaan tersebut.” Pada akhirnya Pulisic ikut memberi andil yang penting, saat ia masuk sebagai pemain cadangan dalam pertandingan tersebut. Ia memulai serangan cerdas yang berujung pada gol penentu kemenangan, yang membawa timnya lolos ke babak final. Pengalaman-pengalaman tersebut memberinya pelajaran berharga, yakni bahwa kita selalu dapat memandang kelemahan kita sebagai kesempatan bagi Allah untuk menyatakan kuasa-Nya yang tak terbatas.

Dunia mengajar kita untuk mengandalkan kekuatan diri sendiri ketika kita menghadapi masalah. Namun, hikmat alkitabiah mengajar kita bahwa kasih karunia dan kuasa Allah memberikan kepada kita kekuatan dalam keadaan yang tersulit sekalipun (2Kor. 12:9). Oleh karena itu, kita dapat melangkah dengan penuh keyakinan, karena menyadari bahwa kita tak pernah menghadapi pencobaan seorang diri. “Kelemahan” kita menjadi kesempatan bagi Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya yang menguatkan dan menopang kita (ay.9-10). Dengan demikian, kita dapat memakai pergumulan kita untuk menaikkan pujian bagi Allah, bersyukur atas kebaikan-Nya, dan membagikan kisah perjumpaan kita dengan Allah kepada orang lain supaya mereka juga dapat ikut mengalami kasih-Nya. —KIMYA LODER

WAWASAN
Janji Allah kepada Paulus bahwa “dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2 Korintus 12:9) seharusnya tidak mengejutkan. Sejak dosa yang dilakukan Adam dan Hawa mendatangkan penghukuman atas semua ciptaan dan sekaligus janji penebusan, Allah bekerja dengan menyatakan kuasa-Nya di tempat-tempat yang paling tidak terduga.
Yesus adalah contoh dari karya yang tak terduga tersebut. Mesias tidak hanya datang sebagai bayi dari Betlehem (kedua faktor ini tidak terduga), tetapi cara Dia menjamin keselamatan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya pun sama sekali tidak terduga. Gambaran ini ditunjukkan secara dramatis dalam Kitab Wahyu. Ketika Yohanes diminta untuk berbalik dan melihat sang Pemenang yaitu “singa dari suku Yehuda” (Wahyu 5:5), ia tidak hanya melihat seekor anak domba, melainkan anak domba yang telah dikorbankan (lihat ay.6). Kekuatan dalam situasi-situasi yang tak terduga adalah cara kerja Allah sendiri. — J. R. Hudberg

 

Menemukan Kekuatan di Dalam Allah
 

Pernahkah kamu berusaha mengatasi pergumulan kamu dengan kekuatan sendiri? Bagaimana kamu dapat berharap kepada Allah untuk memperoleh kekuatan dari-Nya?

Bapa Surgawi, terima kasih, Engkau telah menjadi sumber kekuatanku dan setia membimbingku dari hari ke hari.

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 19-21; Lukas 7:31-50

Bagikan Konten Ini
58 replies
Newer Comments »
  1. Hendrik Hutabarat
    Hendrik Hutabarat says:

    amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. rico art
    rico art says:

    Terima kasih Tuhan Engkau telah menyertai kami sepanjang hidup, terima kasih telah menyukupkan kami baik dalam hal pendidikan, pekerjaan dan banyak hal dalam hidup kami,
    Terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    Amin

  4. Dina Simanjuntak
    Dina Simanjuntak says:

    Terimakasih Tuhan Yesus, didalam keterbatasanku sebagai manusia, engkau memberi kekuatan bagiku menjalani hari demi hari, sertai kami selalu Tuhan , Amin

  5. Hadi Widjaya
    Hadi Widjaya says:

    1.Jelaslah pernah, menghadapi segala pergumulan dengan kekuatan sendiri. Ada kalanya saya merasa mampu menyelesaikan sendiri, ada kalanya lelah karena tidak berhasil.

    2. Dengan mendengarkan khotbah, kesaksian, pujian dan penyembahan, doa pribadi, bikin jurnal perjalanan Saat Teduh setiap hari dengan Tuhan.

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *