Teror Tujuh Menit

Minggu, 29 Januari 2023

Baca: Yohanes 11:38-43

11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.

11:39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”

11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!”

Marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. [ ]  —Ibrani 4:16

Ketika Perseverance, kendaraan penjelajah Mars, mendarat di planet merah itu pada tanggal 18 Februari 2021, para petugas yang memonitor pendaratannya sempat mengalami “teror tujuh menit”. Setelah menempuh perjalanan sepanjang 470 juta kilometer, kendaraan tersebut harus melewati prosedur pendaratan yang rumit tanpa bantuan dari pihak luar. Sinyal dari Mars membutuhkan waktu beberapa menit untuk sampai ke Bumi, jadi NASA tidak dapat mendengar apa-apa dari Perseverance selama proses pendaratan tersebut. Bagi tim yang telah mengerahkan begitu banyak upaya dan sumber daya dalam misi tersebut, putus kontak itu terasa sangat menakutkan.

Terkadang kita mungkin ketakutan ketika merasa tidak mendengar apa-apa dari Allah. Kita berdoa, tetapi tidak mendapat jawaban. Dalam Kitab Suci, kita menemukan orang-orang yang doanya langsung dijawab (lihat Dan. 9:20-23), dan mereka yang lama tidak mendapat jawaban, seperti Hana dalam 1 Samuel 1:10-20. Mungkin contoh paling memilukan dari jawaban yang tertunda, pengalaman yang pasti membuat hati Maria dan Marta gentar, adalah ketika mereka meminta Yesus untuk menolong Lazarus, saudara mereka yang sedang sakit (Yoh. 11:3). Yesus menunda, dan saudara mereka pun meninggal (ay.6-7,14-15). Namun, empat hari kemudian, Kristus menjawab dengan membangkitkan Lazarus (ay.43-44). 

Menantikan jawaban atas doa-doa kita memang terkadang sulit. Namun, Allah sanggup menghibur dan menolong ketika kita “dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia [Allah], supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibr. 4:16). —Dave Branon

WAWASAN
Dalam Injil Yohanes, Yesus memulai pelayanan-Nya dengan tanda ajaib—mengubah air menjadi anggur. Di sepanjang kitab itu, Yesus terus mengesahkan pesan-Nya dengan mukjizat-mukjizat, dan yang terakhir dengan membangkitkan Lazarus dari kematian.

Sepanjang Injil Yohanes, penulisnya menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada hidup (lihat 1:4; 14:6). Dan di sini, Yesus membuktikan dengan mengembalikan sahabat-Nya ke dunia orang hidup (11:38-44). Ironisnya, perbuatan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian merupakan awal dari serangkaian peristiwa yang berakhir dengan kematian Kristus sendiri. Namun, justru kematian itu dan kebangkitan-Nya kelak yang akan menjamin kehidupan, bukan hanya bagi Lazarus, melainkan bagi semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Inilah yang dinyatakan Yohanes, “supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (20:31). —Jed Ostoich

Teror Tujuh Menit

Apa yang sedang kamu doakan, tetapi jawabannya seolah tidak kunjung datang? Bagaimana Allah dapat menumbuhkan iman kamu sembari kamu menantikan-Nya?

Allah Mahakasih, Engkau mengetahui isi hatiku. Tolonglah aku untuk tetap mempercayai-Mu saat menantikan jawaban-Mu. 

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 21-22; Matius 19

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    amin

  2. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Amin, terima kasih atas Renungan Firman Tuhan hari ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua Aminn 😇🙏✨

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk ajar kami untk tetap mempercayai engkau karna engkau lah hrpan dlm setiap hdp anak2 mu ya perc kpdmu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *