Apakah Ini Pertanda?

Minggu, 26 Februari 2023

Baca: 1 Samuel 24:1-7

24:1 (24-2) Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: “Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi.”

24:2 (24-3) Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.

24:3 (24-4) Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.

24:4 (24-5) Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.

24:5 (24-6) Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;

24:6 (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.”

24:7 (24-8) Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.

Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allah, hukum-Mu kusimpan di dalam hati [ ] —Mazmur 40:9 BIS

Tawaran pekerjaan itu tampak bagus, dan tepat seperti apa yang Peter butuhkan. Sebagai tulang punggung dari keluarga muda, ia berdoa sungguh-sungguh untuk mendapatkan pekerjaan baru setelah di-PHK dari pekerjaan sebelumnya. “Pasti ini jawaban Allah untuk doa-doamu,” teman-temannya berkata.

Namun, ketika membaca tentang calon tempat kerjanya, Peter merasa tidak nyaman. Perusahaan tersebut berinvestasi dalam bisnis-bisnis mencurigakan dan pernah dicurigai melakukan korupsi. Meski sulit, akhirnya Peter menolak tawaran tersebut. “Aku percaya Allah ingin aku melakukan hal yang benar,” katanya kepada saya. “Aku hanya perlu percaya bahwa Dia akan memeliharaku.”

Peter ingat tentang kisah pertemuan Daud dengan Saul di dalam gua. Pada momen itu Daud seolah-olah diberi kesempatan sempurna untuk membunuh pria yang sedang memburunya, tetapi Daud menolak. “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian . . . sebab dialah orang yang diurapi Tuhan,” katanya (1Sam. 24:6). Dengan hati-hati, Daud dapat membedakan penafsirannya sendiri terhadap situasi yang ada dengan perintah Allah untuk menaati ketetapan-Nya dan melakukan apa yang benar.

Daripada selalu mencari-cari “pertanda” dalam situasi-situasi tertentu, marilah melihat kepada Allah dan kebenaran-Nya agar kita memperoleh hikmat dan tuntunan untuk mempertimbangkan apa yang ada di hadapan kita. Dia akan menolong kita melakukan apa yang benar di mata-Nya. —Leslie Koh

WAWASAN
Dua kali Daud melepaskan kesempatan untuk mencabut nyawa Raja Saul—pertama, seperti yang tercatat dalam 1 Samuel 24:1-10, dan kemudian dalam pasal 26. Lokasi peristiwa dalam pasal 24 adalah di dalam gua besar di tengah padang gurun En-Gedi. Itu salah satu dari banyak gua serupa di wilayah tersebut, dan beberapa di antaranya berukuran cukup besar untuk menampung ribuan orang. Saul dan pasukannya sedang mengejar Daud dengan maksud untuk membunuhnya. Kemudian Saul berhenti untuk membuang hajat di dalam gua tempat Daud dan 600 pasukannya bersembunyi. Dalam pasal 26, Saul terus mengejar Daud. Sekali lagi, Daud bisa saja mengambil nyawa Saul, tetapi ia justru menunjukkan kepada Saul belas kasihan yang tidak dimiliki oleh sang raja. —Alyson Kieda

Apakah Ini Pertanda?

Apa yang dapat membantu kamu membedakan penafsiran pribadi dengan apa yang Allah ingin kamu lakukan? Kepada siapa kamu dapat meminta nasihat yang alkitabiah?

Allah, Pemelihara kami, berilah aku hikmat untuk mempertimbangkan kesempatan di hadapanku dan iman untuk mengikut jalan-Mu, sehingga aku dapat selalu melakukan apa yang menyenangkan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 15-16; Markus 6:1-29

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Samuel Alexander
    Samuel Alexander says:

    Ya Tuhan Yesus ajarkan lah aku untuk tidak menafsirkan dan mencoba mencari cari pertanda karyamu dalam hidupku. Karena aku yakin dan percaya rancangan mu selalu indah dalam hidupku, maka dari itu kuatkanlah imanku agar dapat selalu fokus dan senantiasa memuji dan memuliakan namamu…. Aminn.

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kam menyerahkan segala rencana kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk apa yg hrs ku perbuat didlm hdpku untk mengerti dan memahami setiap rencana dan kehdkmu dan rencanamu di dlm hdpku ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *