Air Mata Syukur
Kamis, 13 April 2023
Baca: Mazmur 30
30:1 Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud. (30-2) Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.
30:2 (30-3) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
30:3 (30-4) TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
30:4 (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
30:5 (30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
30:6 (30-7) Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!”
30:7 (30-8) TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.
30:8 (30-9) Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:
30:9 (30-10) “Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu?
30:10 (30-11) Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!”
30:11 (30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
30:12 (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! —Mazmur 30:5
Bertahun-tahun lalu, saya pernah merawat ibu saya yang dirawat secara paliatif. Saya bersyukur atas empat bulan yang Allah berikan kepada saya untuk dapat merawat beliau. Saya juga meminta-Nya untuk menolong saya melewati masa duka. Sering kali saya bergumul untuk dapat memuji Allah di tengah gejolak emosi yang saya rasakan. Namun, saat ibu saya mengembuskan napas terakhir dan saya menangis tak terkendali, saya bisa membisikkan “Haleluya.” Saya sempat merasa bersalah karena bersyukur kepada Allah dalam momen duka itu, tetapi bertahun-tahun kemudian, pemahaman saya berubah setelah saya merenungkan Mazmur 30 dengan lebih dalam.
Dalam nyanyian “untuk pentahbisan Bait Suci”, Daud memuji Allah atas kesetiaan dan belas kasih-Nya (ay.2-4). Ia mengajak semua orang untuk “[mempersembahkan] syukur kepada nama-Nya yang kudus” (ay.5). Lalu Daud menjabarkan bagaimana Allah merangkai kesulitan dengan pengharapan (ay.6). Ia mengakui ada saat untuk berduka dan bersuka, saat merasa aman maupun terkejut (ay.7-8). Seruannya meminta pertolongan tetap terangkai dengan keyakinan kepada Allah (ay. 8-11). Pujian Daud terus bergema di tengah ratapan dan tarian, perkabungan dan sukacita (ay.12). Seolah mengakui misteri dan kompleksitas dari menjalani penderitaan sekaligus menantikan kesetiaan Allah, Daud menyatakan rasa syukur yang tak habis-habisnya kepada Allah (ay.13).
Seperti Daud, kita dapat bernyanyi, “Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu” (ay.13). Dalam suka maupun duka, Allah sanggup menolong kita untuk menegaskan keyakinan kita di dalam Dia dan menuntun kita untuk menyembah-Nya, baik dengan sorak-sorai sukacita maupun air mata syukur. —Xochitl Dixon
WAWASAN
Kitab Mazmur adalah salah satu kitab Perjanjian Lama yang paling banyak dikutip dalam Perjanjian Baru. Yesus sendiri memberi tahu murid-murid-Nya bahwa seluruh Kitab Suci mengantisipasi kedatangan-Nya dan secara khusus menyebutkan Kitab Mazmur (Lukas 24:27,44-45). Perkataan Yesus mengingatkan kita bahwa ketika membaca Mazmur, kita harus selalu merenungkan bagaimana sebuah mazmur dapat merujuk kepada-Nya. Lagi pula, Dia adalah Gembala yang Baik (Yohanes 10:11; Mazmur 23); Dia adalah “Yang diurapi [Allah]” (Mazmur 2:2; bahasa Ibrani untuk Mesias); Dia adalah pemenang kita yang telah mengalahkan kuasa kegelapan dengan kematian dan kebangkitan-Nya (Efesus 4:8, mengutip Mazmur 68:19). —Diadaptasi dari buku Understanding the Bible: The Poetic Books.

Bagaimana Allah telah menolong kamu untuk mempercayakan pergolakan emosi kamu kepada-Nya? Bagaimana kamu dapat tetap memuji Dia bahkan di tengah pergumulan yang berat?
Ya Allah, tolonglah aku untuk tetap mempercayai dan memuji-Mu sembari aku menghadapi gejolak emosiku.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 22-24; Lukas 12:1-31
AMEN TUHAN YESUS
Amin ya bpk saya bersykr kpdmu karna sdalah allah sumner berkat bagi kami ajar kami untk kami bisa selalu berskr atas kebaikanmu ajar kami bpk untk hdp taat layak dan berkenan kpdmu ya bpk amin
amien
Amin
Amen
Amin