Berlari kepada Yesus
Sabtu, 8 April 2023
Baca: Yohanes 20:1-10
20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
20:10 Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. —Yohanes 20:4
Dalam kunjungan ke Paris, Ben dan teman-temannya pergi mengunjungi salah satu museum terkenal di kota itu. Meski Ben bukan mahasiswa seni, ia terkagum-kagum melihat lukisan berjudul The Disciples Peter and John Running to the Sepulchre on the Morning of the Resurrection (Petrus dan Yohanes Berlari ke Makam pada Pagi Yesus Bangkit) karya Eugène Burnand. Tanpa berkata-kata, wajah Petrus dan Yohanes serta posisi tangan mereka sudah mengungkapkan banyak cerita, sehingga orang-orang yang melihat lukisan itu dapat ikut merasakan dan membayangkan luapan emosi kedua tokoh tersebut.
Lukisan yang berdasarkan Yohanes 20:1-10 itu menggambarkan kedua murid Tuhan berlari menuju kubur Yesus yang kosong (ay.4). Mahakarya itu berhasil menangkap intensitas konflik emosional yang dialami keduanya. Meski saat itu iman mereka belum sepenuhnya terbentuk, tetapi mereka berlari ke arah yang benar, dan akhirnya Yesus yang telah bangkit menunjukkan diri-Nya kepada mereka (ay.19-29). Pencarian mereka tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang mencari Tuhan di sepanjang sejarah. Meski kita mungkin tidak menemukan makam yang kosong atau melihat karya seni yang brilian tadi, kita dapat melihat kabar baik itu dengan jelas. Kitab Suci mendorong kita untuk berharap, mencari, dan berlari kepada Yesus serta kasih-Nya—sekalipun hati kita sedang dipenuhi keraguan, pertanyaan, dan ketidakpastian.
Besok, saat kita merayakan Paskah, marilah kita mengingat kasih setia Allah: “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati” (Yer. 29:13). —Arthur Jackson
WAWASAN
Ketika Yohanes menulis bahwa para murid “belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati” (Yohanes 20:9), Kitab Suci apa yang ia maksud? Demikian pula, Lukas mengatakan, “‘Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?’ Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (24:26-27). Bagian mana dari firman Tuhan yang Yesus uraikan di sini? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat ditemukan dalam khotbah para rasul di Kisah Para Rasul. Memang mereka telah bertemu secara pribadi dengan Kristus yang sudah bangkit, tetapi mereka juga memiliki Kitab Suci untuk membela doktrin penting ini. Khotbah kerasulan Petrus dalam Kisah Para Rasul 2 mencakup rujukan ke Mazmur 16:8-11 (Kisah Para Rasul 2:25-28) dan Mazmur 110:1 (Kisah Para Rasul 2:34-35). Khotbah Paulus dalam Kisah Para Rasul 13 mengacu kepada Mazmur 2:7 (Kisah Para Rasul 13:33), Yesaya 55:3 (Kisah Para Rasul 13:34), dan Mazmur 16:10 (Kisah Para Rasul 13:35). —Arthur Jackson

Jika kamu belum mengenal Yesus, apa yang akan kamu lakukan untuk mulai berlari kepada Dia dan kasih-Nya? Jika kamu sudah percaya, bagaimana kamu akan membagikan kasih-Nya kepada orang lain?
Tuhan Yesus, pimpinlah aku ke dalam dekapan-Mu yang penuh kasih hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62
AMEN TUHANKU ENGKAU SUNGGUH BAIK, TUHAN SERTAI KAMI SELALU DAN TERPUJILAB ENGKAU SELAMANYA AMEN
amin😇ðŸ™
Amin
amin amin amin amin amin ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»
Amun
Aminnnn 😇😇ðŸ™
Amin…
Aminnnn
amin
Amin
Amin
Cara membagikan kasih-Nya kepada orang lain adalah dengan saya sepenuhnya hidup meneladani Tuhan sehingga melalui hidup saya nama Tuhan dipermuliakan.
Amen
Amin
amen😇
Amin ðŸ™
Terima kasih, Tuhan Yesus.
amin
Amin
Amen
Amin.
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
Amin
Amin
Amin
amin
💜💜💜💜
Amin😇
Amin trimksh bpk yg baik untk pengorbarbananmu untk kasihmu yg dasyat sehingga kami memiliki hdp yg sdh memiliki
jaminan keslmtan yg tuhan beri bagi setiap anak 2 yg boleh menerima janjjmu ya bpk amin
amin
Pinpinlah aku kedalam dekapan Mu yg penuh kasih hari ini & selamanya Tuhan Yesus. Amen
Amin