Mengakhiri dengan Baik

Sabtu, 31 Desember 2022

Baca: 2 Timotius 4 : 1 – 8

4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. [ ] —2 Timotius 4:7

Di usianya yang ke-103, seorang wanita bernama Man Kaur bertanding sebagai atlet wanita tertua dari India dalam World Masters Athletic Championship 2019 di Polandia. Hebatnya, Kaur meraih medali emas dalam empat cabang (lempar lembing, tolak peluru, lari jarak pendek 60 meter, dan lari 200 meter). Namun, yang paling menakjubkan adalah kini ia berlari lebih cepat dibandingkan rekornya pada kejuaraan tahun 2017. Sebagai nenek buyut yang masih aktif pada usia lebih dari satu abad, Kaur menunjukkan teladan bagaimana seseorang harus mengakhiri pertandingan dengan baik.

Rasul Paulus menulis kepada Timotius, muridnya yang masih muda, tentang bagaimana ia memasuki tahun-tahun terakhirnya. “Saat kematianku sudah dekat,” tulis Paulus (2Tim. 4:6). Ketika merenungkan kehidupannya, Paulus yakin bahwa ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik. “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,” katanya. “Aku telah mencapai garis akhir” (ay.7). Keyakinannya itu bukan karena ia telah menghitung-hitung pencapaiannya yang mengagumkan atau melihat dampak hidupnya yang luar biasa (meski benar demikian). Sebaliknya, ia tahu bahwa ia “telah memelihara iman” (ay.7). Sang rasul tetap setia kepada Tuhan Yesus. Dalam suka maupun duka, ia setia mengikuti Pribadi yang telah menyelamatkannya dari kehancuran. Ia pun tahu bahwa Yesus siap menyambutnya dengan “mahkota kebenaran”, suatu akhir penuh sukacita dari hidupnya yang setia (ay.8).

Paulus menegaskan bahwa mahkota itu bukan diperuntukkan bagi segelintir orang saja, melainkan bagi “semua orang yang merindukan kedatangan [Kristus]” (ay.8). Memasuki tahun yang baru, marilah kita mengingat bahwa Yesus rindu memahkotai semua orang yang mengasihi-Nya, dan semoga kita hidup dengan tujuan untuk mengakhiri pertandingan dengan baik. —Winn Collier

WAWASAN
Surat kedua Paulus kepada Timotius ditulis dari penjara di Roma. Banyak ahli percaya bahwa ia ditahan di penjara Mamertine, yang dikenal di zaman kuno sebagai penjara Tullianum. Menurut satu sumber, penjara Mamertine adalah tempat bagi para tahanan politik yang “ditentukan untuk hukuman mati.” Sebuah pintu di ruang bawah tersambung dengan saluran pembuangan kota Roma, yang sering dipakai untuk membawa pergi jenazah tahanan yang telah dihukum mati. Meski tidak ada bukti sejarah bahwa Paulus (atau Petrus) pernah ditahan di penjara Mamertine, tetapi itulah yang dipercaya sejak lama. Sebagai dampak dari sejarah tempat itu dalam hubungannya dengan para rasul besar, penjara tersebut kemudian dipakai sebagai tempat ibadah sejak kira-kira abad ketujuh. Terlepas apakah penjara itu memang pernah menampung Paulus, suratnya jelas menyatakan bahwa ia sedang menantikan hukuman mati dan sudah siap bertemu dengan Juruselamatnya (2 Timotius 4:6-8). —Bill Crowder

Mengakhiri dengan Baik
 

Seperti apa bayangan kamu tentang menyelesaikan pertandingan yang baik? Siapa teladan kamu yang telah mengakhiri pertandingan dengan baik?

Ya Allah, aku ingin mengakhiri kehidupanku dengan baik. Tolonglah aku untuk mengasihi-Mu lebih daripada apa pun atau siapa pun.

Bacaan Alkitab Setahun: Maleakhi 1 – 4; Wahyu 22

Bagikan Konten Ini
32 replies
  1. Evi Yanty Manullang
    Evi Yanty Manullang says:

    AMEN TUHAN YESUSKU AKU MENGAKHIRI DENGAN PUJI TUHAN KIRANYA KUAWALI DENGAN DALAM NAMA YESUS

  2. Sindhu
    Sindhu says:

    Aku ingin menyelesaikan pertandingan smp garis akhir. Menyelesaikan pekerjaanNya atas hidupku. Amin 🙏

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkan lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan. segala rencana kehidupan kami ke dalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  4. Clay Fernando
    Clay Fernando says:

    sering kli mnjlng ajhir tahun kita masih lalai trhdp perintahNya. Tuhan, ampuni kami yg mnjlg akhir thn masih blm mngkhiri pertandingan yang baik. Ingatkan kami dan semua utk sllu bertaburan kasih dalam iman, agar kiranya menjelang bbrp jam kami boleh menyiapkan iman dan telah mengampuni smua org bgtu jg sebaliknya. Dengar permohonan kami tiap pribadi Tuhan

    AMIN

    happy new year 2023, Tuhan Yesus Memberkati!

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin. saya rindu Bapa untk melayani seperti paulus memiliki kepercayaan iman yg dahsyat sampai garis akhir. ajar kami Bapa untk tetap hidup taat, layak dan berkenan kepadaMu ya Bapa. amin

  6. Yubelina Leddy Mariana Bolhuy
    Yubelina Leddy Mariana Bolhuy says:

    Amin Firman Tuhan🙏😇

    Semoga Kita semua dapat mengakhiri tahun ini dengan baik seperti Firman Tuhan hari ini.

    karna tanpa kita sadari kita boleh berada di akhir tahun ini itu semua karna pertolongan Tuhan, itu semua karna Anugrah dan Kehendak Tuhan serta kasih dan Pentertaan Tuhan yang selalu menyertai Kita Semua.🙏😇

  7. Sabam Laurensius Simanjuntak
    Sabam Laurensius Simanjuntak says:

    Amin. Selamat Tahun Baru 2023 buat seluruh anggota pembaca Renungan harian SANTAPAN ROHANI. TUHAN MEMBERKATI

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *