Penghiburan pada Tiang Pintu
Kamis, 9 Maret 2023
Baca: Ulangan 6:4-9
6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Haruslah engkau menuliskan [perintah-perintah Allah] pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. —Ulangan 6:9
Ketika sedang melihat-lihat isi media sosial saya paska banjir yang melanda Louisiana bagian selatan tahun 2016, saya menemukan postingan seorang teman. Setelah menyadari rumahnya harus dihancurkan dan dibangun ulang, teman saya didorong ibunya untuk berharap kepada Allah di tengah pekerjaan bersih-bersih yang menguras semangatnya. Teman saya kemudian memuat gambar ayat-ayat Alkitab yang ia temukan pada tiang-tiang pintu rumah, yang tampaknya ditulis saat rumah itu dibangun. Membaca ayat-ayat Kitab Suci pada tiang-tiang kayu itu memberinya penghiburan.
Tradisi menuliskan ayat-ayat Alkitab pada tiang pintu mungkin berasal dari perintah Allah kepada umat Israel. Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menuliskan perintah-perintah-Nya pada tiang-tiang pintu sebagai cara untuk mengingat Dia. Dengan menyimpan perintah-perintah-Nya dalam hati mereka (Ul. 6:6), mengajarkannya kepada anak-anak mereka (ay.7), menggunakan lambang dan cara-cara lain untuk mengingat apa yang Allah perintahkan (ay.8), dan mencantumkan kata-kata itu pada tiang pintu dan pintu gerbang (ay.9), bangsa Israel selalu diingatkan akan firman Allah. Mereka didorong untuk tidak melupakan apa yang telah Dia firmankan atau perjanjian mereka dengan-Nya.
Menampilkan firman Allah di rumah kita serta menanamkan artinya dalam hati dapat membantu kita membangun fondasi yang bersandarkan pada kesetiaan-Nya sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Suci. Dia pun sanggup menggunakan kata-kata tersebut untuk menghibur kita di tengah tragedi atau pengalaman pahit yang menyayat hati. —Katara Patton
WAWASAN
Tradisi Yahudi mezuzah adalah tanggapan harfiah terhadap perintah di Ulangan 6:9, yaitu: “Haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.” Kata mezuzah secara harfiah berarti “tiang pintu”. Sebuah mezuzah adalah gulungan perkamen bertuliskan ayat-ayat dari Taurat, yang digulung dan dimasukkan ke dalam tabung atau kotak berornamen yang ditempelkan pada tiang pintu rumah orang Yahudi. Ayat-ayat yang terdapat dalam tabung itu biasanya termasuk Ulangan 6:4-9 dan 11:13-21, yaitu teks-teks yang mengingatkan umat Yahudi tentang tanggung jawab spiritual mereka terhadap Allah, sekaligus menyatakan kepada dunia bahwa penghuni rumahnya berkomitmen menjalankan keyakinan dan praktik agama Yahudi. Beberapa mezuzah ditempelkan dalam posisi miring pada tiang pintu bagian kanan. Inilah bentuk kompromi antara dua mazhab Yahudi kuno tentang cara memasang mezuzah, sekaligus suatu pengakuan akan pentingnya pandangan yang berbeda-beda dalam hidup ini. —Bill Crowder

Kapan kamu pernah merasa sangat terhibur oleh Kitab Suci? Bagaimana kebenaran firman Tuhan menjadi dasar hidup kamu?
Bapa Surgawi, terima kasih untuk Kitab Suci yang membimbing jalanku. Ingatkan aku untuk membangun dasar hidupku di atasnya.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 8-10; Markus 11:19-33
Amin trimksh bpk untk kebnran firman mu yg menjadi fondasi di dlm hati dan jiwa sehingga didlm situasi apapun bpk engkau yg menenagkan setiap kehdp anak2 mu ya bpk amin sehingga kami tdk takut didlm menghdpi apapun karna engkau bpk yg menaungi kami yg perc kpdmu ya bpk amin
Firman Allah pelita bagi kakiku
amin