Bergerak Seirama

Selasa, 27 Desember 2022

Baca: Kejadian 1 : 1 , 27 – 31

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. [ ] —Kejadian 1:1

Cerita telah memikat manusia sejak awal penciptaan. Cerita menjadi cara untuk mewariskan pengetahuan jauh sebelum ada bahasa tulisan. Kita semua tahu nikmatnya mendengar atau membaca sebuah cerita dan langsung tertarik dengan kalimat pembukanya, seperti: “Pada suatu hari . . .”. Kekuatan sebuah cerita tampaknya lebih dari kesenangan belaka: ketika kita mendengarkan sebuah cerita bersama-sama, jantung kita seolah berdetak dengan serentak! Meski detak jantung setiap orang berbeda-beda, dan kalaupun bisa serentak itu biasanya hanya kebetulan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa jantung kita dapat berdetak seirama ketika kita mendengarkan cerita yang sama pada waktu yang bersamaan.

Allah mulai menceritakan kisah-Nya dengan kata-kata, “Pada mulanya” (Kej. 1:1). Sejak Adam dan Hawa pertama kali menghela napas (ay.27), Allah telah menggunakan kisah yang dirancang-Nya itu bukan hanya untuk membentuk kehidupan kita masing-masing, melainkan juga—dan mungkin yang lebih penting—kehidupan kita bersama sebagai anak-anak-Nya. Melalui Alkitab, kisah nonfiksi paling luar biasa yang pernah ditulis, hati kita sebagai orang percaya disatukan sebagai umat yang dikhususkan untuk menggenapi tujuan-tujuan yang dikehendaki-Nya (1Ptr. 2:9).

Sebagai tanggapan, kiranya hati kita bergerak seirama, karena bersukacita melihat karya kreatif Sang Penulis. Kiranya kita juga senang membagikan kisah-Nya kepada orang lain, dengan menceritakan “kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa” (Mzm. 96:3), supaya mereka juga rindu mengambil bagian di dalam kisah tersebut. —Kirsten Holmberg

WAWASAN
Kejadian 1:27-31 menggambarkan puncak karya kreatif Allah dalam penciptaan makhluk yang mempunyai imago Dei (gambar Allah), makhluk hidup yang akan mampu memerintah dan memelihara alam ciptaan-Nya yang luar biasa indah. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya” (ay.27). Kata manusia diterjemahkan dari kata Ibrani ’adam, mewakili umat manusia yang mencakup laki-laki dan perempuan. Kata “laki-laki” dalam bahasa Ibrani adalah zakhar (untuk manusia dan binatang) dan untuk “perempuan” adalah neqevah (juga untuk manusia dan binatang). Baik laki-laki maupun perempuan memiliki keserupaan dengan Allah; sama-sama setara di dalam kemanusian mereka, tetapi unik dalam keberadaan mereka masing-masing. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk memenuhi mandat penciptaan-Nya untuk beranak cucu dan bertambah banyak (ay.28). —Arthur Jackson

Bergerak Seirama

Bagian mana dari kisah Alkitab yang paling memikat kamu? Kepada siapa kamu dapat membagikannya?

Terima kasih, ya Bapa, karena Engkau menunjukkan kepadaku siapa diri-Mu melalui Alkitab dan menjadikanku sebagai milik-Mu sendiri.

Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 1 – 4; Wahyu 18

Bagikan Konten Ini
32 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana , kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Terima kasih, ya Bapa, karena Engkau menunjukkan kepadaku siapa diri-Mu melalui Alkitab dan menjadikanku sebagai milik-Mu sendiri. 🙏

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *