Kartu Natal yang Sempurna

Minggu, 25 Desember 2022

Baca: Yohanes 7 : 1 – 9

7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.

7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.

7:3 Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: “Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.

7:4 Sebab tidak seorangpun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia.”

7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya.

7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

7:7 Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.

7:8 Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap.”

7:9 Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Iapun tinggal di Galilea.

Saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya. [ ] —Yohanes 7:5

Video ucapan Natal milik keluarga Barker dibuat dengan sangat sempurna. Tiga gembala berjubah (diperankan anak-anak laki-laki yang masih kecil) duduk mengelilingi api unggun di lapangan berumput. Tiba-tiba seorang malaikat turun dari puncak bukit—kakak perempuan mereka, yang tampak anggun, meski memakai sepatu kets merah jambu. Di tengah alunan lagu pengiring yang semakin keras, para gembala itu menengadah ke langit dengan takjub. Sebuah jalan setapak membawa mereka kepada seorang bayi sungguhan—adik laki-laki mereka yang masih bayi—di dalam sebuah lumbung modern. Kakak perempuan mereka tadi sekarang berperan sebagai Maria.

Namun, ternyata ada “fitur bonus”: sang ayah mengizinkan kami mengintip proses pembuatan videonya. Anak-anak kecil itu sempat mengeluh, “Aku kedinginan.” “Aku mau ke toilet sekarang!” “Pulang yukkk?” “Anak-anak, perhatikan!” seru ibu mereka, lebih dari satu kali. Memang, kenyataan yang ada sering jauh berbeda dari kartu Natal yang terlihat sempurna.

Mungkin kita cenderung membayangkan kisah Natal pertama seperti menyaksikan film yang sudah diedit dengan rapi. Sesungguhnya, kehidupan Yesus sama sekali tidak mulus. Herodes yang iri mencoba membunuh-Nya waktu Dia masih bayi (Mat. 2:13). Maria dan Yusuf sempat salah memahami Dia (Luk. 2:41-50). Dunia membenci Dia (Yoh. 7:7). Selama beberapa waktu, “saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya” (7:5). Misi yang Dia kerjakan mengantar-Nya kepada kematian yang mengerikan. Dia melakukan semua itu untuk menghormati Bapa-Nya dan juga menyelamatkan kita.

Video keluarga Barker tadi ditutup dengan ucapan Yesus: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Itulah kenyataan yang dapat kita pegang, sampai selama-lamanya. —Tim Gustafson

WAWASAN
“Hari raya Pondok Daun” (Yohanes 7:2), juga disebut Sukkot atau Hari Raya Panen/Tabernakel, adalah salah satu hari raya umat Israel di musim gugur. Tujuannya adalah untuk mengingatkan mereka pada masa nenek moyang mereka berdiam dalam pondok atau kemah selama empat puluh tahun pengembaraan di padang gurun, setelah mereka keluar dari Mesir. Sukkot adalah salah satu dari tiga perayaan (selain Paskah dan Hari Raya Tujuh Minggu) yang ditetapkan sebagai “hari raya ziarah”, ketika orang-orang Yahudi bepergian ke suatu perayaan bersama sebagai satu bangsa. Dalam Keluaran 23:14-17, Allah mencantumkan ketiga perayaan tersebut sebagai waktu-waktu bagi umat Israel datang dan menghadap hadirat-Nya, yang berarti melakukan perjalanan ke Bait Allah yang telah selesai didirikan di Yerusalem. Secara keseluruhan, umat Israel melakukan tujuh perayaan setiap tahun, yaitu empat di musim semi dan tiga di musim gugur, tetapi hanya tiga di antaranya yang terdapat dalam Keluaran 23 yang menuntut dilakukannya ziarah (lihat Ulangan 16:16; 2 Tawarikh 8:13). —Bill Crowder

Kartu Natal yang Sempurna

Apakah selama ini kamu berusaha terlihat sempurna? Apakah kamu mengakui kebutuhan kamu akan kuasa Yesus yang sempurna?

Ya Bapa, terima kasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk menyediakan jalan bagiku berdamai dengan-Mu selamanya.

Bacaan Alkitab Setahun: Zefanya 1 – 3; Wahyu 16

Bagikan Konten Ini
30 replies
  1. Yube Anjelina
    Yube Anjelina says:

    semoga aku mampu melepaskan hidupku yang lama dan terlahir sebagai manusia baru yang selalu rindu akan kasih Tuhan

  2. rico art
    rico art says:

    My idea of Christmas, whether old-fashioned or modern, is very simple: loving others.- (Bob Hope)

    Gagasanku tentang Natal, baik kuno atau modern, sangat sederhana: mencintai orang lain.

  3. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

    Selamat Hari Natal

  4. nelson Simarmata
    nelson Simarmata says:

    Amin firman Tuhan .

    Natal mengajak kita agar kita hidup dlm kesederhanaan , dan dpt mengasihi sesama serta berserah sepenuhnya kpd Tuhan Yesus Kristus , krn Dia lah hadiah Natal yg terbaik bg kita …Amin.

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin utk dpt hdp layak dan berkenan kpd mu sjar kami untk hdp damai setelah tuhan sdh menyatakan kuasa dan mujijatnya kepd anak2 nya yg taat layak dan berkenan kpdmu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *