Berlari demi Sesuatu yang Berarti

Senin, 13 Maret 2023

Baca: Ibrani 11:39–12:3

11:39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.

11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

Marilah kita . . . berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. —Ibrani 12:1

Rasanya tidak mungkin untuk tidak menangis saat membaca status teman saya, Ira. Status itu dibagikannya pada tahun 2022, hanya beberapa hari setelah ia terpaksa meninggalkan rumahnya di Kyiv, ibu kota Ukraina yang sedang terkepung. Dalam postingan itu, ia menampilkan foto lama dirinya mengangkat bendera Ukraina, setelah berhasil menyelesaikan perlombaan lari. Ira menulis, “Kita semua berlari dengan sebaik-baiknya dalam suatu maraton yang disebut kehidupan. Dalam saat-saat seperti ini, marilah kita melakukannya dengan lebih baik lagi. Melakukannya dengan sesuatu yang takkan pernah padam dalam hati kita.” Pada hari-hari berikutnya, saya menyaksikan Ira melanjutkan perlombaan hidupnya dengan berbagai cara, sembari terus membagikan kabar dan pokok doa tentang orang-orang sebangsanya yang masih menderita.

Perkataan Ira memberikan kedalaman baru bagi kita dalam memandang seruan di Ibrani 12, yang mendorong orang percaya untuk “berlomba dengan tekun” (ay.1). Seruan itu disampaikan persis setelah kisah-kisah mengharukan dari para pahlawan iman dalam pasal 11. Merekalah para “saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita” (12:1) yang telah hidup dengan iman yang berani dan gigih, sekalipun nyawa mereka menjadi taruhannya (Ibr. 11:33-38). Meski “hanya melihat dan menyambut [janji Allah] dari jauh” (ay.13 bis), mereka telah hidup demi sesuatu yang abadi, sesuatu yang takkan pernah mati.

Semua orang percaya dipanggil untuk hidup dengan cara yang sama, karena shalom—damai sejahtera dan kemajuan—kerajaan Allah layak untuk kita kejar dengan segenap tenaga. Kristus akan menopang kita dengan teladan dan kuasa-Nya (12:2-3). —Monica La Rose

WAWASAN
Apa peranan “banyak saksi, bagaikan awan” dalam Ibrani 12:1? Kita mungkin berpikir bahwa saksi-saksi itu menjadi teladan kesetiaan agar kita juga setia berlari dalam perlombaan yang Allah ingin untuk kita tempuh. Namun, setelah menceritakan kisah mereka dan menghubungkan kehadiran mereka dengan perlombaan yang dijalani orang-orang Yahudi yang telah percaya (dan kemudian kita juga; lihat pasal 11), kita didorong untuk “berlomba . . . dengan mata yang tertuju kepada Yesus” (12:1-2) dan “[mengingat] selalu akan Dia” ketika kita lelah dan lemah dalam perlombaan yang kita hadapi (ay.3). Semangat kita tidaklah berasal dari mereka yang telah mendahului kita dan memberi teladan iman; kita tidak memandang kepada mereka yang juga tidak sempurna untuk memperoleh keberanian dan kekuatan. Kita mendapatkan kekuatan kita dalam Kristus semata. Saksi adalah seseorang yang telah melihat atau mendengar atau mengalami sesuatu. Saksi-saksi tersebut telah melihat kesetiaan Allah dan memberi kesaksian akan perlunya kita selalu memandang kepada Yesus. Mereka hadir untuk mengarahkan kita kepada-Nya. —J.R. Hudberg

Berlari demi Sesuatu yang Berarti

Dari siapa kamu pernah melihat keteguhan iman yang patut dicontoh? Bagaimana teladan Tuhan Yesus memberikan pengharapan kepada kamu?

Ya Allahku, aku tak dapat berkata-kata saat menyaksikan iman dan keberanian umat-Mu yang luar biasa dalam situasi-situasi memilukan. Berilah aku keberanian untuk mengikut-Mu seperti itu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 20-22; Markus 13:21-37

Bagikan Konten Ini
52 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *