Kasih yang Lebih Besar

Minggu, 16 April 2023

Baca: Yohanes 15:9-17

15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. —Yohanes 15:13

Hanya beberapa hari sebelum Pekan Suci, ketika umat Kristen di seluruh dunia mengenang pengorbanan Yesus dan merayakan kebangkitan-Nya, seorang teroris menyerbu sebuah supermarket di barat daya Prancis. Ia melepaskan tembakan dan membunuh dua orang. Setelah negosiasi, si teroris melepaskan semua sandera kecuali satu orang, dan menjadikannya sebagai tameng. Menyadari bahaya yang mengancam, petugas polisi Arnaud Beltrame melakukan hal yang tidak terbayangkan: mengajukan diri untuk menggantikan posisi wanita yang tersandera tadi. Si teroris pun melepaskan sang wanita, tetapi dalam pergumulan yang terjadi kemudian, Beltrame terluka dan tewas.

Seorang pendeta yang mengenal Beltrame mengaitkan kepahlawanannya dengan imannya kepada Yesus, merujuk pada kata-kata Yesus dalam Yohanes 15:13: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Itulah perkataan yang diucapkan Kristus kepada murid-murid-Nya setelah makan bersama mereka yang terakhir. Dia memerintahkan sahabat-sahabat-Nya itu untuk “saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (ay.12) dan menyatakan bahwa kasih yang terbesar ditunjukkan dengan memberikan nyawa untuk orang lain (ay.13). Persis itulah yang Yesus lakukan keesokan harinya, ketika Dia menyerahkan diri-Nya disalibkan demi menyelamatkan kita dari dosa kita—sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh-Nya seorang.

Mungkin kita takkan pernah terpanggil untuk mengikuti jejak Beltrame. Namun, dalam kasih Allah, kita dapat melayani sesama kita dengan kerelaan untuk berkorban, melepaskan rencana dan keinginan kita sendiri dengan tujuan untuk membagikan kisah tentang kebesaran kasih-Nya. —Amy Boucher Pye

WAWASAN
Dua tema penting dalam Yohanes 15 adalah soal tinggal di dalam Yesus dan persahabatan dengan Yesus. Dua kali, Kristus memerintahkan kita untuk “tinggal di dalam kasih-[Nya]” (ay.9-10), yaitu terus berada dalam hubungan yang dekat, pribadi, abadi, dan penuh kasih dengan-Nya. Tinggal di dalam kasih Yesus berarti “tetap dalam firman-[Nya]” (8:31) dan menuruti perintah-Nya (15:10).

Yesus mengontraskan hamba dan sahabat (ay.15) untuk menunjukkan tingkat kedekatan baru yang sekarang dimiliki orang percaya dengan-Nya. Yesus membuktikan persahabatan itu dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita (ay.13). Karena Abraham menerima kehormatan untuk disebut sebagai “sahabat” Allah (2 Tawarikh 20:7; Yakobus 2:23), Allah mengungkapkan rencana-Nya kepadanya (Kejadian 18:17). Dia juga berbicara kepada Musa “seperti seorang berbicara kepada temannya” (Keluaran 33:11). Yesus juga memberi tahu kita “segala sesuatu yang telah [Dia] dengar dari Bapa-[Nya]” (Yohanes 15:15), karena kita adalah sahabat-sahabat-Nya. —K.T. Sim

Kasih yang Lebih Besar

Apa reaksi kamu terhadap kisah kepahlawanan seperti yang dilakukan Arnaud Beltrame? Bagaimana kamu dapat melayani seseorang dengan kerelaan untuk berkorban hari ini?

Tuhan Yesus, Engkau mati untuk memberiku kehidupan kekal. Kiranya aku hidup dengan penuh syukur atas karunia tersebut dan membagikannya dengan mereka yang Engkau tempatkan di hidupku.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 30-31; Lukas 13:23-35

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Rika Hartati Sinaga
    Rika Hartati Sinaga says:

    Trimakasih buat Anugerah Keselamatan yang Tuhan berikan sekedar cuma2, siapakah aku? sungguh benar, aku tidaklah pantas menerima itu semua. Tapi aku bersyukur Tuhan mengasihi aku dan rela menggantikan nyawaMu hanya untuk menebus dosaku.

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya. AMIN

  3. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Amin, terima kasih atas Renungan Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus Memberkati kita semua, Amin 😇🙏✨

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk kami berskr bpk karna engkau kami sdh menerima kelmtan yg dari pdmu beri kami kemampuan untk melakukan hdp yg tuhan mau dan berkenan kpdmu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *