Melihat Sebuah Kebutuhan

Senin, 27 Februari 2023

Baca: Kisah Para Rasul 9:36-42

9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita–dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.

9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.

9:38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: “Segeralah datang ke tempat kami.”

9:39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.

9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

9:41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.

9:42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.

Semua janda datang berdiri dekat [Petrus] dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. [ ]  —Kisah Para Rasul 9:39

Beberapa hari sebelum ayah saya meninggal, seorang perawat datang ke kamarnya dan bertanya kepada saya apakah ia boleh mencukur ayah saya. Sambil mencukur wajah beliau dengan lembut, Rachel menjelaskan, “Orang tua seumur beliau biasanya senang bercukur setiap hari.” Rachel melihat adanya sebuah kebutuhan dan bertindak mengikuti dorongan hatinya untuk menunjukkan kebaikan, penghargaan, dan sikap hormat kepada seseorang. Perawatan penuh kasih yang diberikannya mengingatkan saya pada teman saya Julie yang masih mengecat kuku ibunya yang sudah tua karena penting bagi beliau untuk “terlihat cantik”. 

Kisah Para Rasul 9 bercerita tentang seorang murid bernama Dorkas (juga dikenal sebagai Tabita) yang menunjukkan kebaikan dengan menyediakan pakaian buatannya sendiri bagi orang miskin (ay.36,39). Ketika ia meninggal, kamarnya dipenuhi teman-teman yang meratapi wanita baik hati yang ringan tangan itu.

Namun, kisah Dorkas tidak berakhir di situ. Ketika Petrus dibawa ke tempat jasadnya dibaringkan, ia berlutut dan berdoa. Dalam kuasa Allah, ia memanggil namanya, dan berkata, “Tabita, bangkitlah!” (ay.40). Yang luar biasa, Dorkas membuka mata dan kemudian berdiri. Ketika teman-temannya menyadari bahwa ia hidup, kabar itu segera tersiar ke seluruh kota sehingga “banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan” (ay.42).

Menurut kamu, bagaimana Dorkas mengisi hari-harinya kemudian? Kemungkinan sama persis seperti sebelumnya: ia melihat dan menjawab kebutuhan orang-orang di sekitarnya. —Cindy Hess Kasper

WAWASAN
Kisah utama yang kerap menjadi fokus dalam Kisah Para Rasul 9 adalah pertobatan Saulus dari Tarsus. Namun, kisah Petrus di Yope juga menjadi sorotan (ay.36-43). Ketika ia membangkitkan Dorkas dari kematian (ay.40), ia berkata, “Tabita, bangkitlah!” Kisah ini menggemakan perkataan Tuhan Yesus dalam bahasa Aram kepada anak perempuan Yairus di Markus 5:41, “‘Talita kum,’ yang berarti: ‘Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!’” 

Peristiwa tadi menjadi permulaan bagi terjadinya peristiwa-peristiwa dalam Kisah Para Rasul 10, ketika Petrus menerima penglihatan surgawi sebelum kedatangan para utusan Kornelius, seorang perwira Romawi (ay.9-16). Penglihatan ini mempersiapkan jalan bagi pemberitaan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Jadi, kunjungan singkat Petrus di Yope tidak hanya penting, tetapi juga berdampak hingga sepanjang sejarah gereja, ketika orang-orang dari setiap suku, bahasa, dan bangsa diundang untuk menanggapi seruan Injil. —Bill Crowder

Melihat Sebuah Kebutuhan

Adakah kenalan kamu yang senang menolong orang lain? Apa yang dapat kamu lakukan agar lebih peka terhadap kebutuhan orang lain?

Ya Bapa, bukalah mataku setiap hari untuk melihat orang-orang yang terluka dan berkebutuhan di sekitarku. Bukalah hatiku untuk melakukan apa yang kubisa agar kasih Allah nyata bagi mereka.

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 17-19; Markus 6:30-56

Bagikan Konten Ini
42 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Cindy Christ Herviani
    Cindy Christ Herviani says:

    ya Bapa.. ajarkan aku untuk lebih peka lg dalam menolong org yg butuh pertolonganku.. amin..

  3. Keke
    Keke says:

    Amin. Renungan ini mengajarkan saya untuk semakin peka terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan. Tuhan memberkati kita semua.

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk iadikan.hdp kami untk menjadi berkat namamu termasyur dan menjadi bekat unrk ke. mulyaan namamu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *