Membungkuk Dalam-Dalam
Kamis, 22 Desember 2022
Baca: 2 Korintus 1 : 3 – 11
1:3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,
1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan . . . menghibur kami dalam segala penderitaan kami. [ ] —2 Korintus 1:3-4
Seorang ibu muda mengikuti putrinya dari belakang, sementara sang putri mengayuh sepeda kecilnya secepat yang bisa dilakukan kaki-kaki mungilnya. Akan tetapi, ketika sepedanya melaju terlalu kencang, gadis kecil itu jatuh dari sepeda lalu mengadu lututnya sakit. Sang ibu dengan tenang berlutut, membungkuk dalam-dalam, dan mengecup lutut putrinya “untuk mengusir rasa sakitnya”. Berhasil! Si gadis kecil bangkit, naik lagi ke sepedanya, lalu kembali mengayuh. Tidakkah kita semua berharap penderitaan kita bisa pergi semudah itu?
Rasul Paulus menerima penghiburan dari Allah dalam berbagai pergumulan yang tidak henti-henti dialaminya, dan itulah yang membuatnya terus melangkah. Ia menyebutkan sebagian pergumulannya dalam 2 Korintus 11:23-29: ia didera, dipukuli, dirajam, kurang tidur, kelaparan, dan prihatin memikirkan semua jemaat Allah. Paulus sungguh-sungguh mengalami bagaimana Allah adalah “Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan” (1:3) atau dalam versi terjemahan lain: “Ia Bapa yang sangat baik hati” (BIS). Seperti seorang ibu menenangkan anaknya, Allah membungkuk dalam-dalam untuk menghibur kita yang tengah menderita dengan penuh kelembutan.
Banyak sekali cara yang digunakan Allah untuk menenangkan kita. Dia mungkin memberikan sepenggal ayat Alkitab untuk menguatkan kita agar terus maju, menggerakkan seseorang untuk mengirimkan pesan yang khusus bagi kita, atau menyentuh hati seorang teman untuk menelepon dan menyemangati kita. Mungkin saja penderitaan kita tidak langsung sirna, tetapi karena Allah membungkuk dalam-dalam untuk menolong kita, kita sanggup bangkit kembali dan terus melangkah. —Anne Cetas
WAWASAN
Dalam 2 Korintus 1:3-7, kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani yang digunakan (paraklesis dan parakaleo), yang berarti “penghiburan” atau “penguatan”, muncul sepuluh kali hanya dalam lima ayat! Dengan menekankan bahwa Allah adalah “Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan” (ay.3), Paulus mengundang orang-orang percaya untuk mengambil bagian dalam penderitaan yang dialami oleh mereka yang menyebarkan Injil (ay.5-6) serta dalam penghiburan dan penguatan yang “berlimpah-limpah” melalui Kristus (ay.5). Paulus mengakui bahwa penderitaan berat itu telah mengajarkan dirinya dan rekan-rekan sekerjanya untuk “[tidak] menaruh kepercayaan pada diri [mereka] sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati” (ay.9). —Monica La Rose

Bagaimana Allah pernah menghibur kamu? Bagaimana hal itu dapat mendorong kamu untuk menghibur orang lain juga?
Bapa yang penuh belas kasihan, mendekatlah padaku, dekaplah aku, agar aku dapat menemukan kelegaan dan kekuatan dalam tangan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Mikha 6 – 7; Wahyu 13
Amin ðŸ™
AMEN TUHANKU YESUS
amin bpk yg baik ajar kami untk tdk takut dan gentar dlm menghdpi hdp ajar kami untk kami tetap perc dan beriman hanya kpdmu bpk amin
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»
puji Tuhan
trimakasih
Amen..
Allah sumber penghiburan akan menghiburkan saya hari ini, dan saya mau belajar untuk menghibur orang lain juga, amin.
amin
terimakasih banyak Tuhan Yesus memberkati
Amin🙏
amin
Amin
Amin…
aminnn 😇😇😇
Amiin
Amin ðŸ¤
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja biarlah kehendak Mu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
amin
Amin
amin
Amin
Amin
amin
Amin
Amin
amin
Amin
Amin
amin, gbu:)
Amin🥰, 4 hari menuju Natallll🙌
Amin Kasih Mu Yesus Kristus kepada hambamu ini yang banyak berdosa
🧡
Amin
Amin
Amin. pelajaran dr sini : saling menguatkan, menopang, dan saling mendoakan.
saya ingin mengungkapkan isi hati saya…
beberapa bulan yang lalu saya terjerat suatu kasus hukum sehingga saya ditangkap dan ditahan dipolsek dekat dari tempat tinggal saya. Saya mengalami hancur dan kekecewaan hati terhadap diri saya sendiri, tetapi kuasa Tuhan mampu menguasai diri saya supaya saya bisa bangkit melawan rasa itu.
Waktu itu setelah semua proses BAP dan yang lainnya sudah selesai dan menginjak hampir 2 bulan saya diPolsek, saya kira saya akan dikirim di RuTan(dipenjarakan) disini hati saya sudah ikhlas dan sudah menyerahkannya kepada Tuhan… Tapi, setelah lewat 2 bulan saya mendapatkan kabar baik yaitu dari pihak korban sudah mencabut laporan atas tuntutan saya… Saya merasa senang sukacita atas berkat Tuhan yg masih tercurah kepada saya walaupun saya itu hina. Memang Tuhan itu mencobai anak²nya untuk kita itu tau Tuhan itu siapa, dan kita diminta untuk membungkuk kepada Allah. banyak cara Tuhan untuk menyembuhkan, menyelamatkan, dan menghibur kita supaya kita mendapatkan sukacita surga. Amin. Tuhan Yesus Memberkatiâ¤ï¸
Amin
Amen
Anin ya hpk yg penuh kasih dan penuh belas kasihan ajar kami untk hdp taat hdp yg tuhan maubdan hdp berkenan kpdmu ya bpk amin
Amin😇
Bapa yang penuh belas kasihan, mendekatlah padaku, dekaplah aku, agar aku dapat menemukan kelegaan dan kekuatan dalam tangan-Mu.ðŸ™ðŸ™
amin
Amin
amin
amin
Amin