Seekor Babun, Seekor Keledai, dan Saya
Selasa, 28 Februari 2023
Baca: Bilangan 22:21-31
22:21 Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
22:22 Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
22:23 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.
22:24 Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah.
22:25 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.
22:26 Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri.
22:27 Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
22:28 Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: “Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?”
22:29 Jawab Bileam kepada keledai itu: “Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang.”
22:30 Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: “Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?” Jawabnya: “Tidak.”
22:31 Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ketika itu Tuhan membuka mulut keledai itu. [ ] —Bilangan 22:28
Jack tahu caranya mengarahkan kereta pada jalur rel yang tepat. Selama sembilan tahun masa kerjanya, ia tidak pernah salah mengarahkan lokomotif ke jalur rel yang tepat saat kereta yang bergerak mendekati Stasiun Uitenhage, Afrika Selatan, membunyikan peluit sebagai tanda arah yang hendak dituju.
Jack adalah seekor babun chacma. Ia dirawat oleh petugas sinyal rel kereta bernama James Wide, dan sekarang Jack gantian merawat James. Wide kehilangan kedua kakinya saat terjatuh di antara gerbong-gerbong kereta yang sedang berjalan. Ia pun melatih Jack untuk membantunya melakukan pekerjaan rumah. Tak lama kemudian Jack juga membantu James dalam pekerjaannya, dan belajar merespons sinyal kereta yang datang dengan menarik tuas yang tepat.
Alkitab menceritakan tentang seekor binatang lain yang menolong seseorang dengan cara yang mengejutkan—keledai Bileam. Bileam adalah seorang juru tenung dari raja yang berniat mencelakakan Israel. Ketika Bileam menunggangi keledainya dalam perjalanan membantu raja, “Tuhan membuka mulut keledai itu” dan hewan itu pun berbicara kepada Bileam (Bil. 22:28). Perkataan keledai itu menjadi salah satu cara Allah untuk “menyingkapkan mata Bileam” (ay.31), memperingatkannya akan bahaya yang menantinya, dan mencegahnya untuk mencelakakan umat-Nya.
Seekor babun yang bekerja di rel kereta? Seekor keledai yang bisa berbicara? Mengapa tidak? Jika Allah dapat memakai hewan-hewan luar biasa tadi untuk tujuan-tujuan yang baik, bukankah Dia lebih dari sanggup untuk memakai kamu dan saya? Dengan berpaling kepada-Nya dan meminta kekuatan-Nya, kita dapat melakukan lebih daripada yang kita pikir mungkin kita lakukan. —James Banks
WAWASAN
Kitab Bilangan mencatat tentang Raja Moab yang berusaha membayar Bileam untuk mengutuk bangsa Israel dan bagaimana Allah membajak rencananya itu (lihat Bilangan 22–24). Namun, atas pengaruh Bileam juga, orang Israel disesatkan (lihat 31:16).
Tiga kali dalam Perjanjian Baru, kesesatan Bileam dan konsekuensinya digunakan untuk memperingatkan dan mengembalikan orang percaya dari jalan yang tidak benar. 2 Petrus 2:15 berkata “jalan Bileam . . . yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat,” Yudas 11 menyebut tentang “kesesatan Bileam,” dan Wahyu 2:14 memperingatkan soal “ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel.” —Arthur Jackson

Siapa yang kamu lihat pernah dipakai Allah dengan cara yang tak terduga? Apa yang akan kamu lakukan untuk siap dipakai Allah hari ini?
Aku ingin melayani-Mu, ya Allah! Pakailah tangan, kaki, dan mulutku, atau apa pun yang Engkau mau! Tolonglah aku untuk hidup bagi-Mu hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 20-22; Markus 7:1-13
sambungan kemulyaan namamu ya bpk amin
amin
Amin
Amin…