Gembala yang Baik

Selasa, 7 Februari 2023

Baca: Yehezkiel 34:11-16

34:11 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.

34:12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.

34:13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

34:14 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel.

34:15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

34:16 Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.

Seperti seorang gembala mencari dombanya . . . begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku. [ ] —Yehezkiel 34:12

Ketika Pendeta Warren mendengar bahwa seorang pria di gerejanya telah meninggalkan istri dan keluarganya, ia memohon kepada Allah agar menolongnya bertemu dengan pria tersebut dengan cara yang seolah-olah kebetulan supaya ia dapat berbicara dengannya. Lalu Allah mengabulkan doanya! Saat Warren memasuki sebuah restoran, ia melihat pria itu di meja di dekatnya. “Permisi, masih ada tempat untuk satu orang yang lapar?” tanyanya. Tak lama kemudian mereka pun berbagi cerita dan berdoa bersama.

Sebagai pendeta, Warren berperan sebagai gembala bagi jemaat gerejanya, meski melalui Nabi Yehezkiel Allah telah berkata bahwa Dia akan memelihara kawanan domba-Nya. Allah berjanji akan mencari dombanya yang tersesat, lalu menyelamatkan dan mengumpulkan mereka semua (Yeh. 34:12-13). Dia berkata, “Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka,” dan “yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan” (ay.14-16). Kasih Allah bagi umat-Nya tampak nyata lewat gambaran-gambaran itu. Meskipun menubuatkan tindakan Allah di masa depan, perkataan Yehezkiel tersebut juga mencerminkan kerinduan hati yang selalu dimiliki Allah, Gembala Agung yang kelak menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus. 

Apa pun situasi kita, Allah menjangkau, mencari, dan menyelamatkan setiap dari kita, lalu Dia membaringkan kita di padang rumput yang subur. Dia rindu kita mengikuti Gembala kita yang Baik, yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (lihat Yoh. 10:14-15). —AMY BOUCHER PYE

WAWASAN
Bersama Yeremia dan Daniel, Yehezkiel adalah salah satu dari tiga “nabi dalam penawanan.” Diasingkan dari Yehuda ke Babel pada tahun 597 SM, Yehezkiel menerima panggilan kenabiannya di Babel (Yehezkiel 1:2-3). Dalam Yehezkiel 33, Allah berseru kepada umat-Nya: “Bertobatlah! Bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” (ay.11). Kemudian, di pasal 34, Dia mengecam “gembala-gembala Israel” (ay.2). Para gembala yang lalai itu adalah para raja, nabi, dan imam yang bertanggung jawab atas kesejahteraan rohani bangsanya. Allah menuduh mereka mementingkan diri mereka sendiri di atas kawanan domba Allah (ay.8). Uraian tentang “binatang buas” di ayat 8 (BIS) mengacu pada bala tentara musuh yang telah menaklukkan dan menjarah bangsa itu. Akhirnya, dalam ayat 11-16, Gembala yang Baik itu dinantikan kedatangannya. Yesus berkata tentang diri-Nya sendiri, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11). —Tim Gustafson

Gembala yang Baik

Bagaimana cara Yesus, Sang Gembala yang Baik, memelihara kamu? Bagaimana kamu dapat menyerahkan kepada-Nya segala luka dan kelemahan diri kamu yang perlu dipulihkan?

Ya Allah, Engkau mengasihiku bahkan ketika aku menyimpang dan tersesat. Tolonglah aku selalu berada dalam kawanan-Mu, supaya aku dapat terus menerima kasih dan perhatian-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 1-3; Matius 24:1-28

Bagikan Konten Ini
52 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *