Mengapa Melakukan Ini?
Kamis, 23 Maret 2023
Baca: Mazmur 19:8-12
19:8 (19-9) Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
19:9 (19-10) Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
19:10 (19-11) lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
19:11 (19-12) Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.
19:12 (19-13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa. —Mazmur 19:8
Ketika saya membantu Logan, cucu saya yang duduk di kelas enam, mengerjakan PR aljabar yang cukup rumit, ia bercerita tentang cita-citanya untuk menjadi insinyur. Lalu, saat kami kembali mengerjakan x dan y dalam soal-soal sekolahnya, Logan berkata, “Memangnya kapan aku perlu memakai semua pelajaran ini, Kek?”
Saya tak dapat menahan senyum, dan berkata, “Logan, justru ini semua pelajaran yang kamu butuhkan nanti jika kamu jadi insinyur!” Ia belum mampu melihat hubungan antara aljabar dan cita-citanya.
Kadang-kadang kita memandang Kitab Suci seperti itu. Mungkin kita mendengar suatu khotbah dan membaca salah satu bagian Alkitab, lalu berpikir, “Kapan aku perlu memakai bagian ini?” Pemazmur Daud mempunyai beberapa jawaban. Ia berkata bahwa kebenaran-kebenaran Allah yang ditemukan dalam Kitab Suci berguna untuk “menyegarkan jiwa”, “memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman”, dan “menyukakan hati” (Mzm. 19:8-9). Hikmat Kitab Suci, yang ditemukan dalam Taurat (lima kitab pertama Alkitab yang disebutkan dalam Mazmur 19) dan juga dalam seluruh bagian dari Alkitab, akan menolong kita sambil kita mengandalkan tuntunan Roh Kudus hari lepas hari (Ams. 2:6).
Namun, tanpa Kitab Suci, kita akan kehilangan hal penting yang disediakan Allah agar kita semakin mengalami Dia serta mengenal kasih dan kehendak-Nya. Mengapa kita mempelajari Alkitab? Sebab “perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya” (Mzm. 19:9). —Dave Branon
WAWASAN
Meski peristiwa khusus di balik penulisan Mazmur 19 tidak disebutkan, ada yang berpendapat bahwa sebagai gembala muda yang sedang menjaga kawanan domba, Daud dibuat terkagum oleh luas dan indahnya langit. Sang pemazmur begitu terinspirasi, sehingga ia tergerak untuk menyatakan kekagumannya atas indahnya ciptaan: “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (ay.2). Ia mengajak kita melihat Allah Pencipta yang layak dimuliakan dan disembah. Daud merenungkan bagaimana Allah telah mengungkapkan diri-Nya kepada umat manusia sehingga kita dapat mengenal-Nya. Pertama-tama, Dia mengungkapkan diri-Nya melalui karya ciptaan-Nya (ay.2-7). Dia juga mengungkapkan diri-Nya melalui Kitab Suci (ay.8-15). Tentang pengungkapan diri yang dilakukan Allah sendiri, Warren Wiersbe, seorang pengajar Alkitab, menulis: “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan Kitab Suci memberitakan kasih karunia-Nya.” Dalam perikop ini, Kitab Suci menyegarkan jiwa, memberi hikmat dan sukacita, serta menerangi mereka yang mau mengikuti ajarannya, dan menuntun mereka kepada kesalehan. —K.T. Sim

Bagaimana hikmat dalam Kitab Suci relevan bagi kamu saat ini? Bagaimana kamu dapat bertumbuh dalam pemahaman kamu tentang isi Alkitab?
Allah Mahakasih, jadikanlah firman-Mu terang bagi jalanku. Tolonglah aku menggunakan hikmat Kitab Suci untuk menuntun langkahku dan bertumbuh semakin mengasihi-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 13-15; Lukas 1:57-80
Amin
Amin
Amen