Berdoa di Saat Sulit

Jumat, 24 Februari 2023

Baca: Mazmur 61

61:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Dari Daud. (61-2) Dengarkanlah kiranya seruanku, ya Allah, perhatikanlah doaku!

61:2 (61-3) Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku.

61:3 (61-4) Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh.

61:4 (61-5) Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! Sela

61:5 (61-6) Sungguh, Engkau, ya Allah, telah mendengarkan nazarku, telah memenuhi permintaan orang-orang yang takut akan nama-Mu.

61:6 (61-7) Tambahilah umur raja, tahun-tahun hidupnya kiranya sampai turun-temurun;

61:7 (61-8) kiranya ia bersemayam di hadapan Allah selama-lamanya, titahkanlah kasih setia dan kebenaran menjaga dia.

61:8 (61-9) Maka aku hendak memazmurkan nama-Mu untuk selamanya, sedang aku membayar nazarku hari demi hari.

Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu. [ ] —Mazmur 61:3

Russell Moore, penulis sekaligus teolog, bercerita bagaimana ia menyadari keheningan yang membuatnya merinding saat berada di sebuah panti asuhan di Rusia, tempat ia mengadopsi anak laki-lakinya. Belakangan ia diberi tahu bahwa bayi-bayi tersebut berhenti menangis karena mereka belajar tidak ada orang yang bakal menanggapi tangisan mereka. 

Saat sedang menghadapi prahara kehidupan, terkadang kita merasa tidak ada yang mendengar atau mempedulikan kita. Yang terburuk adalah ketika kita menganggap Allah sendiri tidak peduli pada jeritan pilu dan air mata kita. Namun, sesungguhnya tidak demikian! Untuk itulah kita membutuhkan ungkapan permohonan dan keluhan yang kita temukan di sepanjang Kitab Mazmur. Para pemazmur memohon pertolongan Allah, tetapi juga mengeluhkan situasi yang menimpa mereka kepada Allah. Dalam Mazmur 61, Daud menaikkan permohonan dan keluhannya kepada Allah Penciptanya, dengan berkata, “Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku” (ay.3). Daud berseru kepada Allah karena ia tahu hanya Dialah “tempat perlindungan” dan “menara yang kuat” baginya (ay.4).

Menaikkan doa permohonan dan keluhan seperti yang dilakukan para pemazmur adalah salah satu cara kita menegaskan kedaulatan Allah, sekaligus memohon Dia bertindak seturut kebaikan dan kesetiaan-Nya. Doa-doa tersebut menjadi bukti kedekatan relasi yang kita miliki dengan Allah. Di tengah masa-masa sulit, bisa saja kita terbuai oleh ilusi bahwa Dia tidak peduli kepada kita, padahal kenyataannya tidak demikian. Dia benar-benar mendengar setiap permohonan dan keluhan kita. Dia selalu menyertai kita. —Glenn Packiam

WAWASAN
Latar belakang Mazmur 61 sulit dipastikan karena keterangan singkat yang mengawalinya hanya memberikan instruksi musikal secara singkat: “Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Dari Daud.” Apa yang kita ketahui? Mazmur itu sendiri berisi penyembahan dan—dengan penekanan pada raja sebagai biduannya—jelas memenuhi syarat sebagai jenis mazmur kerajaan. Selain itu, beberapa ahli melihat adanya ciri-ciri ratapan dalam kidung ini, terutama di ayat 2, yang berkata, “karena hatiku lemah lesu.” Pernyataan ini tampak seperti ungkapan hati yang dibebani pergumulan hidup dan perlunya penyelamatan—karena itu Allah disebut sebagai “tempat perlindungan” dan “menara” (ay.3-4). Mazmur ini mungkin ditulis ketika Daud diusir dari takhta kerajaan oleh putranya, Absalom, karena berbagai hal yang merujuk pada perannya sebagai raja tidak mungkin cocok apabila yang dimaksud adalah pengejaran Daud oleh Raja Saul. —Bill Crowder

Berdoa di Saat Sulit

Bagaimana kamu dikuatkan ketika tahu bahwa Allah sungguh-sungguh mendengarkan jeritan hati kamu? Permohonan dan keluhan apa yang ingin kamu ceritakan kepada-Nya hari ini? 

Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk menaikkan permohonan, keluhan, dan pujianku kepada-Mu. 

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 9-11; Markus 5:1-20

Bagikan Konten Ini
55 replies
« Older Comments
  1. Lidya
    Lidya says:

    Tuhan Yesus, tuntunlah jalanku ditempat studiku, dan angkatlah aku agar aku berhasil lulus hingga wisuda. Tanpa pertolonganMu aku sungguh tidak sanggup lagi Tuhan…betapa berat jalan yang kulalui, betapa aku merasa lelah jiwa dan raga..

  2. HELOISYE MAGDALENA MAKONDA LOUK
    HELOISYE MAGDALENA MAKONDA LOUK says:

    segala apa yg sdh kt mnt pd Tuhan..kt hrs berserah total..dan percaya pasti Tuhan menjawab doa kt sesuai dng kehendak Tuhan

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *