Diam dalam Hadirat Allah

Rabu, 15 Maret 2023

Baca: Mazmur 46

46:1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian. (46-2) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

46:2 (46-3) Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;

46:3 (46-4) sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela

46:4 (46-5) Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.

46:5 (46-6) Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

46:6 (46-7) Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.

46:7 (46-8) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

46:8 (46-9) Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi,

46:9 (46-10) yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!

46:10 (46-11) “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”

46:11 (46-12) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah. —Mazmur 46:11

Foto pertama dari seorang manusia diambil oleh Louis Daguerre pada tahun 1838. Di dalamnya nampak sosok seseorang di jalanan kota Paris yang kosong pada suatu siang. Namun, ada yang terasa janggal pada foto tersebut; jalan dan trotoar di sana seharusnya ramai dengan kereta kuda dan pejalan kaki yang lalu lalang, tetapi dalam foto itu tampak kosong melompong.

Pria itu sebenarnya tidak sendirian. Memang ada banyak orang dan kuda di Boulevard du Temple, area populer tempat foto itu diambil. Hanya saja, mereka tidak muncul dalam foto. Dibutuhkan waktu tujuh menit untuk memproses sebuah gambar (proses yang dikenal sebagai Daguerreotype) setelah kamera menangkap obyek foto yang harus diam tak bergerak sama sekali sepanjang waktu itu. Jadi, pria di trotoar tersebut adalah satu-satunya yang tertangkap kamera karena hanya ia yang berdiri diam—sebab sepatunya sedang disemir.

Terkadang, sikap diam dapat menghasilkan apa yang tidak dapat dicapai bila seseorang terus bergerak dan berusaha. Allah memerintahkan umat-Nya dalam Mazmur 46:11, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah.” Bahkan ketika bangsa-bangsa “ribut” (ay.7) dan “bumi” berguncang (ay.3), mereka yang tinggal diam dan percaya kepada-Nya akan menemukan bahwa Dialah “penolong dalam kesesakan [yang] sangat terbukti” (ay.2).

Kata kerja Ibrani yang diterjemahkan sebagai “diam” juga dapat diartikan sebagai “berhenti bergumul”. Ketika kita berserah kepada Allah dan berhenti mengandalkan upaya kita yang terbatas, kita akan menemukan bahwa Dia adalah “perlindungan dan kekuatan” kita yang tak tergoyahkan (ay.2). —James Banks

WAWASAN
Menurut penafsir John Gill, perkataan dalam Mazmur 46:11, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” bukanlah panggilan untuk berhenti berkegiatan, bersikap diam, dan tidak peduli. Sebaliknya, kata-kata itu memberi penghiburan besar. “Diamlah” adalah panggilan kepada umat Allah untuk “tidak takut, resah dan kehilangan kesabaran, atau gelisah atau gaduh; tetapi tetaplah hening dan tenang, serta berserah kepada kehendak Allah.” Lalu, “ketahuilah” berarti “meyakini dan mengakui bahwa Dialah Allah, Pribadi yang berdaulat,” yang tidak berubah, mahakuasa (selalu sanggup menolong dan membebaskan), serta mahatahu (mengenal setiap orang dan mengetahui masalah-masalah mereka). Dia tahu bagaimana dan di mana “melindungi mereka sampai badai berlalu.” Kita dapat memiliki kepastian bahwa Allah “turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Charles Spurgeon menyebut mazmur ini, “Kidung Keyakinan Kudus.” Umat Allah sungguh aman di dalam Dia. —Alyson Kieda

Diam dalam Hadirat Allah

Bagaimana kamu akan menjumpai Allah dengan berdiam di hadapan-Nya hari ini? Dalam hal apa kamu perlu semakin mempercayai-Nya?

Bapa Surgawi, tolonglah aku untuk mempercayai-Mu dan tinggal diam dalam kesadaran akan kasih setia-Mu yang tak pernah berubah.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 26-27; Markus 14:27-53

Bagikan Konten Ini
49 replies
  1. Yohanes suroso
    Yohanes suroso says:

    Sungguh Allah kita adalah Allah yang hidup dan dahsyat ..yang sanggup kita andalkan..terpujilah nama Tuhan kita Yesus Kristus

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin kami rindu bpk selalu dlm hadirat allah beri kami kemampuan untk tetssp betsamamu engkaulah bpk kekuatan kami ajar kami untk hdp seturut khdkmu bpk dan selalui mulyakan mamsmu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *