Kekuatan dalam Kelemahan

Senin, 10 April 2023

Baca: Hakim-hakim 7:1-9

7:1 Adapun Yerubaal–itulah Gideon–bangun pagi-pagi dengan segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat mata air Harod; perkemahan orang Midian itu ada di sebelah utaranya, dekat bukit More, di lembah.

7:2 Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: “Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.

7:3 Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead.” Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.

7:4 Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: “Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi.”

7:5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum.”

7:6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.

7:7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: “Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya.”

7:8 Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala; demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah.

7:9 Pada malam itu berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Bangunlah, turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah Kuserahkan itu ke dalam tanganmu.

Berfirmanlah Tuhan kepada Gideon: “Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau.” —Hakim-hakim 7:2

Ketika putra saya hampir berusia tiga tahun, saya harus menjalani operasi dengan masa pemulihan kurang lebih satu bulan. Sebelum menjalani tindakan, saya membayangkan diri saya terbaring di tempat tidur sementara tumpukan piring kotor memenuhi bak cuci. Saya tidak yakin bisa merawat seorang balita yang sedang aktif-aktifnya atau berdiri di depan kompor untuk memasak bagi keluarga. Saya khawatir kelemahan tubuh saya akan mempengaruhi ritme kehidupan kami semua.

Allah sengaja melemahkan pasukan Gideon sebelum mereka pergi memerangi orang Midian. Pertama, mereka yang takut dan gentar diizinkan pergi—alhasil, dua puluh dua ribu orang pulang (Hak. 7:3). Kemudian, dari sepuluh ribu yang tersisa, hanya mereka yang menghirup air dengan tangan untuk diminum yang boleh tinggal. Tinggal tiga ratus orang yang tersisa, tetapi keadaan yang tidak menguntungkan itu menjauhkan orang Israel dari sikap mengandalkan diri mereka sendiri (ay.5-6). Mereka tidak bisa berkata, “Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku” (ay.2).

Banyak dari kita mengalami saat-saat ketika kita merasa terkuras dan tidak berdaya. Ketika hal itu menimpa saya, saya pun menyadari betapa saya membutuhkan Allah. Dia menguatkan saya secara rohani melalui Roh-Nya dan secara jasmani melalui bantuan teman dan keluarga. Saya harus melepaskan kemandirian saya untuk sementara waktu, tetapi hal itu mengajar saya untuk lebih bersandar penuh kepada Allah. Karena “dalam kelemahanlah kuasa[-Nya] menjadi sempurna” (2Kor. 12:9), kita dapat memiliki pengharapan ketika kita tidak sanggup memenuhi kebutuhan kita sendiri. —Jennifer Benson Schuldt

WAWASAN
Sejumlah pakar berpendapat bahwa alasan Allah memilih tiga ratus tentara yang menghirup air dari tangan untuk mengalahkan orang Midian (Hakim-Hakim 7) adalah karena merekalah orang-orang yang waspada memperhatikan sekitarnya. Orang-orang yang berlutut untuk minum tentu menaruh muka mereka langsung ke permukaan air, sehingga tidak dapat melihat sekitar mereka. Meski demikian, Allah saja yang memberi mereka kemenangan. Yang penting bukanlah cara mereka minum, melainkan jumlah mereka (ay.2). Jika yang berlutut untuk minum lebih kecil jumlahnya daripada yang menghirup dari tangan, tentulah Allah akan memakai mereka. —J.R. Hudberg

Kekuatan dalam Kelemahan

Bagaimana kamu pernah mengalami kuasa Allah menjadi sempurna dalam kelemahan kamu? Bagaimana kamu dapat menolong orang lain yang sedang mengalami kelemahan?

Ya Allahku, aku ingin hidupku menunjukkan kuasa-Mu, bahkan dalam kelemahanku. Tolonglah aku untuk semakin bergantung pada-Mu setiap hari, dan merasakan kekuatan-Mu di tengah pergumulanku.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 15-16; Lukas 10:25-42

Bagikan Konten Ini
46 replies
  1. Desy Tami
    Desy Tami says:

    ya ampun, sy baru saja mengalami hal ini.
    saya sakit saat kmi akan kemping PASKAH lalu. hemoroidku kambuh dan itu betul-betul menyiksa. tp saya seksi acara di kemping paskah sekolah mingguku, sy harus aktif memimpin puji-pujian bahkan games untuk anak-anak sekolah minggu. awalnya sy kira sy tidak akan mampu melaluinya, tapi Tuhan benar-benar memampukan saya. kegiatan keping Paskah dapat berjalan dengan baik, anak-anak sekolah minggu dapat memaknai kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dan hemoroid saya jg tidak bertmbh parah, jadi sy bisa istirahat sekarang.
    trimksh Tuhan karena tetap memampukan saya utk melayani disaat saya kira saya tidak mampu
    saya benar-benar terberkati.

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. natasha clementine
    natasha clementine says:

    saat memilih pasrah Dan solusi secara logika mentok,di situ Tuhan turun tangan, membuat segala sesuatu yg tidak pasti jadi pasti, yang ga mungkin jd mungkin. Dan benar di kondisi itu, ga bs sy blg itu karena ide sy, atau kepintaran sy atau keberuntungan, tp murni karena belas kasihan Tuhan yang menjawab pergumulan sy. God is very caring Father. Dia tahu yg terbaik untuk kita. Haleluya!

  4. Paskha Mesranizzz
    Paskha Mesranizzz says:

    Amin. Tuhan ajarkan anak mu ini untuk selalu bangkit dan berusaha sebab engkau selalu menopang diri ku yang lemah ini✨🕊️

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin saya percaya bok dlm kelemahan kuasamu bpk dpt bekerja ajar kami bpk melakukan hdp seturut kehdk dan rencana mu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *