Kesetiaan di Masa Depan
Selasa, 18 April 2023
Baca: Yeremia 32:37-44
32:37 Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri, ke mana Aku menceraiberaikan mereka karena murka-Ku, kehangatan amarah-Ku dan gusar-Ku yang besar, dan Aku akan mengembalikan mereka ke tempat ini dan akan membuat mereka diam dengan tenteram.
32:38 Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
32:39 Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian.
32:40 Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.
32:41 Aku akan bergirang karena mereka untuk berbuat baik kepada mereka dan Aku akan membuat mereka tumbuh di negeri ini dengan kesetiaan, dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku.
32:42 Sebab beginilah firman TUHAN: Seperti Aku mendatangkan kepada bangsa ini segenap malapetaka yang hebat ini, demikianlah Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka.
32:43 Orang akan membeli ladang lagi di negeri ini yang kamu katakan: Itu adalah tempat tandus tanpa manusia dan hewan; itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim!
32:44 Orang akan membeli ladang-ladang dengan perak, menulis surat pembelian, memeteraikannya dan memanggil saksi-saksi di daerah Benyamin, di sekitar Yerusalem, di kota-kota Yehuda, di kota-kota Pegunungan, di kota-kota Daerah Bukit dan di kota-kota Tanah Negeb. Sebab Aku akan memulihkan keadaan mereka, demikianlah firman TUHAN.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka. —Yeremia 32:42
Sara kehilangan ibunya ketika ia baru berusia empat belas tahun. Tak lama kemudian, ia dan saudara-saudaranya kehilangan rumah mereka dan menjadi tunawisma. Bertahun-tahun kemudian, Sara bertekad untuk menyediakan bagi anak-anaknya di masa depan suatu warisan yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Ia pun bekerja keras untuk membeli sebuah rumah, supaya keluarganya dapat memiliki kehidupan yang stabil, sesuatu yang tidak pernah ia miliki.
Membeli rumah bagi generasi mendatang adalah langkah iman untuk menyongsong masa depan yang belum kamu lihat. Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk membeli tanah tepat sebelum Yerusalem dikepung oleh Babel (Yer. 32:6-12). Bagi sang nabi, perintah Allah tersebut tidak masuk akal. Tak lama lagi semua tanah dan harta milik mereka pasti akan disita.
Namun, Allah memberi Yeremia janji berikut: “Seperti Aku mendatangkan kepada bangsa ini segenap malapetaka yang hebat ini, demikianlah Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka” (ay.42). Pembelian tanah oleh sang nabi merupakan tanda jasmani dari kesetiaan Allah, bahwa suatu hari kelak Dia akan mengembalikan orang Israel ke tanah air mereka. Bahkan di tengah serangan yang mengerikan, Allah berjanji kepada umat-Nya bahwa kedamaian akan datang kembali—jual beli rumah dan harta benda akan berlangsung kembali (ay.43-44).
Hari ini kita dapat mempercayai kesetiaan Allah dan memilih untuk melangkah dalam iman. Meski kita mungkin tidak melihat pemulihan dari setiap situasi yang kita hadapi di dunia ini, kita memiliki jaminan bahwa suatu hari nanti Dia akan memulihkan segala sesuatu. —Karen Pimpo
WAWASAN
Yang menarik, meskipun Ulangan 6 memerintahkan Israel, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (ay.5), agar “baik keadaanmu” (ay.3), Yeremia 32 menggambarkan Allah dengan penuh kasih memperhatikan umat-Nya dengan cara yang sama—“dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku” (ay.41). Hanya Allah yang dapat memberi umat-Nya “satu hati dan satu tingkah langkah” untuk mengikuti Dia “untuk kebaikan mereka” (ay.39). “Perjanjian kekal” dari Allah—komitmen Allah yang “tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka” (ay.40)—adalah satu-satunya sumber pengharapan mereka. —Monica La Rose

Apa yang biasanya membuat kamu gagal melihat kesetiaan Allah? Bagaimana kamu dapat melangkah dalam iman sesuai dengan pemulihan yang dijanjikan-Nya?
Ya Allah, tolonglah aku melangkah dalam iman hari ini untuk masa depan yang belum dapat kulihat.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 3-5; Lukas 14:25-35
amien
amin
Amin
Amin
Amin
Amen
Amin
Amin
aminnnn 😇😇😇ðŸ™
amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat Mu
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
Amin
Amen 😇
puji Tuhan
Haleluya ðŸ™
Amen…segala sesuatu, indah pd waktuNya…God bless â¤ï¸ðŸ¤²ðŸ™
Amin.
Amiin ðŸ™ðŸ™ðŸ™
amin
jatuh dalam dosa kemalasan, sehingga dalam mencapai hal yang di inginkan seringkali merasa jauh tertinggal dari orang lain. Cara agar bisa melangkah dari situasi tersebut adalah dengan belajar memanajemen waktu dengan baik, sehingga bisa memaksimalkan segala hal yang akan dikerjakan baik untuk masa depan, maupun untuk Kemuliaan nama Tuhan.
Amin
amin amin amin amin amin ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»
Amin, Semua untuk kemuliaan-NYA, terpujilah Tuhan Yesus.
amin
Amin😇ðŸ™
Amin.. kiranya Tuhan memampukan ðŸ™
Amin
aamin
Amin
Amin
Amin
Amin
AMIN 😇ðŸ™
Amin ðŸ™
amin
Aminnn
amin
Amin..
Amin
Amin, Terpujilah nama Tuhan
Amin ya bpk ajar kami untk senantiasa berharp dlm situasi sulit untk kami berserah sepenuh nya dan beriman untk layak di hdpmu ya bpk amin
AMEN TUHAN YESUS
Blessed
Amin