Berdiam di dalam Yesus
Selasa, 4 April 2023
Baca: Yohanes 15:1-11
15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. —Yohanes 15:4
Beberapa tahun lalu, kami membawa pulang seekor kucing hitam dewasa bernama Juno dari tempat penampungan hewan. Sejujurnya, saya hanya membutuhkan bantuan untuk mengurangi populasi tikus di tempat tinggal kami, tetapi keluarga saya menginginkan seekor hewan peliharaan. Tempat penampungan itu memberi kami instruksi yang ketat tentang membangun rutinitas makan di minggu pertama supaya Juno tahu bahwa rumah kami adalah rumahnya, tempat kediamannya, sekaligus tempat ia akan selalu memperoleh makanan dan rasa aman. Dengan demikian, sekalipun Juno berkeliaran, pada akhirnya ia akan selalu pulang ke rumah kami.
Jika kita tidak mengetahui rumah sejati kita, selamanya kita akan tergoda untuk “berkeliaran” dengan sia-sia mencari kebaikan, kasih, dan makna hidup. Bila kita ingin menemukan kehidupan sejati kita, Yesus berkata, “Tinggallah di dalam Aku” (Yoh. 15:4). Frederick Dale Bruner, seorang ahli Alkitab, menyoroti bagaimana tinggal (seperti juga “tempat tinggal”) membangkitkan perasaan kekeluargaan dan kediaman. Karena itu, Bruner menerjemahkan kata-kata Yesus seperti ini: “Berdiamlah di dalam Aku.”
Untuk menegaskan gambaran tersebut, Yesus menggunakan ilustrasi ranting yang menempel pada pokok anggur. Jika ingin tetap hidup, ranting harus selalu menetap pada pokok anggurnya, dan kuat bertahan (tinggal) di tempat mereka seharusnya berada.
Ada banyak suara yang berseru-seru, memikat kita dengan janji-janji kosong untuk memperbaiki masalah kita atau memberi kita “hikmat” baru atau masa depan yang menyenangkan. Namun, jika ingin sungguh-sungguh hidup, kita harus tetap tinggal di dalam Yesus. Kita harus berdiam di dalam Dia. —WINn COLLIER
WAWASAN
Salah satu penekanan utama Injil Yohanes adalah inkarnasi—Allah mengambil rupa manusia demi berdiam di antara kita (Yohanes 1:14)—sebagai anugerah kasih Allah (3:16-17).
Meski tradisi gereja dan bukti-bukti lain menunjukkan bahwa kemungkinan besar Yohanes sang murid adalah penulis Injil ini, penulis sengaja dikenali hanya sebagai seseorang yang “dikasihi Yesus” (21:20), dengan kesaksian yang dapat dipercaya (ay.24). Yang paling penting adalah bahwa Injil ini mengarahkan kita pada Yesus sebagai Pribadi yang memberikan kepada kita tempat berteduh dalam kasih Allah (15:9). —Monica La Rose

Apa yang selama ini memikat kamu untuk tidak lagi berdiam di dalam Yesus? Bagaimana cara Tuhan Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai sumber kehidupan kamu yang sejati?
Tuhan Yesus, aku sering berkelana, bahkan dipikat oleh berbagai hal. Namun, aku ingin berdiam di dalam-Mu. Engkaulah hidupku. Tolonglah aku untuk tetap tinggal di dalam-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Rut 1-4; Lukas 8:1-25
Amin