Yang Benar-Benar Dibutuhkan 

Senin, 20 Februari 2023

Baca: Markus 7:8-13

7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.

7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.

7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban–yaitu persembahan kepada Allah–,

7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya.

7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan.”

Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. [ ] —Markus 7:8

Ketika memasak, seorang ibu muda memotong daging sapinya menjadi dua, lalu memasukkannya ke sebuah panci besar. Suaminya bertanya mengapa ia memotong dagingnya menjadi dua. Istrinya menjawab, “Karena begitulah ibuku melakukannya.”

Namun, pertanyaan suaminya mengusik keingintahuan wanita itu. Jadi ia menanyakan kepada ibunya tentang tradisi itu. Ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa ibunya memotong daging sapi menjadi dua agar muat dalam panci kecil miliknya. Namun, karena wanita itu sendiri mempunyai beberapa panci besar, sebenarnya ia tidak perlu memotong daging tersebut.

Banyak tradisi terbentuk karena suatu kebutuhan pada masa tertentu, tetapi kemudian terus dipertahankan tanpa dipertanyakan, sampai menjadi “begitulah cara kita melakukannya”. Tidak heran bagi seseorang untuk tetap memegang tradisi manusia, seperti yang dilakukan orang Farisi pada zaman mereka (Mrk. 7:1-5). Perhatian mereka teralihkan oleh suatu tindakan yang tampaknya melanggar salah satu aturan keagamaan yang mereka pegang.

Yesus berkata kepada orang Farisi, “Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia” (ay.8). Yesus menyingkapkan bahwa tradisi tidak pernah boleh menggantikan hikmat Kitab Suci. Jika seseorang tulus dan ingin sungguh-sungguh mengikut Allah (ay.6-7), ia berfokus pada sikap hati dan bukan pada perbuatan lahiriah.

Sangat baik untuk secara konsisten mengevaluasi tradisi-tradisi yang kita yakini dan ikuti dengan ketat. Hal-hal yang telah dinyatakan Allah sebagai yang benar-benar dibutuhkan harus selalu diutamakan di atas tradisi. —Katara Patton

WAWASAN
Injil Markus memiliki beberapa aspek yang unik. Di dalamnya Sang Juruselamat ditampilkan sebagai Hamba yang ilahi. Isinya diyakini oleh banyak ahli konservatif sebagai catatan dari kenangan Simon Petrus dan merupakan Injil yang paling berorientasi pada tindakan, sehingga banyak yang melihatnya sebagai kitab yang ditujukan untuk para pembaca di Roma. Asumsi tentang pembaca tersebut mungkin menjadi alasan Markus merasa perlu menjelaskan sejumlah praktik ritual Yahudi (lihat Markus 7:3-4)—penjelasan yang tidak diperlukan dalam Injil Matius dan pembacanya yang diasumsikan sebagai orang-orang Yahudi. 

Yang jelas, catatan Markus, yang dimulai dengan, “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (1:1), mengungkapkan Yesus sebagai Pribadi yang berkata, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (10:45). —Bill Crowder

Yang Benar-Benar Dibutuhkan 

Tradisi apa saja yang selama ini kamu pegang teguh? Apakah tradisi-tradisi tersebut sesuai dengan kebenaran yang dinyatakan dalam Kitab Suci?

Bapa Surgawi, tolonglah aku untuk tekun mengikuti perintah-Mu dan melepaskan tradisi apa pun yang berlawanan dengan Kitab Suci.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 26-27; Markus 2 

Bagikan Konten Ini
48 replies
  1. Cindy Christ Herviani
    Cindy Christ Herviani says:

    Selamat pagi Bapa.. Terima kasih atas berkat saat teduh yg Engkau berikan untukku hari jni.. amin..

  2. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk kami hanya percaya kpdmu engkau adalah allah yg hdp yg layak di puji dan di sembah amin kami tdk perc pd ritual kami hanya percaya kpdmu allah yg dasyat dan berkuasa amin,,,

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *