Dalam Semua Urusan Kita
Rabu, 28 Desember 2022
Baca: 2 Korintus 1 : 12 – 16
1:12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.
1:13 Sebab kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya,
1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.
1:15 Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.
1:16 Kemudian aku mau meneruskan perjalananku ke Makedonia, lalu dari Makedonia kembali lagi kepada kamu, supaya kamu menolong aku dalam perjalananku ke Yudea.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini . . . dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah. [ ] —2 Korintus 1:12
Pada tahun 1524, Martin Luther memperhatikan keadaan ini: “Di antara mereka sendiri, para pedagang memiliki satu aturan yang menjadi pedoman utama mereka: . . . Aku tidak peduli kepada sesamaku; asalkan aku mendapat untung dan ketamakanku terpuaskan.” Namun, lebih dari dua ratus tahun kemudian, John Woolman dari Mount Holly, New Jersey, memutuskan untuk mengutamakan komitmen kepada Yesus dalam bisnisnya sebagai penjahit. Dalam upayanya mendukung pembebasan para budak, ia menolak membeli kapas atau bahan pewarna dari perusahaan-perusahaan yang masih mempekerjakan budak. Dengan hati nurani yang tulus, ia berusaha mengasihi sesamanya, serta bersikap jujur dan menjaga integritas dalam menjalankan roda bisnisnya.
Rasul Paulus berjuang untuk hidup dalam “ketulusan dan kemurnian dari Allah” (2Kor. 1:12). Ketika segelintir orang Korintus mencoba merendahkan kewenangannya sebagai rasul Yesus Kristus, ia membela perilakunya di antara mereka. Ia menyatakan bahwa kebenaran perkataan dan perbuatannya dapat diuji (ay.13). Paulus juga menunjukkan bahwa dalam pelayanannya, ia sepenuhnya bergantung pada kekuatan kasih karunia Allah, bukan pada dirinya sendiri (ay.12). Singkatnya, iman Paulus kepada Kristus benar-benar meresap ke dalam seluruh urusan kehidupannya.
Sebagai utusan-utusan Tuhan, kiranya kita sungguh-sungguh menjaga agar Injil membawa pengaruh ke dalam semua urusan kita, baik di tengah keluarga, dalam pekerjaan, maupun hal-hal lainnya. Saat kita menunjukkan kasih Allah kepada sesama dengan kekuatan kasih karunia-Nya, kita akan melayani mereka dengan penuh kasih dan membawa kemuliaan bagi nama-Nya. —Marvin Williams
WAWASAN
Alkitab bahasa Inggris versi NIV mencantumkan kata integrity dalam dua puluh dua ayat. Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kata itu diterjemahkan dalam beberapa bentuk, seperti: kebenaran hati, ketulusan, keikhlasan, dapat dipercaya, kesalehan, benar, kelakuan yang bersih, dan jujur. Salah satu kamus mendefinisikannya sebagai “kualitas diri yang jujur dan teguh memegang prinsip moral; ketulusan moral.” Sifat itulah yang diupayakan Rasul Paulus sebagai teladannya (2 Korintus 1:12). Arti penting ketulusan dapat ditemukan di sepanjang Kitab Suci. Daud disebut mempunyai “ketulusan hati” (Mazmur 78:72). Lalu, Allah menjanjikan Salomo, ”Jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku, maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya” (1 Raja-Raja 9:4-5). Di 1 Tawarikh 29:17, Daud berkata kepada Allah, “Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan.” Ayub seorang yang tekun dalam kesalehannya (Ayub 2:3). Kitab Amsal menyatakan, “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya” (10:9) dan “Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa” (13:6). —Alyson Kieda

Bagaimana perkataan dan perbuatan kamu memperlihatkan iman kamu kepada Yesus? Sebagai orang percaya, mengapa integritas dan ketulusan menjadi faktor penting dalam hubungan kamu dengan orang lain?
Ya Allah, tolonglah aku untuk dapat melayani sesamaku dengan suara hati yang jernih, agar kasihku kepada mereka menjadi nyata.
Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 5 – 8; Wahyu 19
Amin.
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»
AMEN TUHAN YESUSKU YANG BAIK
Amen
Aminn..
amin
Amin
Aminnn 😇😇😇
Amin
amin
Amin
Amin.
Amin…
amien
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin ðŸ¤
amin
Amin🤗
AMINðŸ™ðŸ’™ðŸ›
Amin
amin, makasih. Gbu
amin ya Bapa. Beri kami kemampuan untk hidup kami hidup yg menjadi berkat bagi kemuliaan namaMu ya Bapa. amin
Amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
amin
Amin
Amin
amin
Melayani sesama dengan Tulus. Amin.
Amin
AMIN
amin